Logo
>

Ramai Emiten Bagi Dividen di Juli ini, Apa Kata Analis?

Ditulis oleh Yunila Wati
Ramai Emiten Bagi Dividen di Juli ini, Apa Kata Analis?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Musim pembagian dividen masih berlangsung pada Juli 2024. Ini adalah kesempatan besar bagi investor yang belum memperoleh dividen pada Juni kemarin. Diketahui, ada beberapa perusahaan yang telah mengumumkan rencana pembagian dividen mereka setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berlangsung.

    Sebut saja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Keduanya baru-baru ini mengonfirmasi rencana pembagian dividen dari RUPST mereka. Ada juga PT FKS Multi Agro Tbk (FISH). Mereka mengumumkan akan melakukan pembagian dividen sebesar Rp340 per saham, dengan total dana yang dialokasikan mencapai Rp163,2 miliar dari laba bersih tahun buku 2024.

    Lebih dari 50 emiten lainnya juga merencanakan hal yang sama. Mereka menawarkan berbagai pilihan bagi investor yang sedang mencari saham dengan prospek menarik. Namun, penting bagi investor untuk tetap memperhatikan fundamental emiten guna menghindari jebakan dividen.

    Agar tidak terjadi hal demikian, ada beberapa poin penting dari analis yang perlu menjadi perhatian.

    Pertama, perhatikan fudamental emiten. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, menekankan pentingnya memperhatikan fundamental emiten dan tidak hanya mengincar dividen. Karena, ada kemungkinan penurunan harga setelah tanggal recording date.

    "Ini menjadi salah satu poin penting untuk menghindari jebakan dividen. Apalagi seringkali harganya mengalami penurunan setelah tanggal recording date," kata Maximilianus, Minggu, 30 Juni 2024.

    Kedua, pertimbangkan yield dividen. Lebih lanjut Maximilianus menyarankan agar investor mempertimbangkan yield dividen dengan cara mencari saham yang menawarkan yield di atas 5 persen. Contohnya, PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) menawarkan yield dividen sebesar 10,43 persen, sementara PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASMD) masing-masing menawarkan yield sebesar 9,60 persen dan 7,84 persen.

    Ketiga, perhatikan harga. Analis Stocknow.id Abdul Haq, menambahkan pentingnya memperhatikan harga saat membeli saham sebelum ex date dividen, untuk menghindari potensi kerugian yang melebihi yield dividen yang diperoleh.

    Keempat, hindari pembelian saham saat cum date. Abdul Haq juga menyarankan agar investor menentukan jangka waktu investasi serta menghindari pembelian saham saat cum date.

    Rekomendasi

    Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, merekomendasikan akumulasi saham dari Grup Indofood, mengingat likuiditas dan sifat defensif keduanya.

    Ia merekomendasikan akumulasi beli saham INDF dengan target harga Rp6.250 dan Rp6.475, sementara support terdekatnya ada di Rp6.025 dan Rp5.975.

    Dividen INDF

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memutuskan untuk membagikan dividen tunai yang diambil dari laba bersih tahun 2023. Dalam RUPS tersebut, disetujui penggunaan laba bersih perusahaan sebesar Rp8,1 triliun, dengan Rp5 miliar disisihkan sebagai dana cadangan.

    “Ditentukan dan dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp267 per lembar saham, dengan total mencapai Rp2,3 triliun,” kata manajemen dalam keterangannya pada Jumat, 28 Juni 2024.

    Dengan demikian, sekitar 29 persen dari laba bersih dibagikan sebagai dividen. Sisa laba bersih sekitar Rp5,3 triliun akan dicatat sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.

    Pada perdagangan sore ini, harga saham INDF berada di level Rp6.125. Dengan acuan harga saham tersebut, maka indikasi imbal hasil dividen (dividend yield) sekitar 4,3 persen.

    Sepanjang tahun lalu, emiten makanan dan minuman milik Salim Group itu memperoleh pendapatan Rp111,7 triliun. Sementara laba bersih INDF mencapai Rp8,1 triliun.

    Pada kuartal I-2024, INDF membukukan pendapatan Rp30,8 triliun, tumbuh 0,8 persen dibandingkan kuartal yang sama 2023. Adapun laba bersih perseroan turun 36 persen dari Rp3,8 triliun menjadi Rp2,4 triliun.

    Direktur Utama & CEO INDF Anthoni Salim mengatakan, Indofood masih mencatat kinerja operasional positif pada awal tahun di tengah berbagai tantangan global.

    “Ke depannya, kami akan tetap sigap dalam menghadapi ketidakpastian, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” katanya.

    Anthoni menerangkan, memasuki tahun 2024, perseroan tetap optimistis, namun senantiasa berhati-hati dalam menghadapi kondisi ketidakpastian global.

    “Dan terus berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” kata dia.

    Seiring dengan kenaikan laba bersih, penjualan perseroan tercatat naik tipis 0,78 persen menjadi Rp111,70 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp110,83 triliun.

    Berdasarkan produknya, penjualan produk konsumen bermerek tercatat sebesar Rp68,25 triliun, penjualan Bogasari tercatat sebesar Rp24,18 triliun, segmen agribisnis mencatatkan pendapatan sebesar Rp12,31 triliun dan pendapatan distribusi tercatat sebesar Rp6,95 triliun.

    Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan INDF mengalami penurunan menjadi Rp75,65 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp76,85 triliun. Sementara, beban penjualan dan distribusi perseroan naik menjadi Rp11,27 triliun, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp5,09 triliun, serta beban operasi lainnya sebesar Rp1,05 triliun.

    Hingga akhir Desember 2023, total nilai aset INDF naik tipis 3,41 persen menjadi Rp186,58 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp180,43 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp86,12 triliun dan ekuitas sebesar Rp100,46 triliun.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79