Logo
>

Reaksi Ekonom Terhadap Kenaikan BI Rate 6,25 Persen

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
Reaksi Ekonom Terhadap Kenaikan BI Rate 6,25 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.

    Menurut Rita Effendy, seorang konsultan investasi sekaligus pendiri Indonesia Investment Education, kebijakan menaikkan suku bunga merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

    “Kebijakan ini diambil karena penggunaan cadangan devisa (sebesar USD6 miliar pada bulan Maret 2024) yang kurang efektif dalam menstabilkan nilai tukar mata uang asing,” kata Rita, Rabu, 24 April 2024.

    Rita juga mencatat bahwa volatilitas nilai tukar rupiah telah meningkat tiga kali lipat sejak akhir bulan Maret 2024, mencapai sekitar 4,0 poin indeks hingga pertengahan bulan April 2024, yakni sekitar 13,5 poin indeks.

    “Mengenai pertumbuhan ekonomi, kami masih optimis sebesar 5,1 persen di tahun 2024, dibandingkan dengan 5,0 persen pada 2023," tambahnya.

    Sementara itu, Bank Indonesia telah merevisi ekspektasi The Federal Fund Rate (FFR) ke tingkat yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang, setelah sebelumnya melakukan pemangkasan sebesar 75 bps pada 2024.

    “BI mencatat bahwa ketidakpastian dalam ekonomi global telah berdampak pada tren pelemahan nilai tukar rupiah, namun saya optimis bahwa stabilitas rupiah akan pulih pada 2024,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Riset Pendapatan Tetap PT Sinarmas Sekuritas (SimInvest) Aryo Perbongso menyatakan bahwa Pemerintah dan Bank Indonesia sedang menghadapi dilema dalam memilih antara kebijakan pro pertumbuhan dan upaya untuk menstabilkan biaya fiskal untuk mengendalikan nilai tukar rupiah.

    “Memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di tengah tantangan ini bisa menjadi sinyal dukungan bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga berpotensi meningkatkan beban fiskal. Koordinasi yang kuat antara BI dan pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menerapkan kebijakan yang mengedepankan pertumbuhan secara preventif,” jelasnya.

    Namun, lanjut Aryo, muncul kekhawatiran kebijakan menaikkan BI Rate tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Salah satu skenario yang memungkinkan bagi BI dan pemerintah adalah mempertahankan BI Rate dan meningkatkan imbal hasil Surat Utang Negara (SBN).

    “Dengan mempertahankan BI Rate, ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan menaikkan suku bunga, meskipun hal ini berpotensi meningkatkan beban fiskal APBN karena imbal hasil SBN yang lebih tinggi,” pungkas Aryo.

    Suku Bunga BI Naik 6,25 Persen

    Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar, hari ini.

    “Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility menjadi 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 7 persen,” ungkap Perry dalam jumpa pers usai RDG, Rabu 24 April 2024.

    Apa alasan BI memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan?

    “Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global sebagai langkah preventif dan forward looking untuk memastikan inflasi di kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025,” tegas Perry.

    Kenaikan BI Rate, lanjut Perry, juga sejalan dengan posisi (stance) kebijakan moneter yaitu mengedepankan stabilitas alias pro-stability. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth), demikian Perry, BI memilih untuk mengedepankan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.