Logo
>

Rekomendasi BMRI di Tengah Sinyal Waspada, Seperti Apa?

Ditulis oleh Yunila Wati
Rekomendasi BMRI di Tengah Sinyal Waspada, Seperti Apa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan kode saham BMRI direkomendasikan oleh beberapa analis untuk dibeli. Menurut mereka, di tengah sinyal waspada seperti saat ini, saham BMRI masih aman untuk dikoleksi.

    Phintraco Sekuritas dalam ulasannya, dikutip Senin, 28 Oktober 2024, meminta pemodal untuk waspada karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan. Untuk level terendah (support), IHSG diperkirakan di 7.650, pivot 7.700, dan tertinggi (resistance) di 7.750.

    "Kondisi ini menjadi sinyal awal minor bearish reversal dengan support terdekat di7.630-7.650," tulis Phintraco Sekuritas.

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menunjukkan kinerja yang impresif dalam delapan bulan tahun 2024, dengan hasil keuangan yang mendorong optimisme di kalangan analis pasar. KB Valbury Sekuritas menilai bahwa BMRI memiliki prospek cerah untuk sisa tahun ini.

    Berdasarkan laporan keuangan hingga Agustus 2024, BMRI mencatat pendapatan bunga sebesar Rp72,63 triliun, meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun beban bunga juga meningkat 39 persen menjadi Rp23,12 triliun, bank berhasil menjaga pendapatan bunga bersih di level Rp49,51 triliun, meningkat 3,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Laba bersih BMRI hingga Agustus 2024 tercatat sebesar Rp33,55 triliun, meningkat 6,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh manajemen biaya operasional yang efisien, yang tercatat sebesar Rp22,52 triliun dengan pertumbuhan hanya 0,8 persen.

    Akhmad Nurcahyadi, analis dari KB Valbury Sekuritas, melalui risetnya menjelaskan, meskipun terdapat fluktuasi dalam komposisi deposito baru-baru ini, diperkirakan bahwa biaya pendanaan bank secara keseluruhan akan terus menurun akibat penurunan suku bunga acuan.

    “Kinerja BMRI pada Agustus 2024 menunjukkan hasil positif dalam berbagai metrik keuangan utama. Net interest margin (NIM) tetap stabil di angka 5,3 persen, sesuai dengan proyeksi manajemen untuk tahun ini, mencerminkan profitabilitas yang sehat,” kata Akhmad, Kamis, 17 Oktober 2024.

    Biaya pendanaan juga mengalami stabilitas, menurun dari puncaknya di awal tahun. Rasio biaya terhadap pendapatan bank membaik, menunjukkan efisiensi operasional yang lebih besar, dengan rasio 32,2 persen dibandingkan 33,5 persen pada delapan bulan tahun lalu.

    Dari segi risiko, biaya kredit BMRI berada dalam kisaran yang diharapkan (0,74 persen), menunjukkan praktik pemberian pinjaman yang hati-hati dan manajemen kualitas aset yang efektif. Rilis laporan keuangan untuk sembilan bulan tahun 2024 yang akan datang diharapkan menjadi momen penting.

    “Kami percaya bahwa koreksi pasar baru-baru ini menghadirkan peluang yang menguntungkan bagi investor,” ujar Akhmad.

    BMRI, sambung dia, juga menunjukkan hasil keuangan yang solid dengan laba bersih bank-only untuk delapan bulan tahun 2024 mencapai Rp33,55 triliun, sejalan dengan ekspektasi (Rp33,34 triliun). Meskipun pertumbuhannya moderat, hal ini tetap menunjukkan hasil yang baik dibandingkan tahun lalu. Perkiraan penurunan biaya bunga campuran yang berkelanjutan akan berkontribusi positif terhadap profitabilitas di masa depan.

    Pergerakan Saham BMRI

    Pada perdagangan hari ini, saham BMRI mengalami penurunan harga signifikan sebesar -3,19 persen atau turun Rp225 dari harga penutupan sebelumnya. Saham ditutup di level Rp6.825, lebih rendah dari penutupan sebelumnya di Rp7.050.

    Saham BMRI dibuka di Rp7.075, lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya (Rp7.050). Harga tertinggi yang dicapai saham hari ini adalah Rp7.075, sedangkan harga terendah tercatat di Rp6.800, mendekati titik penutupan di Rp6.825. Artinya, terjadi tekanan jual yang sangat kuat di akhir sesi perdagangan.

    Total transaksi yang berhasil dikumpulkan BMRI hari ini mencapai 971.000 lot atau setara dengan 97,1 juta saham dengan total nilai perdagangan sebesar Rp667,2 miliar. Sementara, harga rata-rata saham selama perdagangan berada di Rp6.871, sedikit di atas harga penutupan. Ini menandakan besarnya minat jual beli di saham ini dan sebagian besar transaksi terjadi di atas harga penutupan

    BMRI Sedang Trending

    Saham BMRI saat ini sedang ramai diperbincangkan di pasar saham Indonesia. Sepanjang minggu terakhir, 21-25 Oktober 2024, saham BMRI menunjukkan tren naik yang cukup stabil. Hal ini mencerminkan sentimen positif dari para investor.

    Pada paruh pertama tahun 2024, Bank Mandiri melaporkan peningkatan signifikan dalam laba bersih, didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat dan perbaikan kualitas aset.

    Analis menyebutkan bahwa kinerja kuat BMRI didukung oleh diversifikasi segmen bisnisnya, termasuk Corporate Banking, Commercial Banking, Government Institution, Retail Banking, serta Treasury dan International Banking.

    Investor yang tertarik harus mempertimbangkan pertumbuhan keuangan BMRI yang konsisten, diversifikasi bisnis yang strategis, dan posisinya di sektor perbankan Indonesia. Mengikuti pengungkapan keuangan yang akan datang dan kondisi pasar akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kinerja saham ini.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79