KABARBURSA.COM - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia atau BEI Jeffrey Hendrik, menjelaskan mengenai Indeks IDX High Dividend 20 (HIDIV20). Menurut Jefrey, pemilihan saham yang masuk dalam indeks ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting.
HIDIV20 adalah indeks yang mengukur kinerja dari 20 saham yang rutin membayarkan dividen kepada pemegang saham perusahaan selama tiga tahun terakhir. Selain itu, saham juga memiliki dividend yield, dividen payout ratio, dan dividen per share yang tinggi.
IDX High Dividend 20 dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Mei 2018.
Menurut Jefrey, faktor utama yang digunakan dalam pemilihan saham HIDIV20 adalah konsistensi emiten dalam membagikan dividen selama tiga tahun terakhir. Selain itu, BEI juga mempertimbangkan besaran dividend yield, nilai transaksi, dan kapitalisasi pasar free float.
"Masing-masing faktor ini memiliki bobot yang berbeda, sehingga ada saham dengan dividend yield relatif kecil yang tetap masuk karena memiliki keunggulan di faktor lainnya," kata Jeffrey melalui keterangan tertulis pada Selasa, 14 Januari 2025.
Menurut dia, tidak ada strategi khusus dalam proses pemilihan saham, karena seluruhnya mengacu pada manual indeks dan standard operating procedure atau SOP yang berlaku. Dia memastikan proses tersebut berjalan objektif dan sesuai dengan pedoman.
Selain itu, BEI secara rutin melakukan review atas kinerja untuk menjaga indeks tetap relevan dengan kondisi pasar dan kebutuhan investor.
BEI saat ini mencatat lebih dari 200 emiten telah konsisten membagikan dividen selama tiga tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, hanya 20 saham yang berhasil masuk ke dalam konstituen IDX HIDIV20 melalui proses seleksi ketat yang mempertimbangkan berbagai kriteria utama.
"Indeks HIDIV20 adalah refleksi dari saham-saham yang tidak hanya memberikan keuntungan dari apresiasi harga, tetapi juga menawarkan potensi pendapatan dari dividen. Ini menjadi daya tarik bagi investor, khususnya mereka yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham," tutur dia.
IDX High Dividend 20 diharapkan dapat terus menjadi salah satu indeks acuan bagi investor yang ingin fokus pada saham-saham dengan potensi pengembalian dividen yang optimal. BEI juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi terhadap kriteria pemilihan, sehingga indeks ini tetap relevan dan mencerminkan perkembangan pasar modal Indonesia.
Berikut daftar IDX High Dividend 20 dilansir dari Stockbit pada Selasa, 14 Januari 2025.
- ADRO atau Alamtri Resources Indonesia Tbk: dividen yield terakhir 0,43 persen.
- AMRT atau Sumber Alfaria Trijaya Tbk: dividen yield terakhir 0,00 persen.
- ANTM atau Aneka Tambang Tbk: dividen yield terakhir 2,70 persen.
- ASII atau Astra International Tbk: dividen yield terakhir 0.00 persen.
- BBCA atau Bank Central Asia Tbk: dividen yield terakhir 1.55 persen.
- BBNI atau Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 1.90 persen.
- BBRI atau Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 1,30 persen.
- BMRI atau Bank Mandiri (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 2,26 persen.
- BRPT atau Barito Pacific Tbk: dividen yield terakhir 3,96 persen.
- ICBP atau Indofood CBP Sukses Makmur Tbk: dividen yield terakhir 3.15 persen.
HIDIV20 juga diisi oleh 10 emiten lain, yaitu:
- INDF atau Indofood Sukses Makmur Tbk: dividen yield terakhir 2.59 persen.
- INKP atau Indah Kiat Pulp & Paper Tbk: dividen yield terakhir 4.10 persen.
- ITMG atau Indo Tambangraya Megah Tbk: dividen yield terakhir 0.69 persen.
- KLBF atau Kalbe Farma Tbk: dividen yield terakhir 3,16 persen.
- PTBA atau Bukit Asam Tbk: dividen yield terakhir 0.38 persen.
- SMGR atau Semen Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 4,79 persen.
- TLKM atau PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 1,87 persen.
- TPIA atau Chandra Asri Pacific Tbk: dividen yield terakhir 3.23 persen.
- UNTR atau United Tractors Tbk: dividen yield terakhir 0,39 persen.
- UNVR atau Unilever Indonesia Tbk: dividen yield terakhir 1,45 persen.
IDX High Dividend 20 (HIDIV20) adalah indeks yang dirancang untuk mengukur kinerja 20 saham yang secara konsisten memberikan dividen selama tiga tahun terakhir dan memiliki potensi pendapatan dari dividen yang tinggi. Indeks ini menjadi acuan penting bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham, selain keuntungan dari apresiasi harga saham.
Meskipun memiliki bobot yang berbeda, faktor-faktor tersebut mencerminkan bahwa tidak semua saham dengan dividend yield tinggi otomatis masuk dalam HIDIV20, tetapi juga mempertimbangkan kriteria lain yang relevan. BEI memastikan bahwa proses pemilihan saham dilakukan sesuai dengan manual indeks dan standard operating procedure (SOP) yang berlaku.
Dengan 20 emiten yang dipilih dari lebih dari 200 perusahaan yang konsisten membagikan dividen, HIDIV20 menunjukkan kredibilitasnya sebagai indeks yang andal dalam merepresentasikan saham dengan potensi dividen berkualitas. Hal ini diharapkan mendorong investor untuk lebih aktif berpartisipasi di pasar modal Indonesia melalui instrumen berbasis dividen.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.