Logo
>

BTN Dongkrak Pendapatan Non-Bunga Lewat: Bale Korpora

Bale Korpora dirancang untuk menyatukan berbagai layanan wholesale BTN dalam satu ekosistem digital yang lebih efisien.

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
BTN Dongkrak Pendapatan Non-Bunga Lewat: Bale Korpora
Pengunjung melintas depan Layar Video Iklan BTN di Sarinah Thamrin. foto: Kabar Bursa/abbas sandji

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tengah mempersiapkan peluncuran Bale Korpora by BTN, sebuah platform digital terintegrasi untuk layanan wholesale banking. Aplikasi ini diklaim bisa meningkatkan pendapatan non-bunga (fee-based income)sekaligus mengoptimalkan komposisi dana murah (CASA) di tengah tingginya biaya dana.

    Direktur Distribution & Institutional Funding BTN Jasmin menjelaskan Bale Korpora dirancang untuk menyatukan berbagai layanan wholesale BTN dalam satu ekosistem digital yang lebih efisien.

    “Nasabah tidak perlu lagi berpindah platform untuk mengakses layanan wholesale BTN. Cukup dengan satu kali log-in (single sign-on), seluruh fitur layanan seperti Cash Management, e-Guarantee, dan Financial Supply Chain Management dapat diakses secara praktis dan aman,” ujar Jasmin dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Jumat 14 Maret 2025.

    Transformasi Digital untuk Efisiensi Nasabah

    Jasmin mengatakan Bale Korpora bisa menjadi gerbang utama bagi nasabah institusi dan pelaku usaha yang memiliki rekening giro di BTN. Melalui platform berbasis website, nasabah dapat mengelola transaksi perbankan dari mana saja dan kapan saja.

    “Cukup memiliki giro serta kredensial berupa Company ID, User ID, dan password, nasabah dapat langsung memanfaatkan layanan Bale Korpora. Tidak ada biaya penggunaan, kecuali untuk transaksi tertentu yang mengikuti ketentuan layanan wholesale BTN,” jelas Jasmin.Menurutnya, strategi BTN ini dalam rangka memperkuat pendanaan institusi, terutama dengan menarik lebih banyak nasabah korporasi dari berbagai sektor. Saat ini, tabungan dan giro (CASA) BTN menyumbang lebih dari 54 persen dari total dana pihak ketiga (DPK), dan diharapkan terus meningkat seiring pengembangan Bale Korpora.

    Target Pertumbuhan Dana dan Pengguna Bale Korpora

    Jasmin menjelaskan BTN saat ini melayani 17.000 nasabah Cash Management, yang mayoritas berasal dari industri properti, seperti pengembang dan kontraktor. Dengan hadirnya Bale Korpora, BTN menargetkan ekspansi ke sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan manufaktur.

    “Kami menargetkan pendanaan dari Bale Korpora mencapai Rp90 triliun, atau meningkat lebih dari 50 persen secara year-on-year. Sedangkan jumlah pengguna Bale Korpora diharapkan mencapai 21.000 pada akhir tahun ini, dengan fokus pada nasabah yang memiliki transaksi lebih berkualitas,” ujar Jasmin.

    Pengembangan Fitur dan Kontribusi terhadap Fee-Based Income

    BTN juga berencana mengembangkan fitur tambahan di Bale Korpora, seperti trade finance, pembukaan rekening giro online, dashboard industri spesifik, dan layanan negosiasi valuta asing (forex trading).

    Jasmin menambahkan bahwa Bale Korpora diharapkan menjadi motor pertumbuhan fee-based income BTN, seiring meningkatnya penggunaan layanan perbankan digital oleh nasabah korporasi.

    “Dengan fitur-fitur unggulan di Bale Korpora, kami optimistis fee-based income BTN bisa meningkat hingga 70 persen dibandingkan tahun 2024,” tutup Jasmin. 

    Catatan Aset BTN

    PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN optimistis hingga akhir tahun 2025 aset perseroan bakal tembus Rp500 triliun. Hal ini seiring dengan perolehan aset BTN hingga akhir 2024 yang sebesar Rp469,61 triliun yang naik 7 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp438,75 triliun.

    “Di tengah dinamika makroekonomi yang terus berkembang, BTN telah menyiapkan berbagai inisiatif strategis untuk going beyond mortgage dengan solusi perbankan yang komprehensif pada tahun 2025 dalam rangka menciptakan pertumbuhan bisnis yang lebih sustainable, sehat, dan solid. Optimisme kami juga didorong oleh komitmen pemerintah untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau kepada seluruh rakyat Indonesia melalui Program Tiga Juta Rumah,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/2).

    KNixon mengungkapkan, keyakinan perseroan aset bakal tembus Rp500 triliun bakal ditopang oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang solid. Sepanjang tahun 2024, BTN berhasil membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun atau tumbuh sebesar 7,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp333,69 triliun.

    Nixon mengatakan, penyaluran kredit BTN pada 2024 terutama didorong oleh bisnis KPR baik Subsidi maupun Non Subsidi seiring dengan permintaan yang terus meningkat terhadap kepemilkan rumah. Hingga akhir Desember 2024, penyaluran KPR Subsidi BTN mencapai Rp173,84 triliun, naik 7,5 persen yoy dibandingkan tahun 2023. Sementara itu, KPR Non Subsidi BTN bertumbuh 10,2 persen yoy menjadi Rp105,95 triliun pada akhir 2024.

    Selain itu, BTN juga membukukan pertumbuhan di segmen kredit bermargin tinggi (high- yield loans), yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Ringan (KRING) mencapai 13,9 persen yoy atau menjadi Rp16,4 triliun pada akhir 2024. Nixon menjelaskan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh beberapa inisiatif strategis, seperti contohnya kerja sama dengan institusi keuangan non bank untuk KUR, meningkatkan layanan payroll untuk KRING, dan cross-selling melalui beberapa nasabah institusi utama BTN untuk KAR.

    Penerapan Manajamen Resiko

    Kualitas penyaluran kredit BTN juga dijaga dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, sehingga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat di level 3,16 persen dan diyakini akan terus menurun ke level di bawah 3 persen pada 2025. “Kami menerapkan teknologi untuk menerapkan manajemen risiko yang terintegrasi dan ketat dalam rangka menurunkan NPL ke level yang lebih sustainable,” ujar Nixon.

    Di sisi perolehan dana masyarakat, pada tahun 2024 BTN membukukan pertumbuhan DPK sebesar 9,1 persen yoy menjadi Rp381,67 triliun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 349,93 triliun. Pertumbuhan DPK ini didukung oleh peningkatan dana murah berupa tabungan dan giro (current account saving account/CASA) yang kontribusinya mencapai 54,1 persen terhadap total DPK, naik jika dibandingkan tahun 2023 sebesar 53,7 persen. Pertumbuhan CASA BTN pada akhir 2024 tercatat mencapai 9,8 persen yoy dibandingkan tahun 2023.

    Nixon mengatakan, pertumbuhan DPK BTN lebih tinggi dari pertumbuhan DPK industri yang sebesar 4,48 persen yoy pada akhir 2024 sejalan dengan upaya perseroan untuk terus meningkatkan transaksi dana murah ritel dan institusi menengah, termasuk dari digital channel. Komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiatif transformasi aplikasi mobile banking BTN yakni BTN Mobile menjadi Bale by BTN.

    “BTN mencatat pertumbuhan yang pesat di bisnis digitalnya sejak BTN Mobile diperbaharui pada 2023. Jumlah pengguna Bale by BTN yang sebelumnya bernama BTN Mobile telah mencapai 2,2 juta pada akhir 2024, meningkat 107 persen yoy dibandingkan tahun 2023. Kami optimistis jumlah user dapat mencapai minimal 3,6 juta hingga 4 juta pada tahun ini,” tutur Nixon.

    Lebih lanjut, Nixon menegaskan, hingga akhir 2024 BTN berhasil menjaga rasio loan to deposit ratio (LDR) di level 93,8 persen. Level LDR yang terjaga tersebut menunjukkan kemampuan perseroan untuk mengelola likuiditasnya di tengah persaingan yang ketat di industri perbankan. Sementara itu, BTN membukukan laba bersih sebesar Rp3 triliun pada akhir 2024. Nixon mengatakan, BTN optimistis bahwa total aset dapat menembus Rp500 triliun pada akhir 2025 ditopang oleh prospek pertumbuhan yang positif.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.