Logo
>

Resmi Ganti Presdir, Bagiamana Arah Strategis Kinerja BCA?

BBCA telah memiliki struktur organisasi yang kuat dan budaya perusahaan yang telah dibangun selama puluhan tahun.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Resmi Ganti Presdir, Bagiamana Arah Strategis Kinerja BCA?
Ilustrasi kantor PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (Perseroan) atau BCA telah resmi merombak Presiden Direktur (Presdir). Perombakan diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Maret 2025. Dalam rapat tersebut telah diputuskan jika Hendra Lembong akan menggantikan Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Direktur Perseroan. 

    Menanggapi pergantian kepemimpinan ini, Founder Stocknow.id Hendra Wardana menilai tidak akan mengubah arah strategis bank secara drastis. Karenan, BBCA telah memiliki struktur organisasi yang kuat dan budaya perusahaan yang telah dibangun selama puluhan tahun. 

    "Jadi, transisi kepemimpinan ini diyakini akan berjalan mulus tanpa gangguan berarti," tegas Hendra kepada Kabarbursa.com, Jumat, 14 Maret 2025.

    Dengan tetap berpegang pada strategi ekspansi di segmen ritel dan digital, BBCA kemungkinan akan terus memperkuat posisinya sebagai bank swasta terbesar di Indonesia. 

    Selain itu, dia meyakini BCA masih menjadi pilihan utama bagi investor jangka panjang. Hal ini tidak lepas dari kebijakan dividen dan transisi kepemimpinan yang terkendali baik.

    "Setelah volatilitas pasca pembagian dividen mereda, saham ini berpotensi kembali menguat dan mempertahankan statusnya sebagai saham defensif dengan prospek cerah di tahun 2025," jelasnya. 

    Selain posisi Presiden Direktur, BCA resmi menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris, di antaranya menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso selaku Presiden Komisaris Perseroan efektif sejak 1 Juni 2025. 

    Adapun, posisi Presiden Komisaris akan digantikan oleh Jahja Setiaatmadja, berlaku efektif pada tanggal yang ditentukan oleh Perseroan. 

    Tak hanya itu, BCA turut mengangkat John Kosasih sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan dan Hendra Tanumihardja selaku Direktur Perseroan.

    Profil Para Petinggi BCA

    Berikut profil para petinggi BCA yang telah dirangkum Kabarbursa.com pada Kamis, 13 Februari 2025.

    1. Jahja Setiaatmadja – Calon Presiden Komisaris

    Jahja adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan berusia. 69 tahun.ia berdomisili di Indonesia.  Jahja telah menjabat sebagai Presiden Direktur BBCA sejak 2011. Sebelumnya, ia menduduki posisi Wakil Presiden Direktur BBCA (2005-2011) dengan tanggung jawab di berbagai bidang, termasuk bisnis perbankan cabang, tresuri, perbankan internasional, serta kantor-kantor perwakilan luar negeri.

    Karirnya di BBCA dimulai pada 1990, dengan berbagai posisi manajerial sebelum akhirnya menjadi Direktur pada 1999-2005.

    Sebelum bergabung dengan BBCA, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Indomobil (1989-1990) dan memegang sejumlah posisi strategis di PT Kalbe Farma (1980-1989), termasuk sebagai Direktur Keuangan. Karirnya dimulai sebagai akuntan di Price Waterhouse pada 1979.

    Dari sisi pengalaman dan keahlian, Jahja memiliki pengalaman luas dalam change management, banking strategy, treasury, accounting & financial management, corporate banking, international banking, risk management, serta digital banking.

    Jahja adalah seorang Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia yang lulus pada tahun 1982.

    2. Gregory Hendra Lembong – Calon Presiden Direktur

    Pria berkewarganegaraan Indonesia ini berusia 53 tahun dan berdomisili di Indonesia. Gregory saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BBCA sejak 2022.

    Ia bertanggung jawab atas strategi teknologi informasi, operasi, dan pengembangan strategi grup. Sebelumnya, Gregory adalah Direktur Transaksi Perbankan BBCA, memimpin bidang teknologi informasi strategis dan keamanan siber. Ia juga berperan dalam pengembangan PT Central Capital Ventura dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital).

    Sebelum BBCA, dirinya menjabat sebagai Chief Transformation Officer di CIMB Niaga (2019-2020), CEO Transaction Banking CIMB Group Malaysia (2016-2018), dan Regional Head of Transaction Services di J.P. Morgan Asia Pasifik (2010-2013).

    Karirnya di perbankan dimulai dari Citibank (1994-2009) di berbagai peran strategi dan manajemen produk di Asia dan Eropa.

    Gregory memiliki pengalaman dan keahlian di bidang information technology, transformation strategy & implementation, transaction banking and services, global trade finance, corporate cash management, business development, regional strategy & planning, serta product solution management.

    Dirinya meraih gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington dan Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University.

    3. John Kosasih – Calon Wakil Presiden Direktur

    Warga Negara Indonesia berusia 55 tahun ini berdomisili di Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Direktur BBCA, bertanggung jawab atas Divisi Komersial & SME, Cash Management, dan Sentra Layanan Kredit sejak 2021. Ia juga memantau anak usaha PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance) dan PT Bank BCA Syariah.

    Sebelumnya, John adalah Presiden Direktur BCA Syariah (2016-2021) dan pernah menjabat di berbagai posisi di sektor perbankan, termasuk Head of Business Development di Bank Danamon (2000-2005), serta berbagai posisi strategis di PT Bank Central Asia (2005-2010).

    Dirinya juga ahli dalam consumer banking, wealth management, commercial & SME banking, micro business, sharia/Islamic banking strategy, accounting & financial management.

    John meraih Bachelor of Economics dari Murdoch University, Perth, serta mengikuti berbagai program kepemimpinan dari University of Washington, UC Berkeley, dan University of Chicago Booth School of Business.

    4. Hendra Tanumihardja – Calon Anggota Direksi

    Hendra merupakan WNI berusia 52 tahun dan tinggal di Indonesia

    Saat ini Hendra menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Solusi Kerjasama Transaksi Perbankan BBCA sejak 2022. Karirnya di BBCA dimulai pada 1990, dengan pengalaman di bidang pengembangan sumber daya manusia. Pernah menjabat sebagai Senior Manager HR di PT Kalbe Farma (2006-2008), serta berbagai posisi strategis di BBCA, termasuk di bidang corporate strategy & planning.

    Ia berpengalaman dalam transaction banking business development, corporate planning & strategy, human capital management, regional planning & network management, talent management, corporate culture, people development, serta branch banking transaction.

    Hendra merupakan lulusan S1 Akuntansi Universitas Tarumanagara (1995) dan S2 Keuangan Universitas Indonesia (2002).

    Pergerakan Saham BBCA

    Mengutip data Stockbit, pada perdagangan hari ini, harga saham BBCA tercatat berada di level Rp8.825, mengalami penurunan sebesar 150 poin atau sekitar 1,67 persen dibandingkan dengan sesi sebelumnya. Pergerakan ini mencerminkan adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar.

    Volume transaksi mencapai 47,02 juta lembar saham, menunjukkan aktivitas perdagangan yang masih cukup tinggi meskipun ada koreksi harga. Jika dibandingkan dengan rata-rata volume harian sebesar 104,15 juta lembar saham, angka ini mengindikasikan bahwa minat investor masih cukup besar, meskipun tidak seaktif biasanya.

    Penurunan harga ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti aksi ambil untung setelah kenaikan sebelumnya atau sentimen pasar yang sedang bergerak dalam tren korektif. Dengan dinamika ini, para investor mungkin akan mencermati level support berikutnya sebagai titik pertimbangan sebelum mengambil keputusan lebih lanjut dalam perdagangan saham ini.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.