Logo
>

RI Punya Modal untuk Kembangkan Semikonduktor

Ditulis oleh Hutama Prayoga
RI Punya Modal untuk Kembangkan Semikonduktor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indonesia dinilai memiliki modal dalam pengembangan semikonduktor. Ini terbukti dengan banyaknya engineer atau insinyur yang berkualitas.

    Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi menilai, para engineer muda yang dimiliki Indonesia memiliki kemampuan mempelajari logic system.

    "Insinyur kita yang muda-muda banyak yang mempunyai kemampuan untuk mempelajari logic system, karena di dalam semikonduktor cip ini yang utama adalah kemampuan untuk mendesain logic," ujar dia dalam acara media briefing update "Peran Kepemimpinan Indonesia dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional", di Jakarta, Kamis, 30 Mei 2024.

    Oleh karena itu, Edi yakin Indonesia bisa membuka pasar kesempatan bagi para engineer muda yang akan berkarya dalam bidang semikonduktor.

    Terkini, Edi menyampaikan pihaknya telah membentuk tim guna mengelola semikonduktor dengan melibatkan stakeholder. Seperti contohnya ahli, kementerian, hingga duta besar di luar negeri, dan pelaku usaha.

    "Mereka bekerja bersama-sama untuk mengelola dan mendesain grand strategy semikonduktor pertama karena ini adalah industri yang luas kita akan memulai dari mana," terangnya.

    Dilanjutkan Edi, semikonduktor di Indonesia dicoba untuk lebih komprehensif kerjanya dengan adanya satuan tugas semikonduktor. Kata dia, pihaknya telah menyusun yang menjadi kendala selama ini.

    Edi juga menyebut, pihaknya telah membuat tim di Paris, Prancis dengan tujuan untuk terlibat dalam informal semikonduktor system dialogue.

    "Nah di sini kami sudah mulai mengurai problem-problemnya apa. Apakah terkait bahan baku, ada kebijakan yang, bagaimana, yang berkaitan dengan impor, dan lain-lain," jelasnya.

    Indonesia menjadi salah satu negara yang akan di-review oleh U.S. Departement of State yang bekerja sama dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD. Diharapkan dari hasil review tersebut Indonesia dapat bekerja sama Amerika Serikat (AS) dalam memperkuat lantai pasokan global semikonduktor melalui mekanisme internasional technology security and innovation (ITSI) serta meningkatkan investasi asing masuk ke Indonesia dalam bidang semikonduktor.

    Pada bulan April,  telah ada penetapan area fokus atas outline Indonesia semikonduktor ekosistem report yang telah diidentifikasi diidentifikasi oleh Deputi bidang koordinasi perniagaan dan industri (Deputi V). Area focus tersebut telah disampaikan kepada OECD.

    Indonesia juga mencari peluang pengembangan semikonduktor dengan Jerman di mana pada  Januari 2004 silam pemerintah Indonesia telah menemui beberapa pelaku penting dalam industri semikonduktor Jerman.

    Sebelumnya diberitakan, Indonesia tengah mengakselerasi pembangunan ekosistem industri semikonduktor. Ini diharapkan menjadi awal dari era baru Industrialisasi. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi mengatakan satuan tugas (satgas) semikonduktor dibentuk untuk menjawab kebutuhan industri semikonduktor yang semakin berkembang pesat serta menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.

    “Dengan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, Satgas ini diharapkan dapat mempercepat serta mendorong terwujudnya kerja sama konkret dalam pengembangan industri semikonduktor di Indonesia,” kata Edi Prio, Minggu, 31 Maret 2024.

    Satgas Semikonduktor menekankan sinergi seluruh stakeholders untuk merumuskan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong investasi dalam industri semikonduktor.

    Dalam perjalanan menuju pengembangan industri semikonduktor di Indonesia, kebutuhan akan peningkatan sumber daya manusia menjadi hal yang sangat mendasar.

    Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam bidang teknologi semikonduktor di Indonesia menjadi prioritas utama demi menjaga daya saing dan kemandirian industri semikonduktor Tanah Air.

    Dengan memperkuat investasi dan perhatian pada pengembangan sumber daya manusia, Satgas Semikonduktor bertekad untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang terampil dan berkualitas siap mendukung pertumbuhan industri semikonduktor yang berkelanjutan dan inovatif

    Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan pabrik semikonduktor di Indonesia terkait sumber daya manusia (SDM). Di masa depan, Indonesia masih membutuhkan jumlah yang cukup besar dari SDM yang terampil di bidang mikroelektronik dan megatronik.

    Namun, menurutnya, Indonesia sebelumnya telah mencoba terlibat dalam industri semikonduktor pada masa pemerintahan Menteri Ketenagakerjaan periode 1993-1998, Abdul Latief.

    Namun, menurut Airlangga, pembangunan industri semikonduktor tidak berkembang ketika teknologi robotisasi mulai diterapkan, yang menyebabkan perusahaan asing memilih untuk pindah ke Malaysia.

    “Dulu ada perusahaan semikonduktor di Indonesia, tetapi pada masa pemerintahan Menteri Latief, ia menentang penggunaan teknologi robotisasi dalam industri semikonduktor. Akibatnya, perusahaan semikonduktor tersebut memutuskan untuk pindah ke Malaysia,” ungkap Airlangga.

    “Saati ini, ekspor Malaysia di bidang elektronik mencapai 40 persen. Oleh karena itu, Indonesia perlu menarik kembali industri semikonduktor untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, industri semikonduktor di Indonesia baru sebatas tahap pengujian dan perakitan,” pungkas Menko Perekonomian.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.