KABARBURSA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9.751 ton, yang terdiri dari 3.846 ton pupuk urea dan 5.905 ton pupuk NPK.
Langkah ini diambil untuk mendorong percepatan swasembada pangan di provinsi tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Riau, Syahfalefi, perolehan pupuk bersubsidi tahun 2024 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 2.250 ton pupuk urea dan 2.762 ton pupuk NPK.
“Pupuk ini akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas sembilan komoditas utama di Riau, termasuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao,” kata Syahfalefi di Pekanbaru, Minggu, 31 Maret 2024.
Syahfalefi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan menyusun alokasi pupuk per kabupaten/kota sesuai data e-RDKK 2024.
Akan tetapi, dia ungkapkan, bahwa beberapa komoditas utama di Riau, seperti tanaman perkebunan yang meliputi kelapa sawit, kelapa dalam, dan karet, tidak termasuk dalam sembilan komoditas yang mendapat alokasi pupuk bersubsidi.
Sebagai informasi, Provinsi Riau memiliki lahan gambut terluas di Pulau Sumatera, yakni 3,89 juta hektare dari total 6,49 juta hektare.
Hampir separuh lahan gambut dimanfaatkan masyarakat setempat untuk budidaya tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, kelapa dalam, karet, dan berbagai tanaman pangan yaitu padi, jagung, ubi jalar, dan ibu kayu.
Selain itu, lahan gambut tersebut juga dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura buah seperti nanas, pisang, rambutan dan tanaman sayuran di antaranya cabai, timun, tomat, kangkung, bayam, dan sawi.
Beberapa komoditas utama tersebut tidak masuk dalam sembilan komoditas yang mendapat alokasi pupuk bersubsidi tersebut.
Selain itu, kondisi lahan gambut yang memiliki kandungan C-organik tinggi namun rendah unsur hara dan tingkat keasaman tanah yang tinggi membuat tanaman di lahan gambut membutuhkan dosis pupuk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, tambahan alokasi pupuk subsidi ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian mereka di Provinsi Riau.
Data menunjukkan bahwa pemerintah telah meningkatkan alokasi pupuk subsidi nasional menjadi Rp28 triliun dengan volume mencapai 9,55 ton pada tahun 2024, naik dari alokasi sebelumnya yang hanya mencapai 4,7 ton pupuk pada tahun 2023. (*/adi)