Logo
>

Rogoh Rp30 Miliar, Carsurin (CRSN) Bentuk Anak Usaha Sektor Mineral

Ditulis oleh Syahrianto
Rogoh Rp30 Miliar, Carsurin (CRSN) Bentuk Anak Usaha Sektor Mineral

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, dan verifikasi PT Carsurin Tbk (CRSN) mengumumkan pendirian anak usaha baru pada sektor mineral.

    Berdasar pada keterbukaan informasi, Direktur Carsurin Timotius Nugraha Tjahjana mengatakan, anak usaha CRSN yakni PT Carsurin Minerals Solutions didirikan dengan modal dasar Rp30 miliar yang terbagi atas 30.000 lembar saham.

    "Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor yaitu sejumlah 7.500 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp7,5 miliar," ujar Timotius dikutip Sabtu, 5 Oktober 2024.

    Dengan begitu, Carsurin memegang kendali penuh dengan kepemilikan saham sebanyak 99 persen, sedangkan sisanya dikuasai oleh Direktur Utama CRSN Sheila Maria Tiwan.

    Tak hanya itu, Timotius menyampaikan bahwa pendirian anak usaha ini diharapkan dapat memperkuat dan mendukung kegiatan operasional perseroan, serta meningkatkan kinerja keuangan secara konsolidasi.

    Adapun, Timotius menyatakan bahwa pendirian anak usaha ini telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) melalui surat nomor AHU-0077496.AH.01.01 Tahun 2024 pada 2 Oktober 2024.

    Ia menambahkan bahwa ekspansi bisnis ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan, dan kelangsungan usaha akan tetap terjaga dengan baik di masa mendatang.

    Kinerja Keuangan Carsurin

    Sementara itu, Carsurin tampak kurang baik pada kinerja keuangannya. CRSN melaporkan kinerja keuangan yang mengalami penurunan signifikan pada kuartal kedua 2024.

    Laba bersih perseroan tercatat hanya sebesar Rp844,3 juta, turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp11,2 miliar. Hal ini menyebabkan laba bersih per saham (EPS) turun menjadi Rp0,29 per lembar, jauh lebih rendah dibandingkan capaian sebelumnya.

    Penurunan laba bersih sebesar 92,5 persen secara tahunan (yoy) mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga profitabilitas. Bahkan secara kuartalan (qoq), laba bersih juga turun hingga 61,6 persen, dari Rp 2,2 miliar di kuartal pertama 2024 menjadi Rp 844,3 juta di kuartal kedua.

    Penurunan ini sejalan dengan penurunan EBITDA yang mencapai 29,6 persen yoy, dengan nilai EBITDA sebesar Rp 19,0 miliar dibandingkan Rp 27,0 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Pendapatan PT Carsurin Tbk tercatat sebesar Rp 184,1 miliar pada semester pertama 2024, sedikit menurun 7 persen dibandingkan dengan Rp 197,9 miliar pada semester pertama 2023.

    Meskipun pendapatan turun, perusahaan masih berhasil mencatatkan gross profit sebesar Rp 97,8 miliar, hanya naik tipis 1 persen dari Rp 96,8 miliar di periode yang sama tahun lalu. Ini menghasilkan gross margin yang cukup stabil di angka 53,1 persen.

    Namun, penurunan yang signifikan pada laba operasional dan EBITDA memperlihatkan adanya peningkatan beban operasional atau biaya lain yang membatasi kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.

    EBITDA margin turun menjadi 10,3 persen, sedangkan net margin menyusut tajam hingga hanya tersisa 0,5 persen, mencerminkan tantangan dalam mengelola efisiensi biaya.

    Dari sisi rasio keuangan, PT Carsurin Tbk menunjukkan rasio Price to Earnings Ratio (PER) yang sangat tinggi, yakni 331,03 kali. Ini menandakan bahwa harga saham CRSN yang berada di level Rp 96 per lembar, dinilai cukup mahal jika dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan. Selain itu, Price to Book Value (PBV) berada di angka 1,34 kali, dengan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp 71,77.

    Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) tercatat sebesar 0,56 kali, sementara rasio utang terhadap EBITDA berada di level 6,17 kali, yang menandakan tingginya beban utang dibandingkan kapasitas perusahaan dalam menghasilkan pendapatan operasional.

    Meskipun begitu, rasio EBITDA terhadap beban bunga (Interest Coverage Ratio) menunjukkan angka yang masih cukup sehat di 5,83 kali, mengindikasikan perusahaan masih mampu membayar kewajiban bunga dari laba sebelum bunga, pajak, dan depresiasi.

    Secara keseluruhan, meskipun PT Carsurin Tbk berhasil menjaga pendapatan yang stabil, penurunan signifikan pada laba bersih dan profitabilitas menjadi tanda adanya tantangan yang perlu segera diatasi, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi beban utang.

    Dengan rasio keuangan yang menunjukkan kondisi harga saham yang relatif mahal dan rasio utang yang cukup tinggi, perseroan perlu memperkuat strategi keuangan guna menghadapi semester kedua 2024.

    Terlepas dari tantangan tersebut, PT Carsurin Tbk tetap memiliki posisi ekuitas yang kuat dengan total ekuitas sebesar Rp 207,6 miliar dan total aset mencapai Rp 324,6 miliar. Perusahaan juga memegang kas sebesar Rp 25,2 miliar, yang dapat menjadi penopang dalam menghadapi kebutuhan operasional di masa mendatang. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.