Logo
>

Roy Morgan Rilis Survey Capres Usai Debat Akhir: 02-03-01

Ditulis oleh KabarBursa.com
Roy Morgan Rilis Survey Capres Usai Debat Akhir: 02-03-01

Poin Penting :

KABARBURSA.COM - Lembaga survei asing, Roy Morgan, baru saja merilis hasil jajak pendapat terkini untuk mengukur tingkat elektabilitas calon presiden menjelang Pemilu 2024 di Indonesia.

Survei yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo berada di urutan pertama dengan 43 persen, disusul oleh Ganjar di urutan kedua dengan 30 persen, dan Anies di urutan ketiga dengan 24 persen.

Berdasarkan data dari survei Roy Morgan, diperkirakan Pemilu 2024 akan dilangsungkan dalam dua putaran. Prabowo, yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, diyakini dapat memenangkan putaran pertama Pemilu 2024.

Untuk memenangkan satu putaran, seorang kandidat presiden harus meraih suara sebanyak 50 persen ditambah satu suara. "Survei Roy Morgan ini dilakukan pada Desember 2023 terhadap 1.255 responden di seluruh Indonesia dengan usia di atas 17 tahun atau yang sudah memiliki hak pilih," ungkap Direktur Roy Morgan Indonesia, Ira Soekirman, dalam keterangannya.

Ira Soekirman juga menjelaskan bahwa Prabowo mengalami peningkatan suara sebesar 13 persen dari survei sebelumnya yang dilakukan pada September 2023. Sementara itu, elektabilitas Ganjar mengalami penurunan delapan persen, dan Anies Baswedan mengalami penurunan satu persen. Ira Soekirman percaya bahwa peningkatan suara Prabowo terjadi setelah dia memilih Gibran, putra Presiden Jokowi, sebagai pasangannya untuk posisi wakil presiden.

"Jajak pendapat Roy Morgan hari ini mengenai niat memilih masyarakat Indonesia pada pemilihan presiden dan legislatif mendatang menunjukkan Prabowo unggul dengan perolehan suara sebesar 43 persen," ujarnya.

Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa suara tersebut mungkin belum cukup bagi Prabowo untuk memenangkan putaran pertama pada Pemilu 2024.

"Untuk memenangkan pemilu putaran pertama, seorang calon presiden harus memperoleh lebih dari 50 persen suara pada putaran pertama dengan minimal 20 persen di separuh seluruh provinsi. Lonjakan suara yang diraih Prabowo berarti dia sudah berada di ambang kemungkinan meraih kemenangan pada putaran pertama," tambahnya.

Apa Roy Morgan?

Roy Morgan, sebelumnya dikenal sebagai Roy Morgan Research, merupakan perusahaan riset pasar sosial dan politik independen serta penyedia statistik opini publik yang berbasis di Australia dan memiliki kehadiran internasional sebagai Roy Morgan International. Kantor pusat perusahaan ini terletak di Melbourne, Victoria. Morgan Poll, yang melacak niat memilih dalam konteks politik, adalah salah satu produk paling terkenal dari Roy Morgan di Australia.

Didirikan pada tahun 1941 oleh Roy Morgan (1908–1985), perusahaan ini dipimpin oleh putranya, Gary Morgan, sebagai Ketua Eksekutif, dan Michele Levine sebagai CEO. Roy Morgan memiliki omzet tahunan lebih dari A$ 40 juta dan kantor di beberapa kota di Australia, termasuk Sydney, Perth, dan Brisbane. Selain itu, Roy Morgan International memiliki kantor di Auckland, London, New York City, Princeton, dan Jakarta.

Morgan Poll, yang menyediakan analisis demografi dan geografis terperinci, mengumpulkan dan melacak niat memilih para pemilih di Australia. Hasil survei ini dipublikasikan di situs web mereka dan melalui berbagai media seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, dan internet. Roy Morgan juga terlibat dalam penyediaan data periklanan dan perencanaan media serta melaksanakan program penelitian besar untuk pemerintah, lembaga sosial, dan perusahaan.

Selain itu, Roy Morgan menciptakan Worm, suatu teknologi pengukuran respons audiens yang terkenal dalam siaran langsung TV. Worm ini, yang awalnya muncul di program bincang-bincang politik Network Ten Face to Face, menampilkan grafik yang merespons secara langsung reaksi audiens terhadap rangsangan visual, seperti debat pemilu. Meskipun pernah dikenal sebagai The Worm, Roy Morgan mengganti mereknya menjadi The Reactor pada tahun 2004 setelah adanya perselisihan merek dagang dengan Nine Network. Produk ini kini terus berkembang secara online dan melalui aplikasi seluler dengan nama The Reactor.

Roy Morgan juga terlibat dalam penelitian lapangan untuk Survei Dinamika Rumah Tangga, Pendapatan, dan Tenaga Kerja di Australia (HILDA) yang dilakukan oleh The Melbourne Institute.

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

KabarBursa.com

Redaksi