KABARBURSA.COM - Kurs rupiah menunjukkan kekuatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di permulaan bulan Mei 2024. Kamis 3 April 2024, di pasar spot, rupiah menunjukkan kekuatan sebesar 0,46 persen, mencapai Rp 16.185 per dolar AS. Sementara itu, kurs rupiah menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) memperlihatkan penguatan sebesar 0,45 persen menjadi Rp 16.202 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga menyatakan pandangannya bahwa rupiah berpotensi menguat pada hari tersebut. "Tindakan Federal Reserve yang membatalkan harapan akan kenaikan suku bunga lebih lanjut telah menekan nilai dolar dan memberikan sedikit kelonggaran pada harga komoditas," kata dia Jumat 3 Mei 2024.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan tingkat inflasi pada bulan April 2024 sebesar 0,25 persen secara bulanan (MoM). Angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tingkat inflasi pada bulan Maret 2024 yang mencapai 0,52 persen MoM.
"Meskipun mata uang rupiah akan mengalami fluktuasi, namun diprediksi akan ditutup dengan penguatan berada di kisaran Rp 16.140 per dolar AS hingga Rp 16.210 per dolar AS," kata Ibrahim.
Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menyatakan bahwa penguatan rupiah didorong oleh dua faktor. Pertama, data job openings dan ISM manufacturing PMI di AS yang ternyata lebih rendah dari perkiraan. Kedua, kurs rupiah juga mendapat dukungan dari pernyataan Powell yang membuka kemungkinan terjadinya kenaikan Fed Rate.
Dari dalam negeri, rupiah juga mendapat dorongan dari data PMI manufaktur Indonesia. "Meskipun terjadi penurunan menjadi 52,9 dari sebelumnya 54,2, namun tetap berada dalam zona ekspansi," ungkap Fikri.
Fikri menilai bahwa rupiah memiliki potensi untuk terus menguat pada hari tersebut. Namun, ada beberapa data dari AS yang perlu diperhatikan, seperti tingkat pengangguran, klaim pengangguran awal, dan non-farm payroll dari AS.
"Pasar mengantisipasi hasil yang lebih rendah, sehingga jika sesuai dengan konsensus, maka indeks dolar berpotensi untuk kembali turun dan rupiah dapat mengalami apresiasi," ujarnya dikutip Jumat 3 Mei 2024.
Dengan demikian, rupiah diprediksi akan menguat dengan kisaran Rp 16.020 per dolar AS hingga Rp 16.220 per dolar AS untuk hari Jumat (3/5).