KABARBURSA.COM - Pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu menyebut daya beli konsumen di industri otomotif bisa menurun akibat pelemahan rupiah.
Sebelumnya, Yannes mengatakan jika pelemahan rupiah cukup berdampak terhadap ekosistem bisnis otomotif Indonesia.
Hal tersebut dikatakannya karena Indonesia masih banyak menggunakan komponen impor, seperti mesin, suku cadang, hingga bahan baku.
Yannes menilai kondisi itu bisa menimbulkan harga kendaraan kembali naik. Padahal, lanjutnya, harga baru saja naik pada Januari-Februari kemarin. Dia bilang, hal ini berpotensi menurunkan daya beli konsumen segmen menengah.
"Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan daya beli konsumen segmen menengah yang daya belinya stagnan (semoga bukan fenomena middle income trap)," ujarnya kepada Kabar Bursa, Kamis 18 April 2024.
Akibat menurunnya daya beli konsumen segmen menengah, Yannes khawatir bisa berimbas pada penurunan penjualan mobil.
Selain itu, Yannes melanjutkan, pelemahan rupiah juga dapat mengganggu rantai pasokan industri otomotif dalam negeri. Terutama bagi perusahaan yang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah.
"Terutama bagi perusahaan yang TKDN-nya masih rendah dan sangat mengandalkan impor bahan baku dan komponen," pungkasnya.