KABARBURSA.COM - PT Jababeka Tbk (KIJA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui kembalinya Setyono Djuandi Darmono (SD Darmono), pendiri Jababeka yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama, untuk memimpin kembali sebagai Direktur Utama.
Darmono menyampaikan bahwa keuangan perusahaan saat ini relatif sehat, dengan ekuitas mencapai Rp6,9 triliun, yang jauh melampaui jumlah pinjaman sekitar Rp4,4 triliun.
"Namun, mengingat situasi ekonomi saat ini dan ke depan, jumlah utang masih menjadi beban perusahaan jika tidak diimbangi dengan penjualan yang cukup dari nilai buku sekitar Rp7,6 triliun, meskipun nilai pasar mencapai Rp21,6 triliun," ujar Darmono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 2 Juni 2024.
Untuk mengatasi tantangan ini, Darmono menjelaskan perlunya langkah strategis, termasuk peningkatan modal dasar untuk mendukung rencana right issue di masa depan guna mengurangi utang perusahaan.
"Pengurangan utang merupakan tujuan utama dari rencana right issue yang akan dilakukan," tambah Darmono.
Selain itu, perusahaan juga perlu meningkatkan kinerja dengan cara menjual aset yang belum memberikan hasil yang optimal, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan meningkatkan efisiensi melalui pengendalian yang desentralisasi untuk menciptakan sinergi di seluruh Jababeka.
"Pengalihan entitas anak yang tidak sesuai harapan juga perlu dilakukan, sehingga kami berharap perusahaan dapat menjadi lebih sehat dan mampu memberikan dividen serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham," lanjutnya.
Setelah RUPST, susunan dewan komisaris dan dewan direksi Jababeka saat ini adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama/Komisaris Independen: Suhardi Alius
- Komisaris: Gan Michael
- Komisaris/Komisaris Independen: Basuri Tjahaja Purnama
Dewan Direksi:
- Direktur Utama: Setyono Djuandi Darmono
- Wakil Direktur Utama: Budianto Liman
- Direktur: Tjahjadi Rahardja
- Direktur: Hyanto Wihadhi
Di sisi lain, untuk mata acara kelima dan keenam rapat tidak memenuhi kuorum, sehingga RUPST kedua direncanakan akan dilaksanakan dalam rentang waktu paling cepat 10 hari dan paling lambat 21 hari.
Pengembang Lahan Industri
Emiten pengembang lahan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merealisasikan Rp 2,21 triliun prapenjualan pemasaran real estat atau marketing sales untuk tahun 2023. Pencapaian ini melebihi target Rp 2 triliun di sepanjang tahun 2023 sebesar 11 persen, dan melebihi pencapaian Rp 1,72 triliun di sepanjang 2022 sebesar 29 persen.
Pada tahun 2023, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp 913,7 miliar dari lahan seluas 28,0 hektar, terutama berasal dari penjualan tanah matang 26,2 hektar senilai Rp 558,3 miliar. Secara total penjualan tanah matang dan bangunan pabrik mencapai Rp 612,2 miliar. Dalam hal ini investor domestik menyumbangkan 52 persen dari nilai tersebut sedangkan sisanya 48 persen berasal dari investor asing terutama dari Cina.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.