KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah memutuskan untuk menyalurkan dividen sebesar Rp9,38 miliar, setara dengan 20 persen dari laba bersih tahun 2023. Nilai dividen per saham (DPS) adalah Rp0,98.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang diadakan pada awal pekan ini.
Berdasarkan risalah rapatnya dalam keterbukaaan informasi, perseroan juga menetapkan sebanyak Rp4,7 miliar atau 10 persen digunakan untuk cadangan wajib. Sisanya, Rp32,62 miliar atau 70 persen ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Selain itu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu juga resmi menyepakati susunan perubahan pengurus, dengan memberhentikan Sumadi sebagai Komisaris Independen/Plt Komisaris Utama. Dia digantikan oleh Josep Prajogo.
Dari jajaran direksi, perseroan juga resmi memberhentikan Achmad Tri Cahyono sebagai Direktur Operasi II. Dia digantikan oleh Dwi Purnowo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur QHSE dan Pemasaran. Posisi Dwi itu kemudian digantikan oleh Tomo Dwihasputro.
Berikut susunan lengkap jajaran pengurusn WEGE usai RUPST.
Direksi
- Direktur Utama: Hadian Pramudita
- Direktur Operasi I: Bagus Tri Setyana
- Direktur Operasi II: Dwi Purnomo
- Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko: Hartanto Kartiraharjo
- Direktur Quality, Healthy, Safety, Environment dan Pemasaran: Tomo Dwihasputro
Komisaris
- Komisaris Independen sekaligus Plt Komisaris Utama: Joseph Prajogo
- Komisaris: Suli Fatimah
- Komisaris: Danis Hidayat Sumadilaga
- Komisaris Independen: Taufan Gestoro
Sepanjang 2023, WEGE sendiri mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 79 persen menjadi Rp46,7 miliar dari tahun sebelumnya di Rp230,05 miliar.
Meski begitu, total pendapatan tercatat mengalami kenaikan 68 persen menjadi Rp3,97 triliun dari sebelumnya, Rp2,36 triliun.
Kenaikan pendapatan sejalan dengan naiknya segmen jasa konstruksi menjadi Rp3,78 triliun atau tumbuh 81,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,08 triliun.
Sementara itu, segmen industri turun menjadi Rp127,3 miliar dari sebelumnya di Rp226,5 miliar. Sisanya, masing-masing dari segmen konsesi dan properti di Rp52,8 miliar dan Rp16,8 miliar.