Logo
>

Saham Blue Chip ini Bagi Deviden di Atas Rp2 Triliun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Saham Blue Chip ini Bagi Deviden di Atas Rp2 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kabar baik bagi para investor yang gemar berinvestasi di saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu emiten blue chip BEI sedang menyiapkan dana dividen lebih dari Rp 2 triliun.

    Analis merekomendasikan untuk membeli saham blue chip ini. Namun, beberapa hal perlu diperhatikan sebelum memutuskan investasi.

    Saham blue chip dikenal sebagai saham lapis satu dengan reputasi solid di bursa. Mereka memiliki kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah, serta fundamental yang kuat.

    Di BEI, saham blue chip sering kali merupakan bagian dari indeks utama seperti LQ45. Salah satu anggota LQ45 yang akan membagikan dividen besar adalah PT Indosat Tbk (ISAT).

    ISAT berencana membagikan dividen sebesar Rp 2,16 triliun dari kinerja tahun 2023. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 pada 21 Mei 2024.

    Dividen tunai ini setara dengan Rp 268,4 per saham bagi pemegang saham. Pada perdagangan Rabu, 22 Mei 2024, harga saham ISAT ditutup melemah di level 10.075, turun 175 poin dari hari sebelumnya. Dalam lima hari terakhir, harga saham ISAT terkoreksi 725 poin atau 6,71 persen.

    Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menyatakan bahwa saat ini saham ISAT berada pada level support Rp 10.000 per saham dan resistance Rp 10.800 per saham.

    “Penurunan terbatas untuk uji support MA200 sebelum rebound dan menguji resistance garis MA20. Stochastic berada di level 15 dan MACD Histo -37,” ungkapnya Minggu 26 Mei 2024.

    Wafi merekomendasikan buy on weakness untuk ISAT dengan target harga Rp 10.800 per saham.

    Pengamat pasar modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, mengamati bahwa pergerakan saham ISAT sedang dalam tren menurun menuju support di level Rp 10.225 per saham. “Pergerakan harga membentuk pola descending triangle. Resistance ada di level Rp 10.600 per saham,” tuturnya.

    William juga merekomendasikan buy on weakness untuk ISAT dengan target harga Rp 10.600 - Rp 11.500 per saham. Investor disarankan untuk melakukan stop loss jika harga turun di bawah Rp 10.000 per saham.

    Perlu diketahui, ISAT mencatatkan pendapatan sebesar Rp 51,22 triliun pada tahun 2023. Pendapatan ini naik 9,67 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 46,7 triliun. Namun, laba bersih ISAT turun 4,59 persen menjadi Rp 4,5 triliun sepanjang 2023, dari sebelumnya Rp 4,72 triliun di 2022.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "IDX:ISAT",

    "interval": "D",

    "timezone": "Etc/UTC",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "hide_top_toolbar": true,

    "allow_symbol_change": false,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Pembagian dividen tahun buku 2023 ini setara dengan sekitar 48 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah pengumuman ringkasan risalah rapat.

    “Sisa laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 2,34 triliun akan dialokasikan oleh perseroan ke laba ditahan,” ujar SVP Head of Corporate Communication ISAT, Steve Saerang, dalam konferensi pers RUPST ISAT, Selasa 21 Mei 2024 lalu.

    Catatan:

    Informasi yang disediakan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi umum. Meskipun redaksi berupaya untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini, kami tidak memberikan jaminan tentang kelengkapan, keakuratan, keandalan, kecocokan, atau ketersediaan dengan mengenai informasi, produk, layanan, atau grafik terkait untuk tujuan apa pun. Segala tindakan yang diambil oleh Anda sebagai hasil dari artikel ini adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun, termasuk kehilangan langsung atau tidak langsung atau kerugian atau kerusakan apapun yang timbul dari informasi ini.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi