KABARBURSA.COM – Saham PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan pencapaian tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Pada Juli 2025, harga saham ELSA menembus level Rp550 per lembar, melampaui rekor sebelumnya di Rp545 yang dicapai Juni 2024.
Kinerja positif ini menjadi kelanjutan tren lima tahun terakhir. Pada akhir 2021, saham ELSA ditutup di Rp276 per lembar, jauh di bawah harga IPO 2008 sebesar Rp400. Setahun kemudian, harga naik 13 persen menjadi Rp312, lalu pada 2023 meningkat 24 persen ke Rp388, mendorong kapitalisasi pasar dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,83 triliun.
Tahun 2024 menjadi momentum penting ketika harga menyentuh Rp545, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp3,46 triliun. Rekor terbaru di 2025 menandai keberhasilan perseroan mempertahankan sentimen positif di tengah dinamika pasar modal.
Direktur Keuangan Elnusa, Stanley Iriawan, menyampaikan apresiasi atas dukungan pasar terhadap strategi pertumbuhan perseroan.
“Kinerja saham yang positif ini mencerminkan respons baik investor atas penguatan fundamental perusahaan. Kami menjaga struktur permodalan sehat, mengoptimalkan operasional, dan mengelola risiko secara bertanggung jawab untuk mempertahankan kepercayaan investor,” ujarnya, melalui siaran pers, Jumat, 15 Agustus 2025.
Stanley menegaskan keberhasilan mempertahankan tren positif adalah hasil disiplin eksekusi strategi bisnis, efisiensi, dan inovasi layanan. Elnusa juga aktif memperkuat sinergi antar-BUMN untuk memperluas peluang bisnis, meningkatkan kerja sama strategis, dan menciptakan efisiensi rantai pasok.
Dari sisi pendanaan, Elnusa mendapat dukungan kuat dari sektor perbankan, mencerminkan tingginya kepercayaan lembaga keuangan terhadap kinerja dan prospek perseroan. Perseroan juga mengoptimalkan belanja modal (capex) untuk memperkuat posisi sebagai perusahaan jasa energi terintegrasi, baik di lingkungan Pertamina maupun di luar grup.
Elnusa terus mengembangkan sistem digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan kualitas layanan pelanggan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tuntutan pasar.
Dengan konsistensi pertumbuhan dan manajemen risiko yang prudent, saham ELSA tetap menarik bagi investor yang mencari prospek jangka panjang di sektor jasa energi terintegrasi. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.