Logo
>

Saham Emiten Properti ini Melesat Kencang, Lewati PWON

Ditulis oleh Yunila Wati
Saham Emiten Properti ini Melesat Kencang, Lewati PWON

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham emiten properti PT Duta Anggada Realty Tbk (DART), pengelola Citywalk Sudirman, mencatatkan lonjakan luar biasa pada sesi I perdagangan 6 Agustus 2024. Saham ini meroket 30,53 persen menjadi Rp248 per lembar, dengan total 23,90 juta saham diperdagangkan, frekuensi 5.293 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp5,55 miliar.

    Kenaikan ini mengikuti lonjakan sebelumnya pada perdagangan 2 dan 5 Agustus, di mana saham DART masing-masing melonjak 34,29 persen dan 34,75 persen. Dalam sepekan terakhir, saham DART melonjak 119,47 persen, dan dalam sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 148 persen.

    Duta Anggada Realty memiliki portofolio yang mencakup berbagai segmen properti, termasuk perkantoran, retail, apartemen, dan hotel. Beberapa aset yang sudah beroperasi meliputi Plaza Chase, Plaza Agro, Citywalk Sudirman, dan Citywalk Gajah Mada.

    Perseroan juga mengelola tiga hotel berbintang, seperti Hilton Garden Inn di Bali, Holiday Inn Express di Matraman, dan Holiday Inn & Suites di Gajah Mada, serta satu gedung apartemen, Oakwood La Maison Barito di Jakarta.

    Pada semester I-2024, Duta Anggada Realty mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp235 miliar, melonjak 27 persen dari Rp185,11 miliar pada periode yang sama pada 2023. Selain itu, perseroan mencetak laba usaha Rp22,46 miliar, berbalik dari rugi usaha Rp8,85 miliar pada semester I-2023.

    Meskipun demikian, DART masih membukukan rugi bersih Rp150,38 miliar pada enam bulan pertama tahun ini, meski angka tersebut menunjukkan penyusutan dibandingkan rugi bersih Rp197,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Sementara, pada kwartal pertama 2024, PT Duta Anggada Realty Tbk mencatatkan rugi bersih sebesar Rp343,79. Meskipun angka ini masih negatif, rugi bersih tersebut turun 18,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp421,14 miliar.

    Rugi per saham dasar DART juga menyusut menjadi Rp109 per saham, dari sebelumnya Rp134 per saham. Penurunan rugi ini sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 31,21 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp433,20 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan persewaan kantor, ruko, dan apartemen yang total mencapai Rp149,41 miliar, serta pendapatan dari sektor hotel yang menyumbang Rp208,76 miliar.

    Selain itu, DART juga mendapatkan pemasukan dari jasa pemeliharaan properti sebesar Rp60,32 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp14,69 miliar. Data ini berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip pada 24 Mei 2024.

    Beban pokok mengalami peningkatan 9,6 persen yoy, namun margin kotor masih tetap positif. Setelah dikurangi beban penjualan dan administrasi, DART berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp28,52 miliar.

    Namun, beban keuangan menjadi tantangan utama bagi DART, dengan beban pembiayaan dari utang bank dan obligasi yang mencapai total Rp341,30 miliar. Hal ini membuat DART mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp333,44 miliar, meskipun telah menerima pendapatan keuangan.

    Laporan neraca (balance sheet) DART menunjukkan penurunan aset sebesar 2,2 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp6,31 triliun, bersamaan dengan penurunan modal sebesar 16,5 persen ytd menjadi Rp1,73 triliun. Di sisi lain, utang meningkat 4,52 persen ytd menjadi Rp4,5 triliun, sementara kas yang dimiliki pada akhir Maret tersisa Rp38,78 miliar.

    Lalu, bagaimana dengan Pakuwon?

    PT Pakuwon Jati Tbk, hari ini juga menunjukkan performa gemilang. Pada penutupan Selasa, 6 Agustus 2024, sahamnya bergerak naik ke level Rp440, naik 3,29 persen dari penutupan sebelumnya, yaitu di level Rp426.

    Emiten pemilik nama saham PWON ini adalah salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia yang berkantor pusat di Surabaya. Hingga akhir 2021, perusahaan ini memiliki dua unit perumahan dan empat unit superblok yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Surakarta.

    PWON optimis dapat mencapai target pertumbuhan laba bersih sekitar 5 persen hingga akhir semester II-2024, didorong oleh keterlibatannya dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

    “Saya optimis kinerja akan terus membaik. Pertumbuhan laba 5 persen adalah target minimal yang realistis. Penjualan memang turun, tetapi kontribusi dari IKN meningkat. Uang sewa juga bertambah,” jelas Presiden Direktur Pakuwon Jati, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra.

    Optimisme ini juga diperkuat oleh proyek Pakuwon Mal di Bekasi yang akan rampung pada akhir 2024. Mal yang dijuluki The Next Kota Kasablanka ini diharapkan menjadi pusat perbelanjaan terkemuka di Bekasi.

    “Bekasi akan dibuka akhir tahun ini. Jika situasi ekonomi dan kebijakan pemerintah tetap stabil, prospeknya akan sangat bagus. Namun, ada tantangan seperti wacana kenaikan PPN menjadi 12 persen. Kami berharap adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) pada 2025,” tambah Alexander.

    Selain itu, sektor perhotelan menunjukkan performa yang sangat baik, dan diharapkan sektor perkantoran dan hunian juga akan membaik. “Namun, kenaikan pajak yang tidak terkendali bisa menjadi kendala. PPN 12 persen itu tinggi,” ungkapnya.

    Pada semester I-2024, Pakuwon Jati mencatat laba bersih sebesar Rp846,33 miliar, turun 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp1,09 triliun. Meskipun demikian, pendapatan perseroan hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp3,26 triliun, tumbuh 12,5 persen dibandingkan akhir Juni 2023 yang sebesar Rp2,89 triliun.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79