KABARBURSA.COM - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi mencapai harga Rp50 per saham, masuk ke dalam kategori saham gocap. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 10.40 hari Rabu, 19 Juni 2024, saham GOTO turun 2 poin atau sekitar 3,85 persen menjadi Rp50 per saham.
Penurunan menuju zona saham gocap bagi GOTO sudah terlihat sejak awal perdagangan hari ini karena harga saham turun satu poin menjadi Rp51 per saham.
Transaksi hari ini mencatat volume sebesar 6,90 miliar saham senilai Rp347,49 miliar dengan frekuensi perdagangan sebanyak 20.789 kali. Kapitalisasi pasar saham GOTO saat ini berada pada angka Rp60,07 triliun.
Dengan turunnya harga tersebut, saham GOTO telah mengalami penurunan return sebesar 41,86 persen sejak awal tahun ini.
Posisi Usai RUPST
Saham GOTO tetap memerah meski perseroan baru saja menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 11 Juni 2024. Perseroan resmi telah mengambil sejumlah keputusan strategis dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Di antara sederet mata agenda yang dibahas dalam rapat, GOTO menyetujui salah satu poin krusial yaitu pembelian kembali (buyback) sebanyak 10,26 miliar saham atau mewakili 0,85 persen dari modal. Perseroan menyisihkan sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun dari kas internal untuk mengeksekusi aksi besar tersebut.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo mengapresiasi dukungan dan persetujuan para pemegang saham terhadap seluruh agenda yang diajukan dalam RUPST dan RUPSLB, termasuk di antaranya rencana buyback saham dan perubahan struktur dewan komisaris dan direksi.
“GOTO telah mencatatkan kemajuan pesat dalam satu tahun terakhir dan berada pada posisi yang semakin kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang bernilai bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelas Patrick.
Poin lain yang mendapat persetujuan dalam RUPSLB emiten bersandi saham GOTO ini adalah terkait penunjukan Patrick Walujo sebagai pihak yang dapat memiliki saham seri B perusahaan.
Termasuk menyetujui pengangkatan kembali beberapa anggota dewan komisaris seperti Dirk Van Den Berghe, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, Wishnutama Kusubandio, dan John A Prasetio sebagai komisaris independen. Pengangkatan ketiganya tidak lepas dari kontribusi mereka dalam mendukung kinerja perseroan. Di lain sisi, RUPSLB juga merestui pengunduran diri Andre Soelistyo dari jabatannya sebagai komisaris GOTO.
Sementara pada jajaran dewan direksi, RUPSLB merestui pengangkatan kembali Wei-jye Jacky Lo sebagai direktur, Hans Patuwo sebagai direktur perseroan, dan Catherine Hindra Sutjahyo sebagai direktur perseroan.
Paralel dengan berakhir RUPST dan RUPSLB, berikut ini merupakan susunan komisaris dan direksi GOTO:
Komisaris
Komisaris Utama : Agus D.W. Martowardojo
Komisaris : Garibaldi Thohir
Komisaris : Winato Kartono
Komisaris : Wishnutama Kusubandio
Komisaris Independen : Dirk Van den Berghe
Komisaris Independen : Marjorie Lao
Komisaris Independen : John A. Prasetio
Direksi
Direktur Utama : Sugito Walujo
Wakil Direktur Utama : Thomas Kristian Husted
Direktur : Wei-Jye Jacky Lo
Direktur : Catherine Hindra Sutjahyo
Direktur : Hans Patuwo
Direktur : Nila Marita
Direktur : Pablo Malay
BEI Minta Penjelasan
Sementara itu, BEI meminta penjelasan kepada GOTO terkait kabar rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tokopedia.
BEI meminta klarifikasi atas berita gelombang PHK karyawan Tokopedia sebanyak 70 persen yang disebut akan dimulai pada Juni 2024. Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani menjelaskan bahwa GOTO bukanlah pengendali minoritas Tokopedia.
Maka sepanjang pengetahuan terbaik perseroan, sebutnya, perseroan meyakini bahwa PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas darı organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain).
“Segala keputusan yang diambil oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT Tokopedia,” terang Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi.
Sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas, lanjutnya, GOTO meyakini bahwa manajemen PT Tokopedia akan dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi PT Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, BEI meminta klarifikasi atas berita rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia beserta dampaknya.
RA Koesoemohadiani mengungkapkan, sepanjang pengetahuan terbaik GOTO, dalam kapasitas GOTO sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas PT Tokopedia, tidak ada rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia.
"Tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang belum atau tidak diungkapkan oleh perseroan,” pungkasnya.
Memang sedang ramai di media massa berita mengenai induk usaha TikTok, ByteDance Inc dikabarkan berencana menghentikan hampir 80 persen layanan Tokopedia. Di mana, saat ini, Tokopedia telah dikendalikan oleh TikTok. Berdasarkan kabar yang beredar, gelombang PHK akan dimulai pada Juni 2024. (*)