Logo
>

Saham GRIA Terperosok Tajam di Tengah Melesatnya IHSG

Ditulis oleh Yunila Wati
Saham GRIA Terperosok Tajam di Tengah Melesatnya IHSG

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada penutupan perdagangan Selasa, 13 Agustus 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 59,01 poin atau 0,81 persen, bertengger di level 7.356,6. Kenaikan ini melanjutkan tren positif selama tiga hari berturut-turut, namun di tengah penguatan IHSG, ada lima saham yang justru terperosok tajam.

    Kelima saham yang menjadi top losers hari ini mengalami penurunan hingga 10 persen dalam satu hari. Berdasarkan data dari RTI, berikut kelima saham tersebut:

    1. PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) anjlok 10,95 persen menjadi Rp187
    2. PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) yang jatuh 7,64 persen menjadi Rp266
    3. PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS) juga melemah 7,41 persen menjadi Rp500
    4. PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) turun 7,3 persen menjadi Rp254
    5. PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) terkoreksi 7,18 persen menjadi Rp478.

    Di sisi lain, saham-saham emiten BUMN konstruksi mencatatkan kinerja gemilang dan masuk dalam daftar top gainers hari ini. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menjadi sorotan dengan kenaikan 24,3 persen hingga mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA), ditutup di level Rp266.

    Kenaikan tajam juga terjadi pada saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) yang melesat 27,38 persen menjadi Rp107, serta PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang meningkat 26,15 persen menjadi Rp82. Selain itu, saham PT PP Tbk (PTPP) melonjak 22,68 persen menjadi Rp476, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat kenaikan 22,66 persen menjadi Rp314.

    Kinerja kuat saham-saham emiten BUMN konstruksi ini menunjukkan optimisme investor terhadap sektor tersebut, meskipun ada beberapa saham lain yang mengalami tekanan cukup berat.

    RK Tak Mampu Mempesona GRIA

    Senior Investment Information Mirae Asset, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, tren pergerakan harga saham GRIA relatif sepi. Terkait pengaruh pencalonan Ridwan Kamil sebagai cagub, apakah bisa menjadi sentimen positif, Nafan mengatakan harus mencermati kondisi pergerakan harga saham terlebih dahulu.

    “Pergerakan harga saham GRIA kurang likuid,” katanya kepada KabarBursa, Selasa, 6 Agustus 2024.

    Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kinerja keuangan dan saham GRIA, berikut akan diulas jeroan fundamental emiten bidang pengembang rumah subsidi tersebut.

    Laba Bersih

    Pada kuartal pertama 2024, GRIA mencatatkan laba bersih sebesar Rp907 miliar, meningkat signifikan dibandingkan Rp206 miliar pada kuartal pertama 2023. Namun, pada kuartal kedua 2024, laba bersih turun menjadi Rp132 miliar.

    Angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kerugian Rp898 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Dalam dua kuartal pertama 2024, laba bersih tahunan (annualised) mencapai Rp2 triliun, sementara untuk dua belas bulan terakhir (TTM) mencapai Rp5 triliun, meningkat dari Rp3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Valuasi

    Rasio harga terhadap laba (PE Ratio) saat ini untuk GRIA adalah 681,51 kali untuk nilai tahunan dan 274,20 kali untuk nilai dua belas bulan terakhir. Rasio harga terhadap penjualan (Price to Sales) saat ini mencapai 25,25 kali, menunjukkan valuasi yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata industri.

    Per Saham

    Laba per saham (EPS) saat ini adalah Rp0,70 untuk dua belas bulan terakhir dan Rp0,28 untuk nilai tahunan. Pendapatan per saham (Revenue Per Share) mencapai Rp7,60 dengan nilai buku per saham sebesar Rp52,27.

    Solvabilitas dan Profitabilitas

    Rasio lancar (Current Ratio) GRIA tercatat 3,17, menunjukkan likuiditas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) berada pada 0,20, mengindikasikan penggunaan utang yang relatif rendah. Margin laba kotor (Gross Profit Margin) untuk kuartal terakhir adalah 34,59 persen, sementara margin laba bersih (Net Profit Margin) mencapai 1,07 persen.

    Adapun GRIA tidak mencatatkan pembayaran dividen dalam periode dua belas bulan terakhir.

    Laporan Laba

    GRIA mencatat pendapatan sebesar Rp56 triliun untuk periode dua belas bulan terakhir (TTM). Laba kotor (gross profit) mencapai Rp18 miliar, sedangkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat sebesar Rp3 miliar. Laba bersih (net income) perusahaan mencapai Rp5 miliar untuk periode yang sama.

    Pertumbuhan

    Pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 27,62 persen dari tahun ke tahun untuk kuartal terakhir, dan 45,13 persen untuk periode tahun ke tahun hingga saat ini. Laba bersih tumbuh signifikan sebesar 114,66 persen pada kuartal terakhir, dan 250,02 persen untuk tahun ke tahun hingga saat ini. Laba per saham (EPS) tahunan menunjukkan penurunan drastis sebesar 100 persen.

    Kinerja Harga Saham

    Kinerja harga saham GRIA menunjukkan peningkatan sebesar 1,05 persen dalam satu minggu terakhir. Namun, harga saham mengalami penurunan sebesar 3,03 persen dalam satu bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham naik 18,52 persen, dan dalam enam bulan terakhir naik sebesar 62,71 persen. Kinerja harga saham tahun hingga saat ini menunjukkan peningkatan sebesar 57,38 persen. Harga tertinggi saham dalam 52 minggu terakhir adalah Rp222, sementara harga terendah adalah Rp76.

    Kinerja keuangan GRIA menunjukkan peningkatan yang signifikan pada laba bersih, namun valuasinya tetap tinggi. Likuiditas dan profitabilitas perusahaan berada dalam kondisi yang baik, meskipun pergerakan sahamnya tidak banyak diperdagangkan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79