Logo
>

Saham PGEO Naik 2,65 Persen dalam Sepekan, Kinerja Keuangan Solid

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Saham PGEO Naik 2,65 Persen dalam Sepekan, Kinerja Keuangan Solid

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat kenaikan sebesar 2,65 persen dalam satu minggu terakhir, ditutup di level Rp1.160 per lembar saham. Peningkatan ini menandai tren positif setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah di Rp1.115 pada awal minggu, kemudian mencapai puncaknya di Rp1.180. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif perihal kinerja keuangan perusahaan yang semakin solid.

    Pertumbuhan Laba dan Pendapatan

    Berdasarkan laporan kuartalan terbaru, PGEO menunjukkan pertumbuhan laba yang signifikan. Pada kuartal kedua 2024, PGEO berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp824 miliar, naik dari Rp688 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Secara tahunan, laba bersih pada semester pertama 2024 mencapai Rp3,15 triliun, naik dari Rp2,52 triliun pada tahun 2023. Kinerja ini mencerminkan pertumbuhan yang stabil dan positif bagi perusahaan.

    Dari sisi pendapatan, PGEO juga mencatatkan kenaikan yang solid dengan total pendapatan mencapai Rp6,51 triliun dalam periode 12 bulan terakhir (TTM). Angka ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yang turut didukung oleh kenaikan EBITDA menjadi Rp6,05 triliun. Kenaikan EBITDA ini memperlihatkan efisiensi operasional perusahaan dalam menjaga profitabilitas.

    Margin Keuntungan

    Dari sisi margin keuntungan, PGEO juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Gross Profit Margin atau margin laba kotor pada kuartal ini mencapai 55,81 persen, sementara Operating Profit Margin (margin laba operasional) mencapai 74,96 persen. Yang lebih menarik, Net Profit Margin (margin laba bersih) mencapai 48,46 persen, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih yang signifikan dari total pendapatannya.

    Pertumbuhan Tahunan yang Positif

    Secara keseluruhan, PGEO menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam berbagai indikator kunci. Pertumbuhan laba bersih tahunan (YoY) tercatat sebesar 27,21 persen, sementara pertumbuhan pendapatan tahunan mencapai 4,20 persen. Ini menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang yang masih kuat di sektor energi terbarukan.

    Dengan kinerja yang solid ini, prospek saham PGEO ke depan terlihat menjanjikan, terutama dengan dukungan dari sektor energi panas bumi yang terus berkembang di Indonesia. Kenaikan 2,65 persen dalam sepekan ini menjadi sinyal positif bagi para investor untuk terus memantau pergerakan saham perusahaan ini.

    Eksplorasi Panas Bumi di Lampung

    PGEO bersama dengan Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. merencanakan eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai, Lampung. Eksplorasi ini dilakukan melalui perusahaan patungan mereka, PT Cahaya Anagata Energy (CAE), yang telah menerima Izin Panas Bumi (IPB) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, mengatakan pengembangan di WKP Way Ratai merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat portofolio energi panas bumi. "Kami berkomitmen terus berkolaborasi dengan mitra strategis dalam memastikan pengembangan energi panas bumi yang berkelanjutan serta berdampak besar bagi masyarakat," ujar Julfi dalam keterangannya, Kamis, 26 September 2024.

    Dengan diterimanya izin tersebut, PT CAE siap melaksanakan survei eksplorasi untuk mengidentifikasi potensi panas bumi di WKP Way Ratai. Proyek ini mendapat dukungan komitmen investasi sebesar USD28,85 juta atau sekitar Rp436 miliar untuk tahap eksplorasi.

    Presiden Direktur PT CAE, Wahyu Budiarto, mengatakan setelah resmi mendapatkan izin untuk WKP Way Ratai, perusahaan akan segera memulai tahap awal pengembangan. "Izin Panas Bumi ini menjadi langkah penting dalam kontribusi kami terhadap pengembangan energi bersih dan terbarukan di Indonesia. Kami berkomitmen menjalankan survei eksplorasi dengan memperhatikan standar keselamatan dan lingkungan yang tinggi," jelas Wahyu.

    Tahap eksplorasi akan mencakup survei geologi, geofisika, dan geokimia (3G) untuk mendukung rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di masa depan. Survei tersebut juga merupakan langkah strategis untuk memastikan kesiapan wilayah kerja sebelum masuk ke fase pengembangan dan produksi.

    "Kami akan menjalankan semua proses dengan transparan dan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar. Kami percaya bahwa pengembangan energi panas bumi ini akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan negara," kata Wahyu.

    Kolaborasi Linstas Sektor

    PGEO sebelumnya menyatakan akan melakukan kolaborasi lintas sektor guna memperkuat pengembangan panas bumi di ajang Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 yang berlangsung 18-20 September 2024.

    Julfi mengatakan kesuksesan dalam pengembangan energi panas bumi sangat bergantung pada kolaborasi dengan pemangku kepentingan serta inovasi teknologi yang tepat. Menurutnya, PGE sebagai main engine pengembangan sektor panas bumi berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak.

    “Melalui kolaborasi dan teknologi terkini, kita dapat memaksimalkan potensi energi panas bumi Indonesia, menjawab tantangan global menuju energi bersih dan ramah lingkungan,” ujar Julfi Hadi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 23 September 2024.

    Dia menambahkan, selain untuk mendorong akselerasi pengembangan energi panas bumi, kolaborasi antar pemangku kepentingan yang dilakukan PGE ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan sumber pendapatan baru (new revenue stream).

    Berbagai inisiatif ini juga memperkuat peran PGE dalam menciptakan dampak positif di seluruh ekosistem panas bumi yang melampaui sekadar ketenagalistrikan (beyond electricity).

    Pada hari pertama IIGCE 2024 yang berlangsung 18 September lalu, perusahaan dengan kode saham PGEO ini menandatangani dua kerja sama strategis terkait pengembangan proyek panas bumi. Di antaranya, Consortium Agreement of Co-generation Cooperation antara PGE dan PT PLN Indonesia Power.

    Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas yang ada di beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) PGE melalui proses co- generation, yang berpotensi menambah kapasitas mencapai 230 MW.

    Tahap awal kerja sama co-generation akan menambah kapasitas sebesar 45 MW, yaitu di PLTP Lahendong Binary Unit (15 MW) dan PLTP Ulubelu Binary Unit (30 MW) dengan investasi USD 165 juta.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).