KABARBURSA.COM - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) sempat mencuri perhatian pasar setelah reli tajam yang membawanya menembus level Rp1.500. Namun, euforia tersebut mulai terkikis.
Dalam perdagangan terakhir, harga saham terkoreksi cukup dalam hingga ke level Rp1.290, turun 3,77 persen. Bagi sebagian investor, ini mungkin sinyal untuk berhati-hati. Tapi bagi yang jeli membaca momentum, koreksi ini justru bisa menjadi peluang emas untuk masuk.
Secara teknikal, pergerakan harga PGEO masih berada dalam tren naik. Harga masih bertahan di atas beberapa garis rata-rata bergerak utama (moving average), dan tren volume selama kenaikan sebelumnya pun terbilang sehat.
Indikator momentum seperti MACD memang mulai melandai, namun belum menunjukkan tanda pembalikan tren secara keseluruhan.
Ada dua pendekatan strategi yang bisa digunakan investor saat ini. Pertama, bagi yang menanti sinyal lanjutan kenaikan, entry bisa dilakukan saat harga berhasil kembali menembus Rp1.320 dengan volume yang mendukung.
Level tersebut saat ini menjadi titik resistensi minor. Jika tertembus, besar kemungkinan tren naik akan berlanjut menuju target di area Rp1.400 hingga Rp1.500.
Namun, bagi investor yang lebih memilih pendekatan konservatif, peluang beli juga bisa muncul jika harga turun ke kisaran Rp1.160–Rp1.200.
Area ini dianggap sebagai zona konsolidasi wajar dan berdekatan dengan level Fibonacci 38,2 persen, yang dalam analisis teknikal kerap dianggap sebagai titik support kuat dalam tren naik.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah pentingnya disiplin dalam manajemen risiko. Jika harga turun dan menembus Rp1.110, maka skenario tren naik bisa batal, dan investor perlu mempertimbangkan untuk melakukan cut loss.
Meski harga sedang terkoreksi, sentimen terhadap PGEO sebagai bagian dari sektor energi baru dan terbarukan masih cukup kuat.
Perusahaan yang bergerak di sektor panas bumi ini mendapat sorotan karena posisinya yang strategis dalam transisi energi nasional. Artinya, dari sisi fundamental, PGEO masih punya cerita panjang.
Untuk saat ini, koreksi yang terjadi belum keluar dari jalur teknikal yang sehat. Investor tinggal memilih, apakah siap menunggu konfirmasi kenaikan, atau mulai mengakumulasi perlahan di area bawah dengan tetap menjaga batas risiko.
Seperti biasa, keputusan ada di tangan masing-masing. Yang pasti, pasar selalu memberi kesempatan bagi mereka yang sabar dan disiplin.
PGEO Masih Tunjukkan Tenaga, Sinyal Beli Mendominasi di Tengah Koreksi
Meskipun harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) tengah bergerak turun ke level Rp1.290, secara teknikal saham ini masih memancarkan sinyal optimistis.
Koreksi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir justru dinilai banyak pelaku pasar sebagai jeda sehat dalam tren naik yang masih dominan.
Berdasarkan pembacaan teknikal per 26 Mei 2025 pukul 02:52 GMT, mayoritas indikator mengarah pada sinyal "sangat beli".
Sebanyak delapan indikator teknikal mengeluarkan sinyal beli, dengan hanya dua yang menunjukkan sinyal jual. RSI, yang berada di kisaran 70. Kondisi ini mengonfirmasi bahwa saham ini memang berada dalam posisi jenuh beli, namun dalam konteks tren yang masih naik, kondisi ini sering kali mencerminkan kekuatan yang belum habis.
MACD pun menunjukkan momentum positif yang masih cukup kuat, menandakan bahwa tren belum benar-benar berbalik.
Sementara itu, indikator seperti Williams %R, CCI, hingga Rate of Change (ROC) juga memberikan nada serupa: tekanan beli masih terasa.
Adapun indikator Stochastic RSI dan Ultimate Oscillator memang memberi sinyal lebih hati-hati, tapi lebih merefleksikan dinamika jangka pendek yang wajar terjadi setelah reli panjang.
Dari sisi pergerakan rata-rata (moving average), tren jangka menengah dan panjang PGEO juga masih tergolong kokoh. Harga masih berada di atas hampir semua garis MA utama mulai dari MA20 hingga MA200, baik versi sederhana maupun eksponensial.
Bahkan MA50 dan MA100 yang sering dijadikan penanda kekuatan tren jangka menengah tetap menyala hijau. Satu-satunya catatan muncul di MA5, yang mulai menurun, mencerminkan koreksi harga beberapa hari terakhir.
Tapi kondisi ini belum cukup kuat untuk mengganggu gambaran tren besar yang masih positif.
Jika mengacu pada level pivot harian, harga saat ini bergerak di dekat level kunci Rp1.360. Jika berhasil menembus dan bertahan di atas level tersebut, target kenaikan berikutnya terbuka menuju Rp1.405 dan Rp1.475.
Sebaliknya, apabila tekanan jual berlanjut, titik support yang patut dicermati berada di Rp1.290 dan Rp1.245.
Satu hal yang patut dicatat, volatilitas PGEO saat ini memang tergolong tinggi. ATR (Average True Range) berada di atas 86, mengindikasikan ruang gerak harga yang lebih lebar dari biasanya.
Ini membuka peluang besar bagi trader aktif, tapi juga menjadi pengingat bagi investor untuk tetap disiplin dalam mengelola risiko.
Secara keseluruhan, kondisi teknikal harian PGEO menggambarkan saham yang sedang bernapas setelah berlari kencang. Koreksi yang terjadi masih dalam batas wajar, dan belum cukup untuk mengubah arah tren yang lebih besar.
Dengan dukungan indikator yang mayoritas berpihak pada sisi beli, saham ini masih menyimpan potensi lanjutan, terutama jika mampu melewati titik resistensi terdekat. Bagi investor yang sabar menunggu konfirmasi, momen seperti ini layak untuk terus dicermati.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.