KABARBURSA.COM - Saham PTRO atau PT Petrosea Tbk mencatatkan kenaikan harga yang signifikan sebesar 10,90 persen pada perdagangan Senin, 2 Desember 2024, diperdagangkan di harga Rp21.875 per lembar saham. Kenaikan ini mencerminkan minat investor yang terus tinggi terhadap saham perusahaan yang bergerak di sektor kontraktor pertambangan ini.
Mengacu data perdagangan Stockbit, lonjakan ini mengikuti trend positif yang terjadi di bursa hari ini, di mana volume perdagangan saham PTRO mencapai 9,39 juta, melebihi rata-rata volume harian sebesar 7,79 juta.
Pergerakan harga saham PTRO tercatat mengalami fluktuasi sejak pembukaan pasar pagi tadi, yang dimulai pada level 19.950. Saham perusahaan bahkan mencapai titik tertinggi di 22.000, sebelum akhirnya ditutup pada 21.875. Nilai transaksi saham PTRO hari ini mencapai Rp200,5 miliar, menunjukkan antusiasme yang tinggi di kalangan investor.
Sementara itu, frekuensi transaksi hari ini tercatat sebanyak 11,.031 kali, dengan nilai transaksi beli mencapai Rp40,0 miliar, sedangkan penjualan mencatatkan Rp20,4 miliar.
Kenaikan harga saham Petrosea juga diiringi dengan pengumuman penting perusahaan terkait rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB ini dijadwalkan pada Senin, 16 Desember 2024.
"Salah satu agenda utama rapat adalah persetujuan perubahan anggaran dasar perusahaan untuk melaksanakan pemecahan nilai nominal saham atau stock split, dari Rp 50 per lembar saham menjadi Rp5 per lembar saham," tulis keterbukaan informasi perusahaan, dikutip Senin, 2 Desember 2024.
Langkah stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham PTRO di pasar. Dengan penurunan harga nominal per saham, diharapkan saham perusahaan menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel, yang pada gilirannya dapat memperluas basis pemegang saham.
Strategi ini juga berpotensi meningkatkan volume transaksi saham di bursa, menciptakan suasana pasar yang lebih aktif dan dinamis.
Kenaikan harga saham PTRO yang tajam hari ini, diiringi dengan rencana stock split, menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan di masa depan. Pelaksanaan stock split juga diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar saham, membuka peluang baru untuk pertumbuhan investasi, dan memperluas keterlibatan investor.
Investor dan pemegang saham disarankan untuk menghadiri RUPSLB guna memberikan persetujuan atas langkah strategis ini, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan PTRO ke depan.
Bos Petrosea Borong Saham PTRO
Sebelumnya diberitakan, jajaran direksi dan komisaris PT Petrosea Tbk masih aktif melakukan serangkaian transaksi pembelian saham PTRO, yang saat ini berada dalam tren kenaikan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan keterangan resmi dari Petrosea yang dirilis, Komisaris PTRO Erwin Ciputra, telah membeli saham perseroan sebanyak 174 lembar dengan harga masing-masing Rp18.152 dan Rp18.580 per saham. Pembelian saham ini dilakukan sebagai investasi langsung dan dilaksanakan pada tanggal 8 dan 11 November 2024.
Dengan tambahan pembelian ini, Erwin kini memiliki 625.400 saham di PTRO, yang setara dengan 0,062 persen dari total kepemilikan saham Perseroan.
Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto, dalam laporannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa pembelian saham yang dilakukan oleh Erwin Ciputra tidak termasuk dalam transaksi repurchase agreement (repo).
Selain Erwin Ciputra, Direktur Petrosea, Kartika Hendrawan, juga menambah kepemilikan saham PTRO-nya dengan membeli 80.000 Saham Biasa. Transaksi ini juga dilakukan sebagai investasi langsung dan bukan merupakan transaksi repo.
Kartika melakukan pembelian tersebut pada 11 dan 12 November 2024, dengan harga masing-masing Rp19.175 dan Rp19.524 per saham. Dengan transaksi ini, total kepemilikan saham Kartika di PTRO menjadi 168.800 lembar atau setara dengan 0,0167 persen dari total saham perseroan.
PTRO Dirikan Anak Usaha
Mengutip keterbukaan informasi, Rabu, 13 November 2024, pada 11 November 2024, PT Petrosea Tbk secara resmi mendirikan sebuah anak usaha baru, yaitu PT Lintas Kelola Berlaba (LKB), melalui anak perusahaan PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN) yang sepenuhnya dimiliki oleh PTRO.
Pendirian LKB ini merupakan langkah strategis Petrosea untuk memperluas jangkauan bisnisnya, khususnya dalam layanan jasa pertambangan serta aktivitas ilmiah dan teknis yang mendukung industri tersebut.
Menurut Sekretaris Perusahaan Petrosea, tujuan pendirian LKB adalah untuk berfokus pada pengembangan layanan pertambangan yang lebih luas, serta menawarkan layanan profesional dan teknis yang dibutuhkan dalam industri.
Dengan modal yang ditempatkan dan disetor sebesar Rp5 miliar, saham PT Petrosea Infrastruktur Nusantara menguasai 51 persen saham LKB, sementara PT Pasir Bara Prima memiliki 49 persen saham.
Pendirian cucu usaha ini dipandang sebagai langkah yang sangat positif, karena akan memberikan kontribusi dalam mendukung pengembangan usaha PTRO di sektor pertambangan.
Di pasar saham, pengumuman pendirian LKB memberikan dampak langsung pada harga saham PTRO, yang mengalami lonjakan 2,26 persen ke level Rp19.200, dengan nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp84,79 miliar.
Bahkan dalam sepekan terakhir, saham PTRO tercatat menguat 13,40 persen, dan secara year-to-date (ytd) telah melompat signifikan sebesar 266,67 persen. Sementara pada hari ini, saham PTRO melambung hingga 2,53 persen menuju level Rp19.250, naik 475 poin dari pembukaan perdagangan saham. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.