Logo
>

Saham RAAM Jatuh Nyaris 50 Persen tapi Ram Punjabi Akumulasi Terus

Ditulis oleh Syahrianto
Saham RAAM Jatuh Nyaris 50 Persen tapi Ram Punjabi Akumulasi Terus

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ram Jethmal Punjabi, pemegang saham pengendali (PSP) PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), melaporkan telah membeli 1.216.700 lembar saham perseroan dalam tiga hari terakhir dengan harga beragam.

    Informasi ini disampaikan melalui surat resmi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 27 Desember 2024, terkait pembelian saham yang dilakukan pada 18-20 Desember 2024 dengan kisaran harga Rp302-Rp320 per saham melalui 18 transaksi.

    Pada perdagangan hingga akhir perdagangan, saham RAAM berada di level 318, turun 0,63 persen dari penutupan pada 24 Desember 2024 di level 320.

    Selama tiga bulan terakhir, harga saham RAAM telah melemah 34,3 persen, sementara dalam setahun terakhir penurunannya mencapai 45,64 persen.

    Pembelian 1.216.700 saham biasa ini dilakukan sebagai investasi langsung oleh Ram Punjabi, yang semakin memperkuat dominasinya sebagai PSP.

    Setelah transaksi ini, kepemilikan saham Ram Punjabi meningkat menjadi 4.791.201.782 saham atau 70,32 persen dari total saham perseroan, naik dari sebelumnya 70,3 persen.

    Pihak manajemen RAAM menegaskan bahwa setelah penambahan investasi ini, Ram Punjabi tetap mempertahankan kendali atas perusahaan.

    Ram Punjabi Akumulasi Saham RAAM

    Sebelumnya, RAAM melaporkan kerugian bersih sebesar Rp112,6 miliar pada kuartal ketiga 2024 (Q3 2024), menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan berhasil mencetak keuntungan bersih sebesar Rp51,2 miliar. Dengan demikian, rugi bersih per saham tercatat sebesar Rp16,56 per lembar saham pada kuartal ini.

    Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2024, Tripar Multivision Plus mencatatkan pendapatan (revenue) sebesar Rp166,8 miliar, turun 27,8 persen dibandingkan dengan pendapatan Rp231,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan signifikan ini juga tercermin dalam laba bruto (gross profit) yang tercatat hanya Rp71,4 miliar, mengalami penurunan 49,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Meskipun EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat Rp9,9 miliar, angkanya mengalami penurunan tajam 88,6 persen dibandingkan dengan Rp87,0 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Margin EBITDA perusahaan pada kuartal ini tercatat hanya 5,9 persen, sebuah penurunan yang signifikan dari tahun lalu.

    Perusahaan mengalami kerugian bersih yang lebih besar pada kuartal ketiga 2024, yang tercatat sebesar Rp112,6 miliar, berbanding terbalik dengan keuntungan bersih sebesar Rp51,2 miliar yang tercatat pada kuartal ketiga 2023. Hal ini menghasilkan margin bersih negatif sebesar 67,5 persen, menunjukkan bahwa perusahaan masih menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan profitabilitasnya.

    Perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) yang relatif moderat, yaitu 0,39, namun rasio Debt/EBITDA yang sangat tinggi, yakni 54,39, mengindikasikan bahwa beban utang perusahaan sangat berat dibandingkan dengan kemampuannya menghasilkan laba operasional.

    Meskipun perusahaan memiliki laba kotor yang cukup besar (Rp71,4 miliar), beban operasional dan biaya bunga yang tinggi menyebabkan kinerja laba bersih menjadi negatif.

    Rasio PER negatif dan ROA serta ROE negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dan masih belum berhasil memberikan pengembalian yang positif bagi para pemegang sahamnya. Di sisi lain, rasio PBV yang relatif tinggi, yaitu 2,09x, mengindikasikan bahwa saham perusahaan diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku perusahaan.

    Kinerja Keuangan RAAM

    Sebelumnya, RAAM melaporkan kerugian bersih sebesar Rp112,6 miliar pada kuartal ketiga 2024 (Q3 2024), menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan berhasil mencetak keuntungan bersih sebesar Rp51,2 miliar. Dengan demikian, rugi bersih per saham tercatat sebesar Rp16,56 per lembar saham pada kuartal ini.

    Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2024, Tripar Multivision Plus mencatatkan pendapatan (revenue) sebesar Rp166,8 miliar, turun 27,8 persen dibandingkan dengan pendapatan Rp231,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan signifikan ini juga tercermin dalam laba bruto (gross profit) yang tercatat hanya Rp71,4 miliar, mengalami penurunan 49,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Meskipun EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat Rp9,9 miliar, angkanya mengalami penurunan tajam 88,6 persen dibandingkan dengan Rp87,0 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Margin EBITDA perusahaan pada kuartal ini tercatat hanya 5,9 persen, sebuah penurunan yang signifikan dari tahun lalu.

    Perusahaan mengalami kerugian bersih yang lebih besar pada kuartal ketiga 2024, yang tercatat sebesar Rp112,6 miliar, berbanding terbalik dengan keuntungan bersih sebesar Rp51,2 miliar yang tercatat pada kuartal ketiga 2023. Hal ini menghasilkan margin bersih negatif sebesar 67,5 persen, menunjukkan bahwa perusahaan masih menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan profitabilitasnya.

    Perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) yang relatif moderat, yaitu 0,39, namun rasio Debt/EBITDA yang sangat tinggi, yakni 54,39, mengindikasikan bahwa beban utang perusahaan sangat berat dibandingkan dengan kemampuannya menghasilkan laba operasional.

    Meskipun perusahaan memiliki laba kotor yang cukup besar (Rp71,4 miliar), beban operasional dan biaya bunga yang tinggi menyebabkan kinerja laba bersih menjadi negatif.

    Rasio PER negatif dan ROA serta ROE negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dan masih belum berhasil memberikan pengembalian yang positif bagi para pemegang sahamnya. Di sisi lain, rasio PBV yang relatif tinggi, yaitu 2,09x, mengindikasikan bahwa saham perusahaan diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.