KABARBURSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tarif cukai hasil tembakau atau cukai rokok tidak akan mengalami kenaikan pada 2026. Saham-saham rokok pun ikut terkerek dengan kepastian ini.
Batalnya kenaikan tarif cukai tembakau atau rokok terjadi setelah Purbaya melakukan perundingan kepada pelaku industri rokok lokal. Menkeu memastikan penerimaan negara akan tetap terjaga meski tarif cukai tidak naik.
Salah satu caranya ialah menertibkan pasar rokok ilegal. Caranya ialah dengan membawa mereka ke kawasan industri penghasil tembakau yang direncanakan bakal diperluas.
Saham Rokok Menguat
Saham-saham rokok di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) terpantau menguat pada Jumat, 26 September 2025.
WIIM ditutup di Rp1.535 atau naik 14,98 persen, dengan high harian sempat menyentuh Rp1.590. Pergerakan intraday menunjukkan fase konsolidasi di awal sesi, lalu berbalik menanjak tajam hingga melampaui area psikologis 1.500 dan bertahan di atas level tersebut saat penutupan.
Saham HMSP berakhir di Rp875 atau menguat 5,42 persen, sempat menyentuh Rp890 di sesi perdagangan. Penguatan bertahap terjadi usai rebound dari kisaran 830–840, dengan penutupan yang relatif dekat dengan level tertinggi intraday mengindikasikan minat beli yang masih kuat.
GGRM menutup perdagangan di Rp14.625 atau naik 3,36 persen, dengan high intraday di Rp15.075. Setelah sempat melemah di awal sesi, harga berbalik naik dan menembus 15.000 sebelum terkoreksi moderat menjelang akhir perdagangan, tetap menyisakan penguatan bersih yang solid.
ITIC berakhir di Rp545 atau menguat 6,86 mpersen, sempat menyentuh Rp590. Saham ini bergerak volatil turun di awal perdagangan, lalu sideways, sebelum terjadi lonjakan cepat menuju puncak intraday dan ditutup stabil di kisaran 540–550.