KABARBURSA.COM - PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) mengambil langkah strategis dengan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau yang dikenal sebagai stock split. Aksi korporasi ini dilakukan dengan rasio pemecahan saham 1:4.
Pemecahan nilai nominal saham tersebut mengakibatkan nilai nominal saham SCCO turun dari Rp 1.000 menjadi Rp 250 per saham. Dengan perubahan ini, jumlah saham SCCO yang beredar juga mengalami perubahan signifikan, dari 205,58 juta saham menjadi 822,33 juta saham.
Tujuan utama dari pelaksanaan stock split ini adalah untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar sambil menurunkan harga per lembar saham, sehingga menjadi lebih terjangkau bagi para investor. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham SCCO.
"Selain itu, stock split juga bertujuan memenuhi ketentuan Peraturan Bursa No. I-A Tahun 2021 tanggal 21 Desember 2021 mengenai pemenuhan saham free float," jelas manajemen Supreme Cable dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (16/1).
Manajemen SCCO menegaskan bahwa mereka tidak memiliki agenda untuk melakukan aksi korporasi dalam waktu 6 bulan setelah pelaksanaan stock split.
Sebagai langkah lanjutan untuk memfasilitasi stock split, perusahaan kabel ini akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Februari 2024 mendatang.
Berikut jadwal perkiraan pelaksanaan stock split SCCO:
- Pengumuman Stock Split: 4 Maret 2024
- Akhir Perdagangan Saham dengan Nilai Nominal Lama di Pasar Reguler dan Negosiasi: 7 Maret 2024
- Awal Perdagangan Saham dengan Nilai Nominal Baru di Pasar Reguler dan Negosiasi: 8 Maret 2024
- Awal Perdagangan Saham dengan Nilai Nominal Baru di Pasar Tunai: 14 Maret 2024
Sebelumnya Saham SCCO, mengalami kenaikan signifikan hari ini, Senin (15/1/2024), menyentuh tingkat auto reject atas (ARA).
Saham SCCO mengalami lonjakan sebesar 19,94 persen atau 1.625 poin, mencapai Rp9.775 sejak awal perdagangan. Setelah dibuka di level Rp8.400, saham SCCO berhasil mencapai level ARA.
Total transaksi mencapai Rp1,51 miliar dengan 282 kali transaksi. Kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp2,01 triliun, dengan valuasi PER sebesar 7,64 kali dan PBV 0,41 kali.
Kenaikan dramatis saham SCCO dipicu oleh rencana perusahaan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Aksi korporasi ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi ketentuan free float.