Logo
>

Saham Sentul City (BKSL) Bergerak Datar, Strategi Buy Sudah Tepat?

BKSL berpotensi menguat dengan target Rp157–Rp160, namun fundamental rapuh membuat saham ini lebih cocok untuk trader momentum dengan disiplin ketat.

Ditulis oleh Yunila Wati
Saham Sentul City (BKSL) Bergerak Datar, Strategi Buy Sudah Tepat?
Ilustrasi. Foto: Dok Sentul City.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sentul City Tbk. (BKSL) kembali menjadi perbincangan di kalangan trader setelah muncul rekomendasi beli di level Rp151 dengan target harga Rp157 dan Rp160, serta disiplin stop loss di Rp146. 

    Strategi ini menarik untuk diuji, karena pergerakan harga BKSL belakangan menunjukkan lonjakan signifikan, sementara kondisi fundamentalnya justru masih rapuh.

    Pada perdagangan terakhir, BKSL ditutup stagnan di Rp151 dengan volume transaksi mencapai 5,25 juta lot, mencerminkan tingginya minat spekulatif. Dari sisi teknikal, hampir semua indikator mayoritas mendukung tren naik. 

    Moving average dari jangka pendek hingga jangka panjang (MA5 hingga MA200) seluruhnya dalam posisi bullish, memperlihatkan tren penguatan yang konsisten. MACD sudah memberi sinyal beli, sementara ADX yang berada di level 24 menunjukkan tren cukup kuat, meskipun belum masuk kategori sangat solid.

    Namun, ada sinyal peringatan yang tidak bisa diabaikan. RSI berada di level 62, masih sehat untuk kenaikan lanjutan, tetapi indikator Stochastic RSI sudah menyentuh area jenuh beli. Williams %R dan CCI pun menegaskan bahwa saham ini cenderung overbought. 

    Dengan kondisi ini, peluang konsolidasi dalam jangka pendek tetap terbuka, terutama mengingat volatilitas tinggi yang tercermin dari ATR di atas 8.

    Level harga Rp146 menjadi support psikologis penting sekaligus batas risiko yang masuk akal untuk stop loss. Sementara itu, target Rp157 dan Rp160 cukup realistis karena berada di dekat area resistensi yang teridentifikasi dari pivot klasik maupun Fibonacci. 

    Jika mampu menembus Rp160 dengan volume yang besar, BKSL berpotensi menguji area Rp166–Rp177, meski itu lebih cocok dipandang sebagai skenario spekulatif jangka pendek ketimbang tren fundamental jangka panjang.

    Di sisi lain, kinerja keuangan BKSL masih menunjukkan tantangan serius. Dengan rasio P/E TTM yang negatif, earnings yield minus, serta net income TTM sebesar minus Rp41 miliar, valuasi saham ini praktis tidak mencerminkan kekuatan laba. 

    Bahkan, interest coverage ratio yang rendah dan current ratio di bawah 1 menandakan posisi likuiditas yang rentan. Satu-satunya penopang datang dari margin kotor yang tinggi dan free cash flow positif Rp570 miliar, yang memberi sedikit ruang optimisme di tengah kondisi balance sheet yang masih rapuh.

    Dari sisi performa harga, BKSL menunjukkan reli luar biasa dalam satu tahun terakhir, naik lebih dari 250 persen dari Rp38 ke Rp151. Kenaikan spektakuler ini lebih dipacu oleh spekulasi pasar ketimbang fundamental. 

    Saham dengan pola seperti ini biasanya sangat disukai trader jangka pendek, tetapi kurang ideal untuk investor jangka panjang yang mencari kepastian kinerja dan dividen.

    Dengan semua catatan tersebut, strategi buy di Rp151 dengan stop loss ketat di Rp146 dapat dikatakan cukup relevan bagi trader yang siap menghadapi volatilitas. Target Rp157–Rp160 masuk akal untuk skenario profit taking jangka pendek, selama disiplin dijaga. 

    Namun, bagi investor jangka panjang, BKSL lebih tepat diperlakukan sebagai saham momentum semata, bukan instrumen investasi bernilai wajar.

    Singkatnya, strategi beli BKSL saat ini memang bisa membawa keuntungan bagi trader spekulatif dalam horizon pendek, tetapi tidak bisa dijadikan pegangan bagi investor konservatif yang mencari dukungan fundamental.

    Bagi yang masuk, disiplin manajemen risiko adalah kunci, karena reli cepat bisa sama mudahnya berbalik arah ketika euforia pasar mereda.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79