KABARBURSA.COM – Sebulan terakhir saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 21,82 persen ke level 67 per saham di tengah spekulasi pasar mengenai potensi merger dengan Grab.
Lonjakan harga ini menjadikan GOTO salah satu saham teknologi paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nilai transaksi mencapai Rp502,53 miliar dan frekuensi lebih dari 56 ribu kali pada perdagangan terakhir.
Menilik data perdagangannya di Stockbit Selasa, 11 November 2025 arus dana asing juga menunjukkan tren positif. Data perdagangan mencatat aksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp30,87 miliar di pasar reguler, mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang GOTO.
Sementara itu, porsi kepemilikan investor asing mencapai 46,40 persen, menandakan kembalinya minat global terhadap sektor teknologi Indonesia.
Di tengah volatilitas harga dan sentimen pasar yang menguat, manajemen GOTO juga memberikan klarifikasi resmi atas isu merger dengan Grab yang ramai diberitakan media dan terus bergulir. Pihak perseroan menegaskan belum ada keputusan atau kesepakatan apa pun terkait potensi transaksi tersebut.
“Hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut,” ujar Koesoemohadiani dalam pernyataan resminya dikutip Selasa, 11 November 2025.
Manajemen juga menekankan bahwa setiap langkah strategis perusahaan akan dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan fokus pada penciptaan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham.
“Kami akan selalu mematuhi regulasi dan mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan,” lanjut Koesoemohadiani.
GOTO menegaskan bahwa fokus utama perseroan saat ini adalah memperkuat eksekusi strategi bisnis untuk mencapai profitabilitas berkelanjutan. Pihak manajemen menyebut bahwa perusahaan kini berada pada posisi keuangan yang paling solid dalam beberapa tahun terakhir.
“GoTo berada pada posisi terkuat, didukung oleh rencana strategis dan kemajuan menuju profitabilitas berkelanjutan,” ujar Koesoemohadiani.
Selain menjawab rumor merger, GoTo juga mengonfirmasi rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 November 2025.
Perseroan menegaskan bahwa agenda tersebut merupakan bagian dari praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tidak terkait dengan aksi korporasi tertentu.
“Agenda RUPSLB ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun,” tegas manajemen.
Di sisi lain, GoTo menyatakan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia dalam memperkuat ekosistem digital nasional. Perusahaan menilai arah kebijakan pemerintah yang mendorong efisiensi dan keberlanjutan sejalan dengan komitmen GOTO sebagai entitas teknologi lokal yang ingin menciptakan nilai jangka panjang bagi mitra pengemudi, pelaku UMKM, dan konsumen.
Sebagai informasi, GoTo mencatat peningkatan performa keuangan yang signifikan sepanjang tahun berjalan, dengan efisiensi biaya dan peningkatan monetisasi layanan menjadi kunci utama menuju break-even point.
Isu merger ini sebenarnya bukan hal baru karena sering bergulir, dan manajemen beberapa kali sudah menyampaikan klarifikasinya tepisan atas isu tersebut. Namun, dengan adanya keterangan baru tersebut dan rencana RUPSLB investor menantikan perkembangan dari GOTO. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.