KABARBURSA.COM – Harga saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ditutup menguat 3,10 persen ke level Rp9.975 pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025. Lonjakan ini terjadi di tengah sentimen positif atas keberhasilan perusahaan memenuhi target keberlanjutan dari fasilitas sustainability-linked loan (SLL) senilai USD800 juta.
Saham TPIA sempat menyentuh level tertinggi harian Rp9.975 setelah dibuka pada Rp9.675 dan menyentuh level terendah Rp9.625. Volume transaksi harian tercatat 75,27 ribu lot dengan total nilai Rp73,8 miliar. Secara mingguan, saham TPIA telah menguat 4,84 persen, membalikkan tren koreksi tajam pekan sebelumnya.
“Pencapaian ini menunjukkan komitmen kami serta manajemen risiko ESG yang kuat untuk berkontribusi pada transisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Andre Khor, CFO Chandra Asri Group, dalam siaran pers resmi.
Chandra Asri mengumumkan telah memenuhi indikator utama SLL yang disepakati sejak Juli 2024, mencakup penurunan emisi gas rumah kaca dan peningkatan skor ESG dari pihak ketiga. Hal ini membuat perusahaan berhak memperoleh penyesuaian margin atau diskon bunga atas fasilitas pinjaman sindikasi yang dikoordinasi oleh Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan didukung sembilan bank besar lainnya.
Meski harga saham naik, fundamental valuasi TPIA masih menunjukkan tantangan berat. Rasio PE (TTM) tercatat negatif -873 kali dan rasio EV to EBIT juga minus -795, menunjukkan tekanan pada profitabilitas operasional. Sementara itu, rasio Price to Book Value (PBV) mencapai 19,99 kali, jauh di atas rerata sektor.
Namun, investor tetap merespons positif kabar ESG ini, mengingat tren global yang mendukung emiten ramah lingkungan. Apalagi, integrasi aspek keberlanjutan ke dalam model bisnis TPIA dinilai berpotensi memperkuat akses pendanaan murah jangka panjang.
Secara historis, saham TPIA sempat jatuh hingga 5,33 persen pada 19 Juni 2025 dan ditutup melemah selama tiga hari berturut-turut. Namun dalam dua hari terakhir, saham berhasil rebound masing-masing sebesar 1,84 persen (26 Juni) dan 2,84 persen (30 Juni).
Penguatan ini bertepatan dengan publikasi resmi pencapaian ESG perusahaan dan potensi dampaknya terhadap efisiensi biaya keuangan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.