Logo
>

Saham WiFi ini Tembus ARA, Sekuritas Bidik Target Segini

Saham KBLV tembus ARA 34,69 persen dengan valuasi murah. Sekuritas proyeksi target teknikal Rp140–Rp150.

Ditulis oleh Syahrianto
Saham WiFi ini Tembus ARA, Sekuritas Bidik Target Segini
saham PT First Media Tbk (KBLV) justru mencatat Auto Rejection Atas (ARA) dengan lonjakan 34,69 persen ke level Rp132 per saham. (Foto: Dok. First Media)

KABARBURSA.COM – Di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup minus 0,41 persen pada perdagangan Jumat, 15 Agustus 2025, saham PT First Media Tbk (KBLV) justru mencatat Auto Rejection Atas (ARA) dengan lonjakan 34,69 persen ke level Rp132 per saham. 

Sepanjang sebulan terakhir, harga saham KBLV telah meroket 135,71 persen.

Kenaikan signifikan ini didorong oleh faktor fundamental dan sentimen valuasi. Laporan keuangan semester I 2025 menunjukkan perubahan drastis pada ekuitas perseroan, seiring berbaliknya posisi dari rugi Rp24,9 miliar menjadi unrealized gain sebesar Rp1,26 triliun atas investasi di PT Multipolar Technology Tbk (MLPL).

Dengan kenaikan harga MLPL dari Rp95 menjadi Rp121 per saham per akhir Juni 2025, KBLV juga berpotensi menambah Rp722,7 miliar unrealized gain ke depannya.

Dari sisi valuasi, Price to Book Value (PBV) KBLV tercatat hanya sekitar 0,062 kali. Angka ini dinilai sangat murah dan menjadi alasan kuat bagi investor untuk masuk, terutama yang mencari peluang dari gap valuasi dibanding nilai buku perusahaan.

Secara teknikal, pergerakan KBLV menunjukkan lonjakan harga disertai peningkatan volume transaksi hingga 548,87 juta saham. 

Grafik perdagangan harian memperlihatkan harga menembus level resistance Rp108 dan bertahan di atas Rp120. Indikasi teknikal ini memberi sinyal kuat adanya tren penguatan jangka pendek.

Analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset teknikal menyebutkan, jika momentum kenaikan dapat berlanjut, KBLV berpotensi menuju target teknikal berikutnya di kisaran Rp140 hingga Rp150 per saham. 

Pandangan ini mempertegas ruang penguatan saham setelah fase konsolidasi panjang di bawah Rp80 sebelumnya.

Dengan kombinasi katalis fundamental dari revaluasi aset investasi serta dukungan teknikal yang masih solid, saham KBLV diperkirakan akan tetap menjadi salah satu trending stocks di tengah volatilitas pasar. 

Investor disarankan tetap mencermati dinamika harga MLPL dan sentimen pasar sebagai faktor pendukung utama pergerakan saham emiten ini.

Fundamental dan Valuasi Murah Jadi Penopang

Lonjakan harga KBLV tidak bisa dilepaskan dari kinerja fundamental semester I 2025. Laporan keuangan menunjukkan perubahan besar pada ekuitas perseroan, terutama dari pos other comprehensive income

Selain itu, kenaikan harga saham MLPL dari Rp95 menjadi Rp121 per lembar pada akhir Juni 2025 semakin mempertegas prospek tambahan keuntungan revaluasi. 

Perhitungan manajemen menunjukkan potensi kenaikan nilai investasi hingga Rp722,7 miliar bila tren positif saham MLPL berlanjut. 

Kondisi ini membuat posisi ekuitas KBLV melonjak signifikan dan membuka ruang perbaikan neraca keuangan.

Dari perspektif valuasi, KBLV diperdagangkan dengan Price to Book Value (PBV) hanya sekitar 0,062 kali. Angka tersebut tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan rata-rata emiten telekomunikasi dan infrastruktur digital. 

Gap valuasi yang lebar inilah yang menjadi daya tarik bagi investor, terutama mereka yang mencari saham berpotensi turnaround dengan likuiditas mulai meningkat. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.