KABARBURSA.COM - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi memperkenalkan emas batangan tematik kemerdekaan gift series Indonesia Tanah Air Beta dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia.
Gift Series Indonesia Tanah Air Beta merupakan produk emas tematik yang dikeluarkan secara terbatas di tahun 2024 yang dapat dimiliki pelanggan pada 10 Agustus 2024.
Direktur Operasi dan Produksi Antam, Hartono mengatakan emas batangan tematik kemerdekaan Gift Series Indonesia Tanah Air Beta merupakan wujud komitmen pihaknya dalam memberikan nilai tambah produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan.
Desain khusus tematik emas batangan ini, kata dia, dibuat dengan filosofis dan nuansa tema Hari Kemerdekaan yang melambangkan semangat dan kebersamaan menuju Indonesia maju.
"Antam berharap produk ini tidak hanya menjadi koleksi berharga, hadiah untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan, tetapi juga sebagai instrumen investasi yang menarik bagi seluruh generasi Indonesia," kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin, 12 Agustus 2024.
Emas batangan Gift Series Indonesia Tanah Air Beta diproduksi secara terbatas dalam jenis kepingan gramasi 1 gram. Antam berharap produk ini dapat diterima oleh pasar dan mendukung kinerja penjualan Perusahaan di semester dua tahun 2024.
Kinerja saham Antam (ANTM)
Diberitakan sebelumnya, dari sisi pendapatan per saham atau Earning Per Share, ANTM mencatatkan EPS berjalan sebesar 113,95 dengan EPS tahunan sebesar 129,05.
Meskipun demikian, besarnya dividen yang dibayarkan sebesar Rp128,07 per saham dengan rasio pembayaran (payout ratio) mencapai 99,24 persen menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham, meski di tengah penurunan harga saham yang cukup signifikan.
Sementara itu, ANTM menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam dalam dua kuartal pertama tahun 2024. Pada kuartal pertama, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp238 miliar, mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencapai Rp1,66 triliun. Namun, pada kuartal kedua 2024, ANTM berhasil membukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp1,31 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp227 miliar.
Secara keseluruhan, laba bersih tahunan atau annualized untuk 2024 diproyeksikan mencapai Rp3,1 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Rp3,07 triliun pada 2023, tetapi masih di bawah pencapaian 2022 sebesar Rp3,82 triliun.
Jika melihat tren 12 bulan terakhir hingga kuartal kedua (TTM Q2) 2024, laba bersih ANTM tercatat sebesar Rp2,74 triliun, sedikit ada penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,07 triliun.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp30,88 triliun dan jumlah saham beredar sebanyak 24,03 miliar saham, ANTM terus menghadapi tantangan dalam mempertahankan kinerjanya di tengah fluktuasi harga komoditas dan kondisi pasar yang dinamis.
Meskipun terjadi penurunan laba pada awal tahun, peningkatan laba pada kuartal kedua memberikan harapan akan adanya pemulihan kinerja perusahaan di paruh kedua tahun ini.
Pada semester pertama tahun 2024, ANTM berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang cukup signifikan. Laba bersih perusahaan pada kuartal kedua mencapai Rp1,31 triliun, meningkat tajam dari Rp227 miliar pada kuartal kedua tahun sebelumnya.
Catatan Pencapaian Tahun 2023
Namun, laba bersih di kuartal pertama tahun 2024 tercatat hanya Rp238 miliar, turun drastis dibandingkan dengan Rp1,66 triliun pada kuartal pertama 2023. Jika ditotal, laba bersih perusahaan pada semester pertama 2024 mencapai Rp3,10 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian sepanjang tahun 2023 sebesar Rp3,07 triliun.
Dari segi solvabilitas, ANTM memiliki rasio lancar (current ratio) sebesar 2,27 kali, yang menandakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang tersedia. Rasio cepat (quick ratio) berada di angka 1,62 kali, juga mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup baik. Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) perusahaan berada di angka 0,05 kali, yang mencerminkan bahwa perusahaan memiliki struktur modal yang sehat dengan porsi utang yang sangat rendah.
Sedangkan, dalam hal profitabilitas, return on assets (ROA) perusahaan dalam 12 bulan terakhir mencapai 6,99 persen, sementara return on equity (ROE) tercatat 9,38 persen. Margin laba kotor (gross profit margin) pada kuartal terakhir sebesar 12,03 persen, dan margin laba operasi (operating profit margin) sebesar 7,03 persen. Selain itu, margin laba bersih (net profit margin) tercatat 9,01 persen, menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya dan pengeluaran untuk menghasilkan laba bersih. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Senin pagi, tidak berubah atau stabil di angka Rp1.401.000 per gram.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Senin, yakni sebesar Rp1.253.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.(*)