Logo
>

Sandi Minta Swasta Dilibatkan dalam Pengelolaan Sumber Air

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Sandi Minta Swasta Dilibatkan dalam Pengelolaan Sumber Air

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta pihak swasta perlu dilibatkan dalam pengelolaan sumber daya air.

    Sandiaga mengatakan, saat ini Indonesia mengambil suatu kepemimpinan untuk mengonversikan peluang-peluang yang ada guna mewujudkan pariwisata berkelanjutan khususnya dalam pengelolaan sumber daya air.

    "Bagaimana semua fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif harus mengadopsi prinsip-prinsip untuk pengelolaan air dengan bijaksana, mengelola air untuk masa depan," ujar dia, Rabu 22 Mei 2024.

    Pemerintah, dikatakan Sandiaga, tidak bisa bekerja sendiri, pihak swasta sangat dibutuhkan untuk berkolaborasi. Tidak hanya untuk menanamkan investasi tapi juga menghadirkan inovasi dan adaptasi.

    "Bukan hanya mencari profit semata tapi berkolaborasi untuk menghadirkan hak-hak asasi manusia yaitu akses terhadap air bersih terhadap sanitasi dan juga higienitas," kata Sandiaga.

    Pemerintah akan terus mendorong dengan menghadirkan regulasi yang bisa mendorong lebih banyak keterlibatan sektor swasta di pengelolaan air terutama di sektor pariwisata.

    Seperti dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dihadirkan di Bali yakni KEK Kura Kura dan KEK Sanur. Kedua KEK tersebut, selain menawarkan berbagai kemudahan dalam investasi, juga berfokus pada investasi yang mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan.

    "Ini adalah sesuatu yang kami tangani dengan sangat serius dalam praktik pengelolaan air berkelanjutan sehingga kami dapat melindungi sumber daya air kami dan meningkatkan destinasi kami serta menjadikan sektor pariwisata kami lebih menarik dan tangguh," sebut Sandiaga.

    Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi juga menjadi hal yang sangat penting bagi dunia usaha dalam mendukung praktik pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.

    Sandiaga bilang, investasi di bidang air ini memang jangka panjang dan membutuhkan adaptasi. Menurutnya, dunia usaha tidak boleh mencari untung hanya dalam waktu jangka pendek tapi melihat jangka panjang.

    "Kedua, ini adalah bisnis berisiko, oleh karena itu kita harus berinovasi untuk mengurangi risikonya dan melakukan stabilisasi dari pendapatan kita," ucapnya.

    Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kompendium yang disepakati dalam World Water Forum ke-10 memuat 113 proyek air dengan nilai mencapai USD9,4 miliar atau Rp150,4 triliun (asumsi kurs Rp16.000).

    “Salah satu yang menjadi capaian pada forum ini adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara, sebanyak 113 proyek senilai USD9,4 miliar,” ujar Basuki dalam konferensi pers setelah mengesahkan deklarasi dalam rapat tingkat menteri WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa, 21 Mei 2024.

    Basuki mengatakan, proyek yang dimuat di dalam kompendium tersebut merupakan proyek yang menjadi andalan bagi berbagai negara.

    Adapun proyek yang disoroti oleh Pak Bas, sapaan akrab Basuki, adalah proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengolahan air limbah domestik bagi 300.000 rumah tangga.

    “Berbagai proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara. Jadi, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi seluruh dunia,” kata Basuki.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.