"Ini baru dari aspek berkurbannya yaitu dari total lebih dari 1,5 juta hewan kurban ini bisa membagikan total lebih dari Rp200 triliun," kata Sandiaga usai membagikan daging kurban Kemenparekraf kepada 420 orang di Jakarta, Rabu 19 Juni 2024.
Menurut Sandiaga, kontribusi tersebut hanya berasal dari sekitar 5 persen umat Islam yang melaksanakan ibadah kurban. Ia menambahkan bahwa jika lebih banyak masyarakat Muslim di Indonesia, yang berjumlah sekitar 200 juta, melaksanakan kurban, dampak ekonominya akan semakin besar.
"Kalau kita tingkatkan lagi kepatuhan dari umat Islam yang totalnya ada 200 juta lebih, dampak ekonomi juga akan lebih tinggi lagi. Ini yang nanti tentunya harus kita dorong bersama-sama dari aspek berbaginya," ujarnya.
Dalam perayaan Idul Adha tahun ini, Sandiaga dan Kemenparekraf berkurban tiga ekor sapi dan dua ekor kambing, yang didistribusikan kepada 420 orang petugas kebersihan, teknisi, petugas keamanan, dan sopir di lingkungan kementerian.
Selain kontribusi dari perayaan Idul Adha, Sandiaga juga menyebutkan rencana untuk mencapai target kepariwisataan yang menyumbang 4,5 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau senilai Rp202 triliun pada tahun 2024. Realisasi target tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai dari kuartal satu hingga kuartal tiga, dengan target kumulatif 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada akhir tahun.
Pada tahun sebelumnya, Kemenparekraf mencatat realisasi nilai devisa kepariwisataan Indonesia terhadap PDB sekitar Rp161 triliun, dengan target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 8,5 juta dan wisatawan lokal sebanyak 1,4 miliar perjalanan pada tahun 2023.
Tambahan Anggaran
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, meminta tambahan anggaran 2025 untuk kementeriannya.
Seperti diketahui dalam agenda rapat bersama Komisi X DPR di Jakarta, Rabu 5 Juni 2024, disebutkan bahwa anggaran 2025 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp1,7 triliun, turun hampir 50 persen dibanding tahun 2024
Sandiaga mengaku Kemenparekraf telah telah melakukan koordinasi dengan tujuan meminta tambahan anggaran 2025 menjadi Rp3,5 triliun.
“Kami telah melakukan beberapa langkah koordinasi dan hasil rapat dengan komisi X mendukung sepenuhnya pengajuan penambahan anggaran sekitar Rp3,5 triliun,” kata dia kepada media di Gedung DPR, Rabu 5 Juni 2024.
Sandiaga mengatakan penambahan anggaran tersebut dibutuhkan untuk meningkat kualitas pariwisata dan aspek keberlanjutan serta inklusifitas dari program ekonomi kreatif.
Yang terutama, kata dia, adalah langkah-langkah pemberdayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ekonomi kreatif.
“Yang kedua penguatan dari pendidikan vokasi yang ada di bawah Kemenparekraf yaitu politeknik pariwisata yang jumlahnya ada delapan, ini juga membutuhkan tambahan anggaran,” ujarnya.
Sebelumnya, Sandiaga mengaku kaget dengan anggaran tahun 2025 yang diterima Kemenparekraf.
Ia engaku terkejut dengan angka yang tertera. Bahkan mantan wakil Gubernur Jakarta tersebut mengira angka itu typo atau salah ketik.
“Kami berhusnudzon saja angka yang kami terima Rp1,7 triliun. Awalnya saya kira ini typo ternyata beneran,” ujar dia.
Sandiaga pun berharap anggaran ini bisa ditingkatkan lagi. Hal ini, kata dia, demi meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Sementara itu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menuturkan anggaran Kemenparekraf pada 2025 mengalami penurunan sebesar 50 persen jika dibanding tahun 2024.
Untuk itu, dia menyebut Kemenparekraf telah meminta usulan untuk mendapat anggaran 2025 menjadi sekitar Rp3 triliun.
“Dapat kami sampaikan juga kami telah menyampaikan usulan tambahan anggaran sebesar Rp3.052.364.852.000 yang telah disampaikan pada trilateral meeting dengan Kementerian PPN Bappenas dan kementerian keuangan pada tanggal 21 hingga 22 Mei 2024,” katanya.
Investasi Sektor Pariwisata
Di tempat terpisah, Sandiaga Uno menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024, Sandiaga menyampaikan data yang menunjukkan realisasi investasi di sektor pariwisata pada tahun 2023 sebesar USD3.604 juta atau sekitar Rp58,64 triliun.
Namun, ia mencatat bahwa 80 persen dari investasi tersebut terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran, kafe, serta pusat kebugaran.
Pada kuartal pertama 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata mencapai USD943,40 juta (sekitar Rp15,35 triliun) dari target USD3.000 juta (sekitar Rp48,91 triliun).
Investasi tersebut sebagian besar dialokasikan pada hotel berbintang, restoran, dan hotel apartemen.
“Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif,” kata Sandiaga.