Logo
>

Sentimen Positif, BREN dan BBRI Topang IHSG Capai ATH

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sentimen Positif, BREN dan BBRI Topang IHSG Capai ATH

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi kedua dengan catatan gemilang pada Rabu 14 Agustus 2024, menguat 79,4 poin atau 1,08 persen ke level 7.436,03, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH).

    Sepanjang hari, IHSG bergerak stabil di zona hijau dengan rentang perdagangan antara 7.372,89 hingga puncaknya di 7.445,66, yang juga merupakan level tertinggi intraday sepanjang sejarah.

    Rekor ini didorong oleh lonjakan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham BREN meroket 400 poin atau 4,76 persen, mencapai Rp8.800 per saham.

    Sementara itu, saham BBRI melonjak 100 poin atau 2,11 persen, hingga mencapai Rp4.820 per saham.

    Volume transaksi IHSG mencapai 17,59 miliar saham dengan nilai transaksi Rp10,95 triliun, dan frekuensi perdagangan sebanyak 1,1 juta kali. Dari total saham yang diperdagangkan, 333 saham mengalami kenaikan, 241 saham turun, sementara 220 saham stagnan.

    Sektor-sektor utama yang menopang laju IHSG pada sesi ini termasuk saham konsumen non-primer, saham infrastruktur, dan saham barang baku, dengan kenaikan masing-masing sebesar 3,42 persen, 1,50 persen, dan 1,27 persen.

    Kenaikan tajam IHSG hingga mencapai ATH merupakan dampak langsung dari performa saham-saham big caps. Berikut kontribusi saham besar yang mendongkrak IHSG berdasarkan  per 14 Agustus 2024:

    • Barito Renewables Energy (BREN) menyumbang 15,18 poin
    • Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 14,43 poin
    • Amman Mineral Internasional (AMMN) menyumbang 6,81 poin
    • Bank Mandiri (BMRI) menyumbang 6,68 poin
    • Astra International (ASII) menyumbang 5,74 poin
    • MNC Digital Entertainment (MSIN) menyumbang 5,42 poin
    • Barito Pacific (BRPT) menyumbang 4,76 poin
    • Chandra Asri Pacific (TPIA) menyumbang 4,61 poin
    • Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 3,56 poin
    • GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menyumbang 2,28 poin

    Sentimen Positif dari Data Inflasi

    Rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan ketegangan pasar menanti data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini.Berdasarkan informasi dari Refinitiv, rupiah dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,03 persen di level Rp15.915/USD pekan ini.

    Namun, beberapa menit kemudian, rupiah mencatat pelemahan sebesar 0,16 persen, bergerak ke angka Rp15.945/USD. Indeks Dolar AS (DXY) pada pukul 08:55 WIB mengalami kenaikan marginal sebesar 0,01 persen, berada di level 103,14, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi kemarin di 103,13.Pergerakan rupiah hari ini terutama dipengaruhi oleh penantian terhadap data inflasi AS yang dijadwalkan dirilis minggu ini.Inflasi konsumen dan inflasi inti konsumen dijadwalkan pada Rabu 14 Agustus 2024.

    Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi tahunan AS akan menurun sebesar 0,1 basis poin menjadi 2,9 persen year-on-year (yoy) pada Juli 2024, turun dari 3 persen yoy sebelumnya.Di sisi lain, inflasi bulanan diperkirakan akan mencapai 0,2 persen, setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,1 persen.

    Inflasi inti diprediksi akan turun menjadi 3,2 persen yoy, dari 3,3 persen yoy pada bulan lalu.Data inflasi ini penting karena penurunan inflasi AS dapat meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed) pada pertemuan September mendatang.

    Survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa 52,5 persen pelaku pasar mengharapkan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan depan.Jika prediksi ini terbukti benar, tekanan terhadap rupiah akan berkurang dan dapat mendorong penguatan mata uang ini di masa mendatang.

    Saham-saham di Eropa menguat, sementara saham-saham berjangka AS bergerak dalam rentang sempit, menjelang laporan harga konsumen Amerika yang dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve tentang potensi penurunan suku bunga bulan depan.

    Indeks Stoxx 600 Index meningkat 0,4 persen, didorong oleh kenaikan UBS Group AG setelah laporan laba kuartal kedua bank tersebut melampaui ekspektasi. Di sisi lain, saham-saham penambang mengalami penurunan seiring dengan harga bijih besi yang merosot ke level terendah sejak Mei 2023, dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap permintaan di China. Rio Tinto Group tercatat merosot lebih dari 2 persen.

    Kontrak ekuitas AS stabil setelah reli pada Selasa 13 Agustus 2024 di S&P 500, yang didorong oleh data harga produsen AS yang lebih baik dari perkiraan. Indeks MSCI untuk saham-saham Asia naik untuk sesi keempat berturut-turut, pulih dari penurunan minggu lalu.

    Penurunan tekanan harga di AS telah meningkatkan harapan bahwa para pejabat dapat mulai menurunkan suku bunga dan memfokuskan kembali upaya untuk mendukung pasar tenaga kerja. Para ekonom memprediksi kenaikan 0,2 persen pada indeks harga konsumen dan indeks harga inti yang tidak termasuk makanan serta energi – angka yang akan menandai kenaikan terkecil dalam tiga bulan terakhir sejak awal 2021.

    Pound sterling mengalami penurunan terhadap dolar setelah data inflasi Inggris berada di bawah perkiraan. Indeks Harga Konsumen naik 2,2 persen di bulan Juli, setelah kenaikan 2 persen di dua bulan sebelumnya, sementara para ekonom memperkirakan angka 2,3 persen.

    Para trader kini sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga Bank of England sebesar setengah poin pada akhir tahun, untuk pertama kalinya sejak 5 Agustus. Obligasi pemerintah Inggris melonjak setelah rilis data inflasi, sementara Treasury AS sedikit berubah setelah kenaikan di seluruh kurva pada sesi sebelumnya. Indeks dolar stabil di sekitar level terendah dalam empat bulan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi