KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah berpotensi turun kembali ke bawah Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyoroti bahwa pekan ini, data inflasi AS menjadi pusat perhatian pelaku pasar. "Data inflasi konsumen (CPI) AS bulan April menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," kata dia dikutip Kamis 16 Mei 2024.
"Hal ini meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan AS, yang bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko seperti rupiah," imbuh Ariston.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "FX_IDC:USDIDR",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam pertemuan tahunan Foreign Bankers Amsterdam menyatakan ada perkembangan positif dalam penurunan inflasi AS. Powell juga menegaskan bahwa fokus saat ini bukan pada kenaikan suku bunga, tetapi pada durasi mempertahankan suku bunga saat ini.
Powell juga mengomentari inflasi produsen AS yang dirilis kemarin malam, dengan angka masih di atas bulan sebelumnya, 2,2 persen YoY dibandingkan 1,8 persen YoY.
Menurut Powell, hasil ini tidak sepenuhnya menunjukkan inflasi masih tinggi, tetapi hasilnya beragam. Powell tetap optimis bahwa inflasi AS bisa turun, paparnya.
Dari dalam negeri, data neraca perdagangan bulan April yang masih surplus memberikan sentimen positif untuk rupiah, ditambah pertumbuhan PDB kuartal I yang masih di atas 5 persen.
Untuk semester II, Ariston menilai rupiah mungkin bisa lebih membaik jika ekspektasi pemangkasan suku bunga AS meningkat dan benar-benar terjadi, serta jika konflik global mereda, ini juga bisa memberikan sentimen positif bagi rupiah.
Rupiah bisa kembali dan bertahan di bawah Rp 16.000, tetapi jika sebaliknya, The Fed masih ragu untuk memangkas suku bunga dan konflik meningkat, rupiah bakal terbang lagi, imbuhnya.
Sebagai informasi, mengutip Bloomberg, Rabu (15/5) pukul 15.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,45 persen atau Rp 72 ke posisi Rp 16.027 per dolar AS.