KABARBURSA.COM - Nama Sunarso masih melenggang di jajaran pengurus PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai Direktur Utama, di tengah pergantian pengurus baru yang diumumkan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sunarso menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) BRI setelah ditunjuk oleh Kementerian BUMN pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 September 2019, artinya sudah hampir kurang lebih 5 tahun menjabat sebagai Dirut BBRI.
Kinerjanya yang begitu moncer dan signifikan memberikan perubahan untuk BRI. Bahkan selama masa kepemimpinanya, Sunarso dianugerahi penghargaan sebagai Maestro CEO of The Year, CNBC Indonesia Awards 2023.
Penghargaan tersebut diberikan karena Sunarso karena dianggap telah berhasil memimpin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk terus menjalankan transformasi berkelanjutan yang menjadi fondasi kesuksesan perseroan dalam menjaga kinerja positif.
Sebelum menduduki kursi Direktur Utama BRI, Sunarso pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama bank berpelat merah tersebut sejak tahun 2015 hingga Oktober 2017, kemudian dilanjutkan kembali pada Januari hingga Agustus 2019.
Sebelum kembali ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, ia merupakan Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) menggantikan Riswinandi pada Oktober 2017 hingga Januari 2019.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2010 hingga 2015.
Sepak terjangnya yang begitu berkompeten di dunia perbankan, membawa BRI mengubah tantangan krisis dan kesulitan menjadi kekuatan dan ketangguhan baru. Sehingga, BRI pun sukses bertransformasi dan mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah berbagai tantangan.
Sebagai pucuk pimpinan di BRI, Sunarso menetapkan visi misi yaitu “The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion” di tahun 2025.
Salah satu visi “Champion of Financial Inclusion” ini dimiliki BRI karena perusahaan memandang pentingnya peningkatan inklusi keuangan dilakukan agar kesejahteraan masyarakat terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat meningkat dalam hitungan tahun.
Sebelumnya BRI juga mengumumkan akan membagikan dividen sebesar Rp48,1 triliun dari total laba yang diperoleh pada tahun 2023. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 1 Maret 2024.
Besaran dividen yang akan dibagikan setara dengan 79,63persen dari total laba tahun 2023 sebesar Rp60,4 triliun, termasuk dividen interim yang sudah dibagikan pada awal tahun.
Bahkan jumlah setoran dividen dan pajak dari BRI tercatat telah mencapai Rp149,2 triliun dalam lima tahun terakhir, terhitung sejak tahun 2019 hingga 2023. (viva/adi)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.