Logo
>

Sepatu Bata Tak Sanggup Jawab Perubahan Perilaku Konsumen

Ditulis oleh Syahrianto
Sepatu Bata Tak Sanggup Jawab Perubahan Perilaku Konsumen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Keputusan ini disampaikan oleh manajemen melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Sekretaris Perusahaan Bata Hatta Tutuko menyatakan bahwa penutupan pabrik ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk bertahan di tengah tantangan industri yang diakibatkan oleh pandemi dan perubahan perilaku konsumen.

    "Operasional pabrik dihentikan sejak 30 April 2024 karena permintaan terhadap produk yang diproduksi di sana terus menurun," kata Hatta, dikutip Senin, 6 Mei 2024.

    Ia menambahkan bahwa kapasitas produksi pabrik juga jauh melebihi kebutuhan yang dapat dipenuhi secara berkelanjutan melalui pemasok lokal di Indonesia.

    "Dengan keputusan ini, perseroan tidak memiliki opsi selain menghentikan produksi di pabrik Purwakarta," jelasnya.

    Menurut informasi yang tertera di situs web resmi Bata, Tomas Bata, salah satu pendiri Bata, mendirikan sebuah pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di wilayah Kalibata.

    Nama alamatnya pun masih terpampang dalam laman situs jejaring resminya yang beralamat di Jl. Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Selanjutnya produksi sepatu yang terjadi pada mulai 1940.

    Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialis produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Saat ini Bata Indonesia menempati Gedung 6 lantai, yaitu kantor PT Sepatu Bata Tbk, di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Mengutip laporan keuangannya, sampai dengan kuartal III-2023, kerugian BATA mencapai Rp80,65 miliar alias membengkak 294,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Periode tersebut, penjualan perseroan hanya Rp488,47 miliar atau turun 0,42 persen secara year on year (yoy).

    Setahun sebelumnya, pada 2022, BATA mencatatkan kerugian setahun sebanyak Rp105,92 miliar atau melonjak 106,85 persen yoy. Penjualan tahun tersebut, padahal, mencapai sekitar Rp643,45 miliar, tumbuh 46,74 persen yoy.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.