Logo
>

Sepekan Ramadan, Saham AMRT dan ICBP Tancap Gas

Saham AMRT mengalami lonjakan sebesar 10,00 persen selama sepekan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Sepekan Ramadan, Saham AMRT dan ICBP Tancap Gas
Salah satu gerai Alfamart (Foto: Wikimedia Commons)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terpantau menghijau setelah Ramadan 2025 berjalan sepekan. 

    Perlu diketahui, saham AMRT dan ICBP dianggap terkena sentimen positif datangnya bulan Ramadan. Sebab, masyarakat dinilai akan  berbelanja kebutuhan Ramadan di dua perusahaan itu. 

    Mengutip data perdagangan Stockbit, Sabtu, 8 Maret 2025, saham AMRT mengalami lonjakan sebesar 10,00 persen selama sepekan. Namun secara bulanan, performa AMRT masih kurang memuaskan yakni -16,84 persen. 

    Kondisi serupa juga dialami saham ICBP yang mencatatkan kinerja positif selama satu minggu sebesar 0,96 persen. Untuk bulanan, ICBP performa ICBP masih negatif yaitu -7,25 persen. 

    Adapun, kedua saham tersebut turut mengalami penguatan pada perdagangan Jumat, 7 Maret 2025. AMRT ditutup di level Rp2.420 per lembar, naik 50 poin atau 2,1 persen dari harga sebelumnya. 

    AMRT mencatat Return on Equity (ROE) sebesar 23,27 persen, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham. Sementara itu, Return on Assets (ROA) berada di angka 9,86 persen, menunjukkan efektivitas aset dalam menciptakan keuntungan.

    Dari sisi profitabilitas, AMRT memiliki Gross Profit Margin (GPM) 21,02 persen, Operating Profit Margin 2,72 persen, dan Net Profit Margin (NPM) 2,08 persen. Meskipun margin keuntungan bersih masih rendah, perusahaan tetap menunjukkan pertumbuhan laba secara berkelanjutan.

    Dari segi solvabilitas AMRT memiliki Current Ratio berada di 1,00, menandakan bahwa aset lancar perusahaan masih seimbang dengan kewajiban jangka pendeknya. 

    Quick Ratio sebesar 0,40 menunjukkan perusahaan bergantung pada persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu, Debt to Equity Ratio (DER) tercatat 0,12, yang berarti perusahaan memiliki tingkat utang yang cukup rendah dibandingkan ekuitasnya.

    Di sisi lain, ICBP juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,93 persen, ditutup pada level Rp10.550 pada perdagangan kemarin. 

    ICBP memiliki profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan AMRT, dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 35,96 persen dan Net Profit Margin (NPM) mencapai 24,89 persen. 

    Dari segi solvabilitas, ICBP juga memiliki rasio keuangan yang lebih kuat dengan Current Ratio 3,78 dan Quick Ratio 3,14, menandakan kemampuan likuiditas yang baik.

    Mirae Asset Rekomendasikan Saham AMRT dan ICBP

    PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) saat bulan Ramadan dan Idul Fitri 2025. Dua emiten itu dipilih karena dukungan daya beli masyarakat.

    Research Analyst Mirae Asset, Abyan Habib Yuntoharjo, mengatakan kuatnya daya beli masyarakat didukung adanya stimulus diskon tarif listrik sebesar 50 persen dari pemerintah.

    "Kami optimistis daya beli yang terjaga itu dapat menjaga momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini dan sektor barang konsumsi pokok," ujarnya dalam acara Media Day - Consumer Trends for the 2025 Fasting Month di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.

    Abyan menilai, AMRT dan ICBP dapat menjadi representasi sektor barang konsumsi pokok karena merupakan saham defensif, terlebih di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini.

    "Defensif itu artinya disaat yang lainnya terpuruk, mereka (AMRT dan ICBP) itu bisa menjaga harga sahamnya," ujar dia.

    Abyan bilang, pertumbuhan ICBP secara domestik sangat kuat. Dia menilai masyarakat akan tetap membeli produk ICBP di tengah menurunnya daya beli.

    Sementara untuk AMRT, kata Abyan, emiten ini bisa menjaga margin dan tetap berjualan karena masih banyak masyarakat yang berbelanja di Alfamart. "Kita melihat dari tahun ke tahun kenaikan jumlah toko (AMRT) sekitar 800 hingga 1000 toko per tahun," jelasnya. 

    Perdagangan di BEI Ramai

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan data perdagangan sepekan periode 3 - 7 Maret 2025 ditutup dengan bervariasi. 

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 5,83 persen menjadi berada di level 6.636,000 dari 6.270,597 pada pekan lalu.

    "Kenaikan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa yaitu sebesar 5,24 persen menjadi Rp11.450 triliun dari Rp10.880 triliun pada sepekan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta di kutip Sabtu, 8 Maret 2025.

    Akan tetapi, Kautsar memaparkan terdapat sejumlah penurunan  pada pekan lalu. Seperti nilai transaksi harian bursa yang melemah sebesar 4,03 persen menjadi Rp13,14 triliun dari Rp13,69 triliun dari pekan sebelumnya. 

    Selain itu, lanjut dia, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 11,07 persen menjadi 19,88 miliar lembar saham dari 22,36 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    "Investor asing hari ini (Jumat, 7 Maret 2025) mencatatkan nilai jual bersih Rp791,51 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp22,35 triliun," pungkasnya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.