Logo
>

Sesi Pembukaan Rupiah Mendapat Tekanan Dari Dollar

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sesi Pembukaan Rupiah Mendapat Tekanan Dari Dollar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), menyusul arus masuk dana asing yang signifikan ke pasar domestik dan sikap hati-hati para pelaku pasar mengenai rilis data ekonomi AS malam hari.

    Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB mengalami penurunan tipis sebesar 0,08 persen, berada pada angka 103,62. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Senin (4/12/2023) yang berada di angka 103,71.

    Fluktuasi nilai tukar rupiah hari ini terjadi dalam konteks arus dana asing yang terus mengalir ke pasar domestik, seiring dengan rilis data ekonomi yang menjadi fokus perhatian.

    Data transaksi dari Bank Indonesia (BI) pada 27 - 30 November 2023 mencatat beli neto investor asing di pasar keuangan domestik mencapai Rp15,92 triliun. Jumlah ini melampaui angka pekan keempat November sebesar Rp7,03 triliun dan pekan ketiga November sebesar Rp7,33 triliun. Dalam tiga pekan terakhir, arus masuk asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai total sekitar Rp30 triliun.

    Tidak hanya itu, pekan lalu juga mencatatkan arus masuk dana asing tertinggi sepanjang 2023, melampaui pencapaian pada pekan ketiga Januari sebesar Rp14,8 triliun.

    Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan indikasi pemanasan ekonomi yang semakin melambat, tercermin dari data inflasi dan Personal Consumption Expenditure (PCE) yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.

    Inflasi AS melandai menjadi 3,2 persen (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7 persen (yoy) pada September 2023. PCE Oktober 2023 stagnan 0 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 3 persen secara tahunan (yoy), angka ini lebih rendah dari posisi September lalu yang mencapai 0,4 persen (mtm) dan 3,4 persen (yoy).

    Penting untuk dicatat bahwa malam ini akan dirilis data jumlah lowongan pekerjaan AS periode Oktober. Proyeksi menunjukkan penurunan menjadi 9,3 juta dari 9,55 juta pada September 2023. Data ini menjadi sorotan karena, jika terjadi penurunan signifikan di bawah ekspektasi pasar, akan memberikan indikasi bahwa situasi ketenagakerjaan AS masih memanas.

    Oleh karena itu, pelaku pasar masih mengambil sikap wait and see untuk melihat perkembangan terbaru terkait jumlah lowongan pekerjaan, dengan harapan data ini akan mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi AS telah mengalami perlambatan.

    Jika data lowongan pekerjaan menunjukkan perlambatan, ini dapat meningkatkan optimisme bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mengambil langkah kebijakan dovish.

    Sementara itu, data mengenai PMI Komposit Global AS S&P diperkirakan akan tetap stabil di 50,7 pada November 2023, tidak mengalami perubahan dari level tertinggi tiga bulan sebelumnya. Meskipun sektor manufaktur melaporkan laju ekspansi yang lebih lambat, sektor jasa mengalami peningkatan sedikit dalam pertumbuhan output, mencatat laju pertumbuhan tercepat sejak Juli.

    Berbagai data tersebut turut mempengaruhi ekspektasi pelaku pasar mengenai suku bunga Bank Sentral AS (The Fed), yang diperkirakan telah mencapai puncaknya di level 5,25-5,5 persen. Bahkan, pasar kini bersiap untuk potensi pemangkasan suku bunga pertama oleh The Fed pada Maret 2024 menurut alat pemantau CME FedWatch Tool.

    Jika perkiraan ini terbukti, hal ini dapat menjadi dorongan positif bagi rupiah, mengingat selisih suku bunga dengan Bank Indonesia semakin membesar. Harapannya, arus masuk dana asing akan semakin deras membanjiri pasar keuangan domestik.

    new TradingView.widget(

    {

    "autosize": true,

    "symbol": "FX_IDC:USDIDR",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "id",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "hide_volume": true,

    "container_id": "tradingview_a034b"

    }

    );

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi