Logo
>

Setahun IPO, Saham ini Naik 54 Persen: Intip Fundamentalnya!

Ditulis oleh Yunila Wati
Setahun IPO, Saham ini Naik 54 Persen: Intip Fundamentalnya!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Baru satu tahun IPO (initial public offering), saham emiten Janu Putra Sejahtera Tbk dengan kode saham AYAM, naik signifikan, yaitu 54 persen.

    AYAM pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 November 2023. Harga saham emiten ini melesat hingga 54 persen, karena sentimen positif dari investor terhadap prospek bisnis dan kinerja keuangan perusahaan.

    Pada sesi awal transaksi Kamis pagi, 28 November 2024, harga saham AYAM tercatat di level Rp154 per lembar, meningkat signifikan dibandingkan harga penawaran awal (IPO) yang berada di Rp100 per saham.

    Mengutip laporan keuangan AYAM kepada BEI, 17 November 2024, emiten yang bergerak di sektor peternakan ayam ini mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III-2024. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp6,56 miliar, meningkat signifikan sebesar 48,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp4,42 miliar.

    Pendapatan usaha AYAM juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, naik 33,70 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp195,03 miliar. Sumber utama pendapatan ini berasal dari penjualan ayam broiler komersial, yang menjadi kontributor terbesar.

    Selain itu, ayam umur sehari (DOC) menyumbang pemasukan sebesar Rp31,39 miliar, diikuti penjualan telur yang mencapai Rp16,66 miliar, dan karkas ayam sebesar Rp5,75 miliar. Capaian ini menggarisbawahi diversifikasi produk perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar.

    Meski pendapatan meningkat, beban pokok penjualan juga naik 32,12 persen yoy menjadi Rp180,39 miliar. Hal ini menyisakan laba kotor sebesar Rp14,64 miliar. Setelah memperhitungkan beban usaha, AYAM mencatatkan laba operasional sebesar Rp7,47 miliar dan laba sebelum pajak mencapai Rp8,61 miliar, menunjukkan efisiensi di tingkat operasional.

    Dari sisi neraca keuangan, total aset AYAM tumbuh sebesar 3,82 persen secara year-to-date (ytd) menjadi Rp369,33 miliar. Liabilitas atau utang juga meningkat 4,52 persen ytd menjadi Rp162,02 miliar, sementara ekuitas naik 3,27 persen ytd.

    Meskipun demikian, posisi kas akhir September mengalami tekanan cukup tajam, turun 65,21 persen ytd menjadi Rp3,80 miliar. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pembayaran kepada pemasok dan pelunasan utang bank, yang mengindikasikan komitmen perusahaan terhadap kewajiban finansialnya.

    Secara keseluruhan, kinerja keuangan PT Janu Putra Sejahtera Tbk menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan konsisten di tengah tantangan operasional. Meskipun posisi kas menurun, peningkatan laba bersih dan pendapatan mencerminkan langkah-langkah strategis perusahaan dalam memperluas pasar serta mengelola beban dengan efektif.

    Dengan hasil ini, AYAM memperkuat posisinya di industri peternakan ayam sebagai salah satu emiten dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

    IPO Janu Putera Sejahtera

    Saat IPO, PT Janu Putera Sejahtera Tbk menawarkan 800 juta saham kepada publik, yang setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Dari penawaran tersebut, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp80 miliar.

    Alokasi dana IPO digunakan untuk beberapa keperluan strategis, di antaranya pembelian aset berupa lahan di Desa Ngawis, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar Rp40,63 miliar atau 53,65 persen dari total dana.

    Selain itu, perusahaan juga mengalokasikan Rp15,52 miliar atau 20,5 persen untuk pembelian aset lahan di Desa Tuksono, DIY. Sisa dana digunakan untuk pelunasan utang usaha sebesar Rp11,53 miliar atau 15,23 persen, serta tambahan modal kerja senilai Rp8,03 miliar atau 10,60 persen.

    Kinerja saham AYAM yang terus merangkak naik. Dengan pengalokasian dana IPO yang terencana, terutama untuk pengembangan aset di sektor pertanian dan agribisnis, emiten ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di masa depan.

    Kombinasi antara fundamental yang solid dan fokus ekspansi yang terarah menjadikan PT Janu Putera Sejahtera Tbk sebagai salah satu emiten yang menarik untuk dipantau di pasar modal Indonesia.

    Fundamental AYAM

    Saham AYAM sepertinya menarik untuk dikoleksi, apalagi di tahun depan program Makan Bergizi Gratis mulai dilaksanakan. Tetapi, ada baiknya melihat dulu fundamental AYAM.

    Mengutip data Stockbit hari ini, meski pertumbuhan harga sahamnya mencolok, kinerja fundamental perusahaan menunjukkan beberapa tantangan yang perlu diperhatikan investor sebelum memutuskan untuk mengoleksi saham ini.

    Valuasi

    Saham AYAM diperdagangkan pada rasio Price-to-Earnings (P/E) 63,18 berdasarkan laba tahunan dan 58,81 secara trailing 12 months (TTM). Angka ini jauh di atas median P/E IHSG sebesar 7,20.

    rasio PE dan TTM yang jauh di atas median P/E IHSG ini menunjukkan bahwa valuasi AYAM sangat premium dan mahal dibandingkan emiten lainnya di pasar. Jika dilihat, Rasio Price-to-Sales (P/S) sebesar 1,60 dan Price-to-Book Value (PBV) 2,85 adalah valuasi yang masih relatif wajar untuk sektor agribisnis.

    Profitabilitas

    Laba bersih AYAM dalam 9 bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp10 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan Gross profit margin yang hanya mencapai 2,06 persen, sementara net profit margin sangat tipis di 0,63 persen.

    Kondisi ini mencerminkan efisiensi operasional yang rendah. Memang, jika melihat rasio solvabilitas, perusahaan masih tampak sehat, dengan Debt-to-Equity Ratio hanya 0,19, dan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas hanya 0,09.

    Namun, arus kas perusahaan menjadi perhatian serius. Free cash flow (FCF) AYAM tercatat negatif, yaitu Rp92 miliar pada TTM. Hal ini menunjukkan tekanan likuiditas yang signifikan akibat tingginya belanja modal dan arus kas operasi negatif sebesar Rp32 miliar.

    Pertumbuhan

    Pendapatan AYAM dalam 9 bulan pertama 2024 mengalami penurunan YoY sebesar 29,81 persen, sementara laba bersih turun 78,72 persen. Penurunan ini mengindikasikan tantangan dalam menjaga momentum pertumbuhan, terutama di tengah margin keuntungan yang tipis.

    Prediksi Kinerja di 2025 dan Rekomendasi Saham 

    Program makan bergizi gratis yang digagas oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, dapat menjadi katalis positif bagi sektor agribisnis, termasuk AYAM. Permintaan daging ayam dan produk unggas diperkirakan meningkat sebagai bagian dari penyediaan bahan makanan bergizi bagi masyarakat.

    Jika AYAM mampu mengoptimalkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional, pendapatan perusahaan berpotensi kembali bertumbuh signifikan di 2025.

    Namun, keberhasilan ini bergantung pada kemampuan perusahaan dalam meningkatkan margin laba dan memperbaiki likuiditas. Dengan kapasitas produksi dan jaringan distribusi yang solid, AYAM dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat pangsa pasar.

    Sementara itu, jika melihat valuasi yang mahal dan tantangan fundamental, saham AYAM saat ini lebih cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko tinggi dan keyakinan akan prospek jangka panjang perusahaan.

    Namun, sepertinya saham ini belum layak untuk dikoleksi dalam jangka pendek, kecuali perusahaan mampu menunjukkan perbaikan margin dan arus kas di kuartal mendatang.

    Namun, jika program makan bergizi gratis berhasil diimplementasikan secara masif pada 2025, AYAM memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu penerima manfaat utama, yang dapat mendorong harga sahamnya lebih tinggi.

    Sebaiknya, investor menunggu kejelasan lebih lanjut terkait dampak program pemerintah ini terhadap kinerja AYAM sebelum mengambil keputusan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79