Logo
>

Setiap Hari Terjadi 3,7 Juta Serangan Siber di Indonesia

Ditulis oleh KabarBursa.com
Setiap Hari Terjadi 3,7 Juta Serangan Siber di Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-PT Prosperita Sistem Indonesia (AwanPintar.id), perusahaan yang fokus pada sistem keamanan, telah merilis laporan terbaru tentang ancaman digital dan serangan siber yang ditujukan kepada Indonesia pada semester II-2023.

    Mereka mengumpulkan data dari berbagai detektor yang tersebar di seluruh Indonesia, kemudian menganalisisnya menggunakan teknologi big data dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML).

    Dari analisis tersebut, ditemukan bahwa terdapat total 685,77 juta serangan siber di Indonesia selama periode Juli hingga Desember 2023. Rata-rata, ada sekitar 3,77 juta serangan setiap harinya. Angka ini meningkat sebesar 97,53 persen dibandingkan dengan semester sebelumnya (I-2023) yang mencatatkan 347,17 juta serangan. Bulan September 2023 menjadi bulan dengan jumlah serangan tertinggi, mencapai 275,98 juta serangan.

    Founder AwanPintar.id, Yudhi Kukuh, jenis serangan yang dominan adalah Attempted Administrator Privilege Gain, yaitu usaha perebutan hak akses administrator, mencapai 53,49 persen dari total serangan. "Serangan di semester II ini tidak lagi sebatas probing, tetapi lebih cenderung pada upaya masuk ke dalam sistem. Hal ini menunjukkan bahwa serangan tidak lagi hanya mencari celah, tetapi berusaha untuk masuk secara aktif," Katanya dikutip Rabu (7/2/2024)

    "Negara yang paling banyak berkontribusi dalam serangan siber adalah Amerika Serikat (AS) dengan 25,43 persen, diikuti oleh Brazil (19,72 persen), dan Tiongkok (12,47 persen). Indonesia sendiri termasuk dalam 10 besar negara yang melakukan serangan siber ke Indonesia, dengan kontribusi sebesar 3,81 persen," jelasnya.

    AwanPintar.id juga mencatat bahwa Jakarta merupakan lokasi dengan jumlah serangan siber terbanyak, mencapai 80,97 persen, jauh melebihi kota peringkat kedua, yaitu Bekasi dengan total 6,09 persen. "Meskipun begitu, hanya sekitar 20 persen dari ratusan juta serangan siber yang berhasil menembus pertahanan siber instansi," Ujar dia.

    "Selain serangan siber, juga terdapat serangan spam dan malware yang sering ditemui, terutama melalui surel. Banyak orang tidak menyadari bahwa surel yang dibuka dapat berisi serangan terkait," kata dia.

    Yudhi menyoroti bahwa banyaknya spam atau malware ini berasal dari berbagai negara asing. Misalnya, Belanda menjadi negara dengan persentase tertinggi dalam mengirimkan malware ke Indonesia (22,44 persen), diikuti oleh Hungaria (17,21 persen), dan Ukraina (14,46 persen). "Sementara itu, Tiongkok menjadi negara dengan persentase tertinggi dalam mengirimkan surel spam ke Indonesia (31,23 persen), disusul oleh Makedonia Utara (20,45 persen), dan India (18,13 persen)," pungkasnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi