KABARBURSA.COM - PT Bank BCA Syariah bakal memaksimalkan teknologi untuk menawarkan produk konsumer melalui apalikasi mobile di tahun 2024 ini.
Direktur BCA Syariah, Pranata menyampaikan salah satu produk konsumer yang ditawarkan melalui aplikasi mobile tersebut salah satunya adalah pembiayaan syariah dalam sektor perumahan.
"Nanti mungkin pengajuan di tahun 2024 ini ada juga produk konsumer yang akan ditawarkan melalui mobile itu," terang dia di dalam Paparan Kinerja 2023 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.
Hal itu lanjut dia dilakukan untuk melakukan perbaikan untuk meningkatkan fitur produk yang ada. dengan harapan proses transaksi bakal menjadi lebih mudah.
"Harapannya proses bakal jadi lebih baik ke depannya," terang dia.
Untuk memaksimalkan proses transaksi pembiayaan syariah melalui teknologi, kata dia pihaknya bakal memberikan training kepada karyawannya. Lalu, prosedur-prosedur terkait penerapan teknologi dalam sistem pembayaran juga akan di sesuaikan
"Nah ini kita akan memperbaiki meningkatkan terus proses yang kita berikan dengan training terhadap internal. Lalu juga prosedur-prosedur internal lalu juga ini terkait dengan teknologi disitu," jelas dia.
Di samping itu, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) juga menjalin kerja sama dengan lebih banyak pengembang untuk mendorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah.
Untuk rumah baru, kata dia, BCA Syariah bakal bekerja sama dengan developer untuk rumah second pihaknya merambah kerja sama dengan properti agent.
"Yang kita lakukan adalah kerja sama dengan pihak ketiga kalau untuk rumah baru untuk KPR kita menambah kerja sama kita dengan dengan developer untuk rumah second kita merambah kerja sama dengan properti agent," kata dia.
Sebagai informasi, program take over dari bank konvensional ke BCA Syariah atau yang dikenal dengan nama KPR IB Take Over mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hingga di kisaran 120persen. Jadi total portofolio KPR kita dikisaran 720 miliar.
Pencairan atau pembiayaan baru BCA Syariah di tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya meningkat atau pertumbuhannya mencapai 200persen
"Meningkatkan dua kali lipatnya dari tahun sebelumnya di kisaran 230 jadi 450 miliar di tahun 2023 itu dari segi pencairan atau pembiayaan baru," tandas dia. (yub/prm)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.