Menurut laporan, harga emas spot naik 1,2 persen menjadi USD2.512,63 per ons troi, sementara emas berjangka AS naik 1,2 persen dan ditutup pada USD2.546,30 per ons troi. Penurunan indeks dolar sebesar 0,8 persen terhadap mata uang lainnya serta turunnya imbal hasil Treasury AS dengan tenor 10 tahun membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor internasional.
Pernyataan Powell dianggap sebagai sinyal kuat bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga, yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset dengan imbal hasil nol di tengah kebijakan moneter yang lebih longgar. Trader saat ini memprediksi peluang sebesar 59,5 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dan 40,5 persen untuk pemangkasan 50 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya.
Selain emas, harga perak juga naik signifikan, melonjak 2,9 persen menjadi USD29,83 per ons troi, dengan peningkatan hampir 2,7 persen selama sepekan. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor manufaktur panel surya dan elektronik di India, yang diperkirakan akan mengimpor hampir dua kali lipat jumlah perak tahun ini.
Mendekati Level Tertinggi
Harga emas tetap stabil mendekati level tertinggi sepanjang masa menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini. Pidato tersebut diperkirakan akan memberikan wawasan mengenai seberapa cepat bank sentral akan mengurangi suku bunga.
Emas diperdagangkan di sekitar USD2.500 per ons setelah mencapai rekor tertinggi pada Senin, 19 Agustus 2024. Powell dijadwalkan berbicara pada hari Jumat di simposium tahunan Jackson Hole The Fed di Wyoming, dan diharapkan mengonfirmasi rencana untuk menurunkan suku bunga bulan depan.
Meskipun demikian, pasar lebih fokus pada kemungkinan langkah-langkah suku bunga setelah itu. Minggu ini, investor juga akan memperhatikan laporan klaim pengangguran AS yang dijadwalkan pada Kamis, yang dapat mempengaruhi kebijakan pelonggaran moneter The Fed dalam upayanya mengendalikan inflasi tanpa mengekang pertumbuhan ekonomi.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya memberikan dampak positif bagi emas batangan yang tidak menghasilkan bunga.
Logam mulia ini telah meningkat lebih dari 20 persen tahun ini, sebagian besar karena ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga The Fed semakin dekat. Permintaan yang meningkat untuk aset aman juga didorong oleh risiko geopolitik yang meningkat dan ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS pada bulan November. Selain itu, bank sentral dan konsumen Asia turut berperan sebagai pembeli aktif.
Namun, ada indikasi bahwa rekor harga emas saat ini mungkin mempengaruhi permintaan di China. Laporan terbaru pada Selasa, 20 Agustus 2024 menunjukkan bahwa impor emas bulan lalu ke negara konsumen emas terbesar di dunia tersebut turun ke level terendah sejak Mei 2022.
Harga emas spot stabil di USD2.503,31 pada pukul 13.16 WIB di Singapura, setelah mencatatkan rekor tertinggi USD2.509,94 pada Senin, 19 Agustus 2024. Indeks Dolar Bloombergspot naik 0,1 persen. Sementara itu, harga perak dan paladium turun, sedangkan platinum relatif tidak berubah.
Logam Mulia Antam
Emas batangan masih menjadi primadona investasi bagi masyarakat Indonesia yang cenderung menghindari risiko tinggi. Namun, dengan harga yang kini makin melonjak, apakah masih bijak untuk membeli emas di tengah kondisi ini?
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang menjadi patokan utama di dalam negeri, hari ini meningkat tipis Rp1.000 menjadi Rp1.419.000 per gram. Sepanjang tahun ini, harga jual emas Antam sudah melesat 25,6 p (year-to-date), atau naik Rp289.000. Pada akhir tahun lalu, harga emas Antam masih berada di level Rp1.130.000 per gram.
Puncak harga emas terjadi pada 1 Agustus lalu, ketika emas Antam menyentuh rekor tertinggi di Rp1.433.000 per gram. Kenaikan harga ini tentu menjadi kabar baik bagi para investor yang telah lama menabung emas. Sebab, kenaikan harga jual emas Antam biasanya turut diiringi oleh kenaikan harga buyback.
Harga buyback, atau harga yang ditawarkan jika Anda ingin menjual emas kembali ke Antam, hari ini berada di Rp1.270.000 per gram, sedikit turun dari level tertinggi di awal Agustus sebesar Rp1.284.000 per gram. Namun, kenaikan harga emas sepanjang tahun ini tetap menjadi alasan bagi banyak investor untuk tersenyum.(*)