Logo
>

Sinyal Positif untuk The Fed, Inflasi AS Melandai

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sinyal Positif untuk The Fed, Inflasi AS Melandai

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indikator inflasi favorit bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), menunjukkan peningkatan moderat pada bulan Juni, sementara pengeluaran konsumen tetap sehat. Ini adalah sinyal positif bagi pejabat The Fed yang berusaha menurunkan inflasi tanpa merusak ekonomi.

    Menurut data dari Biro Analisis Ekonomi (Bureau of Economic Analysis/BEA) yang dirilis pada Jumat malam waktu Indonesia 26 Juli 2024 indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (core personal consumption expenditures price ind ex/PCE) yang tidak termasuk barang-barang makanan dan energi yang volatil, naik 0,2 persen dari Mei. Dibandingkan dengan tahun lalu, naik 2,6 persen.

    Pengeluaran konsumen yang disesuaikan dengan inflasi meningkat 0,2 persen, sementara kenaikan bulan Mei direvisi naik.

    Harga obligasi pemerintah AS (Treasury) naik dan kontrak berjangka saham tetap lebih tinggi karena data inflasi sesuai ekspektasi, meskipun data triwulanan pada Kamis menunjukkan angka sebelumnya mungkin telah direvisi naik.

    Laporan pada Jumat menunjukkan bukti menggembirakan bahwa kampanye pengetatan The Fed mulai berdampak pada ekonomi tanpa terlalu banyak merusak. Meski para pejabat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level tertinggi dalam dua dekade saat mereka bertemu minggu depan, investor bertaruh bahwa pemotongan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan September.

    Pembuat kebijakan memperhatikan inflasi jasa yang tidak termasuk perumahan dan energi, yang cenderung lebih sulit turun. Metrik tersebut naik 0,2 persen pada bulan Juni untuk bulan kedua, menurut BEA.

    Rincian Pengeluaran Laporan tersebut menunjukkan pengeluaran yang disesuaikan dengan inflasi untuk layanan dan barang dagangan masing-masing naik 0,2 persen. Perumahan dan utilitas memimpin kenaikan pengeluaran jasa, sementara kendaraan dan barang rekreasi mendorong kenaikan barang.

    Tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja mulai berdampak pada penurunan daya beli. Gaji dan upah naik 0,3 persen pada bulan Juni, setengah dari laju bulan sebelumnya. Dalam basis disesuaikan inflasi, pertumbuhan pendapatan yang dapat dibelanjakan melambat menjadi 0,1 persen.

    Tingkat tabungan turun menjadi 3,4 persen terendah sejak Desember 2022.

    Data tambahan yang akan dirilis minggu depan, termasuk laporan bulanan pemerintah tentang ketenagakerjaan, akan memberikan wawasan terbaru tentang seberapa baik pertumbuhan pendapatan bertahan.

    Pada tahun 2024, kebijakan Federal Reserve (The Fed) tetap fokus pada pengendalian inflasi dengan target jangka panjang sebesar 2 persen. Sejak Juli 2023, suku bunga acuan dipertahankan pada kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen

    The Fed memperkirakan bahwa tingkat suku bunga ini sudah berada pada puncaknya dalam siklus pengetatan saat ini yang dimulai sejak awal 2022. Selain itu, The Fed juga terus mengurangi kepemilikan surat berharga Treasury dan sekuritas berbasis hipotek untuk memperkecil neraca mereka.

    Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diproyeksikan mencapai 2,1 persen pada 2024, dengan tingkat pengangguran diperkirakan sekitar 4 persen. Inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) diproyeksikan turun menjadi 2,4 persen pada 2024 dan terus menurun ke 2 persen dalam beberapa tahun ke depan. Kebijakan moneter akan terus dievaluasi berdasarkan data ekonomi terbaru untuk memastikan stabilitas harga dan mendukung kondisi pasar tenaga kerja yang kuat​.

    Sepanjang tahun 2024, Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) telah mempertahankan suku bunga acuannya pada tingkat 5.50 persen Keputusan untuk mempertahankan suku bunga ini diambil pada beberapa pertemuan penting, termasuk pertemuan di bulan Maret, Mei, Juni, dan Juli. Keputusan ini didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ekonomi, termasuk inflasi yang stabil dan pasar tenaga kerja yang kuat.

    Pada bulan Mei dan Juni, suku bunga tetap di 5.50 persen, yang menunjukkan pendekatan berhati-hati The Fed dalam menanggapi fluktuasi ekonomi dan inflasi. Pertemuan terakhir pada bulan Juli 2024 juga mengkonfirmasi bahwa suku bunga tetap pada tingkat yang sama, dengan alasan bahwa inflasi masih dalam kendali dan tidak menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan​.

    Investor dan pengamat pasar memantau keputusan The Fed ini dengan seksama, karena suku bunga memiliki dampak langsung pada nilai tukar mata uang dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Meski ada ekspektasi di kalangan investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan-bulan mendatang, keputusan tersebut masih bergantung pada perkembangan lebih lanjut dalam data ekonomi​.

    Data Inflasi Amerika 2024

    Pada tahun 2024, inflasi di Amerika Serikat menunjukkan tren yang relatif stabil, dengan beberapa fluktuasi kecil dari bulan ke bulan. Berikut adalah rincian inflasi bulanan berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) dan sumber lainnya:

    • Januari 2024: Inflasi tahunan tercatat sebesar 3,09 persen.
    • Februari 2024: Inflasi naik sedikit menjadi 3,15 persen.
    • Maret 2024: Inflasi mencapai 3,48 persen, mencerminkan peningkatan bulanan sebesar 0,4 persen.
    • April 2024: Inflasi berada di 3,36 persen, turun sedikit dari bulan sebelumnya.
    • Mei 2024: Inflasi tercatat sebesar 3,27 persen.
    • Juni 2024: Inflasi turun lagi menjadi 2,97 persen.

    Secara keseluruhan, inflasi tahun 2024 tetap berada di sekitar 3 persen, yang sedikit lebih rendah dari rata-rata jangka panjang sebesar 3,28 persen. Ini menunjukkan stabilitas yang cukup baik dalam harga barang dan jasa, meskipun terdapat peningkatan yang lebih tinggi di bulan-bulan awal tahun dibandingkan dengan paruh kedua tahun sebelumnya​.

    Data ini penting untuk dipantau karena inflasi merupakan indikator utama kesehatan ekonomi dan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Federal Reserve dalam menentukan kebijakan moneter. Target inflasi tahunan yang diinginkan oleh Federal Reserve adalah sekitar 2 persen, yang menunjukkan bahwa inflasi tahun 2024 masih sedikit di atas target tersebut.  (*)

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi