KABARBURSA.COM-Upaya mendongkrak produksi minyak Blok Cepu terus dilakukan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, Blok Cepu masih menjadi produsen minyak terbesar kedua di Indonesia. Meski demikian, laju penurunan produksi menghantui blok migas ini yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (ECML). "Per Juni 2023, ECML mengalami penurunan antara 3persen hingga 5persen per bulan, atau sekitar 4.000 barel per hari (bph) hingga 7.000 bph per bulan," jelasnya Senin 4 Maret 2024.
Hudi menjelaskan, sejumlah strategi telah dilakukan untuk meningkatkan produksi Blok Cepu, seperti penambahan produksi dari pemboran Banyu Urip Infill Clastic, kegiatan Gas Shut Off, Water Shut Off, instalasi gas lift valve, dan penambahan perforation. "Saat ini, ECML masih menjadi tulang punggung produksi minyak nasional terbesar kedua, dan masih berpotensi untuk menjadi tulang punggung utama produksi minyak nasional," katanya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mendorong peningkatan produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
Arifin melakukan peninjauan kegiatan tajak sumur infill carbonate Banyu Urip di Blok Cepu, Jawa Timur, dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur pada Jumat 1 Maret 2024
Kegiatan pemboran ini diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25persen dari produksi minyak nasional.
Arifin menyampaikan apresiasi terhadap ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyatakan bahwa SKK Migas memberikan perhatian besar terhadap upaya menjaga produksi lapangan minyak di Banyu Urip agar tetap optimal.
Kontribusi lapangan Banyu Urip sangat diharapkan mengingat saat ini menopang 25persen produksi minyak nasional. Diharapkan kontribusinya untuk mencapai target peningkatan produksi di masa depan.