KABARBURSA.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan komitmennya dalam mengutamakan penyediaan gas bumi untuk pasar domestik.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, menyatakan hal ini dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Rabu.
Dia menjelaskan bahwa produksi gas pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 2,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
SKK Migas berencana untuk terus meningkatkan produksi gas di masa mendatang, dengan dukungan dari proyek-proyek besar seperti Proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB).
Selain itu, proyek-proyek gas besar lainnya seperti Geng North di Kalimantan Timur, Abadi Masela di Maluku, Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat, dan penemuan cadangan gas baru di wilayah Andaman juga akan berkontribusi.
Menurut proyeksi SKK Migas, produksi gas bumi Indonesia akan terus meningkat sesuai dengan rencana jangka panjang (LTP).
Data lifting per Maret 2024 mencatat bahwa sebanyak 77 persen dari pasokan gas bumi dialokasikan untuk pasar domestik, sementara sisanya diekspor.
Hal ini menunjukkan bahwa pasokan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dapat dipastikan aman.
Hudi menekankan pentingnya infrastruktur jaringan gas yang andal dan pasar yang memadai untuk mendukung peningkatan produksi gas di masa depan.
Langkah-langkah tersebut diharapkan akan memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya gas secara optimal untuk mendukung ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi nasional.