Logo
>

SKK Migas Soal Volatilitas Energi: Gas Siap Banjiri Pasar

Ditulis oleh Syahrianto
SKK Migas Soal Volatilitas Energi: Gas Siap Banjiri Pasar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa pasar gas bumi terus berkembang untuk melindungi Indonesia dari volatilitas energi. Hal ini juga selaras dengan upaya SKK Migas dan KKKS untuk mempertahankan minat investasi di sektor hulu migas.

    Head of Oil and Gas Commercialization Division SKK Migas, Rayendra Siddik, menekankan bahwa dukungan dari PT PGN Tbk (PGAS) sangat diperlukan untuk memperluas pasar sehingga lebih banyak gas dapat terserap.

    "Setelah infrastruktur gas bumi tersedia, PGN bisa membawa gas bumi dari Jawa Timur ke Jawa Barat yang sangat membutuhkan gas. Peran PGN juga diperlukan dalam percepatan infra WNTS-Pemping untuk membawa gas dari Natuna ke pasar domestik,” ujar Rayendra Siddik, Senin, 27 Mei 2024.

    Rayendra juga menyebutkan, atensi SKK Migas terhadap kebutuhan energi domestik sejalan dengan komitmen Pertamina dalam ketahanan energi nasional dan mengurangi impor.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Logistik & infrastruktur Pertamina Alfian Nasution berharap agar PGN sebagai Subholding Gas Pertamina dapat meningkatkan kontribusi melalui pengembangan jargas rumah tangga untuk impor LPG serta kerjasama dengan subholding lain untuk ketahanan energi.

    "Cara mengurangi impor LPG dengan dengan menambahkan pengunaan gas bumi dalam engeri, termasuk rumah tangga dan industrial. Dukungan pemerintah kami harapkan untuk membangun jargas lebih banyak," jelasnya.

    Alfian juga bilang, peran gas juga menjadi tantangan bagi Pertamina di masa transisi sekaligus mengisi strategi low carbon Pertamina. Beberapa pembangkit di refinery atau upstream dicanangkan akan menggunakan gas, sehingga PGN punya peran utama untuk ketersediaan gasnya.

    "Energi fosil akan mencapai puncak pada 2030, diprediksikan NRE seperti matahari angin biofuel akan memiliki 40-45 persen dari total kebutuhan energi. Meski demikian, kebutuhan gas tetap meningkat, sehingga menjadi potensi besar bagi PGN dalam menggarap transisi energi," lanjut Alfian.

    Dukungan dari berbagai pihak menambah masukan yang berarti bagi PGN. Apalagi untuk dalam antisipasi perkembangan makro dan global terkait energi fosil utamanya gas di masa trasisi saat ini.

    "Untuk itu, kami berkomitmen untuk menyambungkan infrastruktur. Wilayah timur sama sekali tidak ada pipeline, sehingga harus ada model lain yakni beyond pipeline. PGN akan senantiasa menjalankan penyaluran gas dan menjaga reability," sambut Direktur Utama PGN (PGAS) Arief Setiawan Handoko.

    Diungkapkan Arief, pihaknya juga melihat dalam konteks infrastruktur gas bumi di Indonesia bagian Timur, diperlukan logistik scheming yang lebih. Salah satunya dengan shipping untuk bisa bergerak mendukung transisi energi yang lebih sustain, apalagi Indonesia kondisi geografi Indonesia sebagai negara kepulauan.

    Peluang pemanfaatan gas bumi di masa transisi akan PGN ambil dengan integrasi infrastruktur eksisting agar semakin berkembang. Dengan integrasi akan dapat memenuhi kebutuhan demand-demand di kota-kota baru, kawasan-kawan industri, transportasi melalui CNG dan transportasi laut.

    Selain itu, mengejar agreasi dengan memenuhi kebutuhan gas bumi di sektor pembangkis listrik, refinery milik Pertamina, dan anchor buyer lainnya.

    Vice President Gas and LNG Consulting Wood Mackenzie Mangesh Patankar mengungkapkan, setiap negara memiliki skema tersendiri dalam mengamankan energinya. Aspek affordability energy suatu negara berperan penting sekaligus kritikal, karena aspek ini juga menentukan bagaimana setiap negara bergerak untuk menuju target Net Zero Emission.

    "Pada akhirnya nanti bagaimana energy mix dapat diseimbangkan dengan affordability energi yang sudah ada," jelas Mangesh.

    Peran Krusial Migas

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa sektor minyak dan gas bumi (migas) tetap memiliki peran krusial dalam menjamin pasokan energi selama periode transisi energi. Menurutnya, Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan transisi energi guna mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

    “Selama transisi menuju net zero emission pada 2060, minyak dan gas akan terus berperan penting dalam menjamin pasokan energi, terutama di sektor transportasi dan pembangkit listrik. Gas akan digunakan sebagai jembatan menuju 100 persen penggunaan pembangkit energi terbarukan. Namun, industri hulu migas harus menerapkan strategi pengurangan emisi termasuk penggunaan teknologi energi bersih seperti CCS/CCUS,” jelas Menteri ESDM.

    Indonesian Petroleum Association Convention dan Exhibition (IPA Convex) 2024 mengusung tema “Gaining Momentum to Advance Sustainable Energy Security In Indonesia and The Region”. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas, mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 di antaranya masih belum dieksplorasi.

    Sejalan dengan tema IPA Convex 2024, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan BPH Migas berperan dalam menjaga ketersediaan energi dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi melalui pipa yang mendukung transisi energi.

    “Tema IPA Convex tahun ini tentang ketahanan energi, berkaitan juga dengan tugas dan fungsi BPH Migas dalam menjaga ketahanan energi di sektor hilir, yaitu melakukan pengaturan dan pengawasan atas ketersediaan dan pendistribusian BBM. Kami juga mendorong pemanfaatan gas bumi melalui pipa agar lebih optimal dalam mendukung transisi energi,” ujarnya saat pembukaan IPA Convex 2024.

    Menurut dia, tersedianya BBM di seluruh pelosok tanah air dengan harga yang terjangkau, juga menjadi bagian ketahanan energi di Indonesia.

    “BPH Migas mengawal program BBM Satu Harga yang menyediakan BBM ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). BPH Migas juga senantiasa memonitor ketersediaannya,” ujar Erika.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.