Logo
>

Smelter Diresmikan Jokowi, Saham AMMN Langsung Anjlok

Ditulis oleh Yunila Wati
Smelter Diresmikan Jokowi, Saham AMMN Langsung Anjlok

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Peresmian smelter milik PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 23 September 2024, seharusnya menjadi momen penting bagi perusahaan tambang ini. Namun, hal tersebut tidak tercermin pada pergerakan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Sejak awal perdagangan hari ini, saham AMMN justru mengalami penurunan yang signifikan, meski terdapat sentimen positif dari acara peresmian yang berlangsung di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Hingga pukul 10.13 WIB, saham AMMN tercatat anjlok sebesar 2,91 persen, turun ke level Rp10.025 per lembar saham. Pada awal perdagangan, saham perusahaan ini langsung bergerak di zona merah dan sempat menyentuh level terendahnya di Rp9.925.

    Kondisi ini berbanding terbalik dengan tren penguatan harga emas dunia yang biasanya menjadi katalis positif bagi saham perusahaan tambang emas.

    Pada sesi pertama perdagangan, terjadi sekitar 4.132 kali transaksi yang melibatkan 12,52 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp127 miliar.

    Koreksi pada saham AMMN sebenarnya sudah mulai terlihat sejak Jumat, 20 September 2024, dan berlanjut pada hari-hari berikutnya. Saham AMMN juga tidak mampu menghindari tren pelemahan yang melanda indeks BEI pada akhir pekan lalu.

    Smelter PT Amman Mineral yang diresmikan oleh Presiden Jokowi diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari produk tambang perusahaan ini. Dengan adanya smelter, Amman Mineral dapat melakukan pemurnian hasil tambang seperti emas dan tembaga di dalam negeri, yang diharapkan mendukung upaya hilirisasi mineral Indonesia.

    Peresmian ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya alam.

    Namun, pergerakan saham yang melemah menunjukkan bahwa investor belum merespons secara positif berita ini. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidakpastian pasar secara keseluruhan dan ekspektasi yang belum terpenuhi terhadap kinerja keuangan perusahaan pasca-peresmian smelter.

    Kinerja Saham AMMN

    Saham AMMN mengalami penurunan sebesar -275 poin atau -2,66 persen dari harga penutupan sebelumnya, yakni Rp10.325. Ini menunjukkan sentimen negatif di kalangan investor, meskipun ada nilai transaksi yang cukup besar mencapai Rp146,3 miliar.

    Selain itu, saham AMMN bergerak dalam rentang yang cukup lebar antara harga tertinggi Rp10.300 dan terendah Rp9.925. Rentang harga ini menunjukkan volatilitas dalam perdagangan saham AMMN pada hari tersebut, dengan investor cenderung menjual di kisaran harga tinggi dan memanfaatkan penurunan untuk membeli di harga rendah.

    Saham juga diperdagangkan dengan volume sebesar 144.000 lot, yang mencerminkan minat yang cukup besar dari pelaku pasar. Namun, tingginya volume ini berbarengan dengan tren penurunan harga, yang dapat mengindikasikan adanya aksi jual dari investor.

    Harga pembukaan saham AMMN adalah Rp10.300, yang menunjukkan optimisme awal pasar. Namun, saham ini tidak mampu mempertahankan momentum tersebut, akhirnya turun dan ditutup pada Rp10.050.

    Level ARA (Rp12.375) dan ARB (Rp8.275) menunjukkan batas maksimum pergerakan harga dalam satu hari perdagangan. Saham AMMN belum mendekati batas ARA, sementara penurunan terendah hari itu (Rp9.925) masih jauh dari ARB.

    Harga rata-rata saham AMMN tercatat di Rp10.134, yang menunjukkan sebagian besar transaksi terjadi di sekitar harga ini. Dengan harga penutupan Rp10.050, saham ini ditutup sedikit di bawah rata-rata transaksi harian.

    Penurunan harga saham AMMN sebesar 2,66 persen ini mencerminkan sentimen negatif yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor eksternal atau kondisi pasar yang kurang kondusif, meskipun volume transaksi tetap tinggi. Investor tampaknya cenderung mengambil posisi jual, terutama setelah harga sempat mencapai level tertinggi Rp10.300 namun tidak mampu bertahan.

    Sementara itu, volatilitas yang cukup tinggi dengan rentang harga yang lebar menunjukkan bahwa pelaku pasar terus mencari titik keseimbangan dalam menilai potensi saham AMMN.

    Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Saham AMMN

    Selain sentimen dari peresmian smelter, faktor eksternal juga turut memengaruhi pergerakan saham AMMN. Meski harga emas dunia sedang mengalami tren penguatan, hal ini belum cukup untuk mendongkrak saham perusahaan.

    Koreksi yang sudah terjadi sejak akhir pekan lalu turut menambah tekanan pada saham AMMN. Situasi ini menggambarkan bahwa pergerakan harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh berita perusahaan semata, tetapi juga oleh dinamika pasar yang lebih luas.

    PT Amman Mineral telah menjadi salah satu pemain kunci di sektor pertambangan Indonesia, khususnya di tambang emas dan tembaga. Kehadiran smelter baru ini diprediksi dapat mendukung operasional perusahaan dengan lebih efisien, memperkuat hilirisasi, dan meningkatkan kontribusi AMMN pada perekonomian nasional.

    Dalam jangka panjang, smelter ini diharapkan dapat meningkatkan margin keuntungan perusahaan dan mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga komoditas global.

    Kunjungan Kerja Presiden Jokowi

    Pada hari yang sama, Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kerja ke NTB untuk menghadiri peresmian smelter tersebut. Presiden beserta rombongan bertolak dari Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada pukul 07.30 WIB menuju Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid di Kabupaten Lombok Tengah.

    Turut mendampingi Presiden antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta beberapa pejabat lainnya.

    Setiba di Lombok, Presiden melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter menuju kawasan smelter PT Amman Mineral di Sumbawa Barat. Setelah meresmikan smelter, Presiden kembali ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid untuk melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur.

    Peresmian smelter PT Amman Mineral Internasional oleh Presiden Jokowi merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk memperkuat posisi bisnisnya di sektor pertambangan emas dan tembaga. Namun, kondisi pasar yang tidak mendukung dan beberapa faktor eksternal lainnya menyebabkan saham AMMN mengalami penurunan signifikan pada hari yang sama. Meski demikian, peresmian smelter ini tetap menjadi tonggak penting bagi AMMN dalam rencana bisnis jangka panjangnya, terutama dalam mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79