Logo
>

SOLA Bidik Pendapatan Naik 42 persen

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
SOLA Bidik Pendapatan Naik 42 persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) menargetkan pendapatan sebesar Rp118,63 miliar pada tahun 2024. Angka ini meningkat 42 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang mencapai Rp83,24 miliar. Peningkatan ini didorong oleh aktivitas pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen.

    Direktur Utama Xolare RCR Energy, Mochamad Bhadaiwi, menjelaskan bahwa perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp20 miliar pada tahun 2024, yang meningkat 235,06 persen dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang sebesar Rp5,96 miliar. Menurut Bhadaiwi, kenaikan signifikan dalam laba bersih ini mencerminkan keberhasilan strategi bisnis perusahaan dalam mengoptimalkan efisiensi operasional dan memanfaatkan peluang pasar yang ada.

    “Kami memproyeksikan pertumbuhan dua digit sekitar 20 hingga 25 persen dari tahun 2025 hingga 2028,” jelas Bhadaiwi dalam Public Expose Insidentil, Jumat, 31 Mei 2024. Proyeksi ini menunjukkan optimisme perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia serta peningkatan permintaan infrastruktur yang akan terus berlanjut.

    Bhadaiwi menambahkan bahwa optimisme ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, berkisar 5 persen per tahun, yang membuka peluang bagi pengembangan infrastruktur yang lebih luas, seperti jalan tol, jalan raya, bandar udara, dan pelabuhan.

    “Kondisi ini akan memicu peningkatan kebutuhan aspal yang cukup besar dan berkesinambungan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Bhadaiwi menjelaskan bahwa infrastruktur yang telah terbangun akan membuka peluang usaha baru bagi SOLA. Kemudahan akses yang tercipta dari pembangunan infrastruktur ini dapat meningkatkan nilai properti dan membuka berbagai peluang bisnis lainnya di wilayah tersebut. Infrastruktur yang lebih baik tidak hanya mempermudah mobilitas tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, sehingga SOLA dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pangsa pasar dan diversifikasi usaha.

    “Produk yang dihasilkan perseroan berupa produk spesifik dengan beragam varian aspal, sehingga cakupan pangsa pasar SOLA lebih luas,” tambahnya.

    SOLA memiliki jajaran produk dengan merek Xolabit yang terdiri dari berbagai jenis aspal, termasuk aspal emulsi, aspal polimer, dan aspal karet. Selain itu, Xolabit juga menawarkan produk coldmix, waterproofing, bitumen protective, hingga bitumen membrane. Di samping produk aspal, perseroan juga menawarkan layanan jasa konstruksi jalan dan pemasangan panel surya, menunjukkan komitmen SOLA dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan penggunaan energi terbarukan.

    Menurut Bhadaiwi, energi surya saat ini menjadi salah satu sumber energi alternatif yang dapat mengatasi dampak krisis energi, karena jumlahnya yang tidak terbatas dan pemanfaatannya tidak merusak lingkungan.

    Perseroan bertekad mengembangkan bisnis secara ekspansif di bidang jasa konstruksi energi baru terbarukan (EBT), seiring dengan tren peningkatan permintaan energi ramah lingkungan.

    “Saat ini, perseroan juga menargetkan pengerjaan sejumlah proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di PT PLN (Persero) dan PLTS Atap untuk konsumen komersial, industrial, dan residensial dengan skema zero capex,” jelas Bhadaiwi.

    Dari sisi lainnya, SOLA telah menyiapkan capital expenditures (capex) sebesar Rp70 miliar untuk melakukan ekspansi pada tahun 2024.

    Direktur Utama Xolare RCR Energy, Mochamad Bhadaiwi, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, SOLA telah mengalokasikan sekitar 20 hingga 21 persen dari dana IPO mereka sebesar Rp70 miliar untuk capital expenditures (capex).

    "Jadi sekitar Rp15 miliar akan dialokasikan untuk capex," jelas Mochamad Bhadaiwi.

    Mochamad menjelaskan bahwa dana capex tahun 2024 ini akan digunakan untuk membangun pabrik aspal di Tuban, dengan proses perizinan yang hampir selesai saat ini. Selain itu, dana capex SOLA tahun ini juga akan dialokasikan untuk renovasi pabrik di Muara Enim dan Demak.

    "Kemungkinan Juni atau Juli sudah bisa dimulai," ujarnya, merujuk pada rencana awal pelaksanaan proyek tersebut.

    Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Xolare RCR Energy Tbk atau SOLA di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I tanggal 28 Mei 2024. Saham SOLA terkena suspensi pada tanggal 27 Mei 2024 karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor melalui mekanisme cooling down. (adi/nia)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.