Logo
>

Sosok Achintya Mangla, Kepala Pembiayaan Baru Citi

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sosok Achintya Mangla, Kepala Pembiayaan Baru Citi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Citi baru-baru ini mengumumkan penunjukan Achintya Mangla sebagai Kepala Pembiayaan untuk Investment Banking Citi, dengan efektif mulai 4 September 2024.

    Menurut manajemen Citi Indonesia, Achintya akan mengawasi Global Debt Capital Markets (DCM), Equity Capital Markets (ECM), Syndicate, serta Private Capital Markets. Tugas utamanya adalah memastikan pelaksanaan strategi pembiayaan dan memberikan konsultasi pasar modal yang optimal bagi klien-klien publik dan privat Citi.

    Achintya akan langsung melapor kepada Viswas Raghavan, Kepala Banking dan Wakil Ketua Eksekutif Citi, seperti yang dinyatakan dalam rilis resmi dari manajemen Citi Indonesia pada Jumat 6 September 2024.

    Achintya juga akan bekerja sama dengan berbagai divisi di Citi, termasuk Markets, Wealth, dan Risk, untuk memperkuat strategi Private Credit dan memaksimalkan peluang lintas kelas aset dengan memanfaatkan potensi penuh platform Citi.

    Achintya Mangla tidak lama menetap di New York. Setelah pindah dari London ke kantor pusat JPMorgan di New York pada September 2022 untuk memimpin divisi pasar modal ekuitas global, kini perjalanan Mangla bersama bank tersebut berakhir.

    Mangla keluar di tengah perubahan besar yang digagas oleh Doug Petno dan Filippo Gori, yang naik jabatan pada Februari 2024 untuk memimpin perbankan global JPMorgan.

    Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam jaringan global bank, dengan memberikan peran lebih besar kepada Dorothee Blessing, Jay Horine, Kevin Foley, dan Anu Aiyengar.

    Menurut memo internal yang dilihat oleh eFinancialCareers, Mangla menyampaikan niatnya untuk mengeksplorasi peluang di luar JPMorgan. Selama 20 tahun pengabdiannya di bank tersebut, sebagian besar ia habiskan di London, kecuali dua tahun.

    Kabar ini menyusul kepergian sejumlah bankir senior lainnya dari JPMorgan, termasuk Vis Raghavan, yang kini memimpin perbankan investasi di Citi. Banyak yang berspekulasi bahwa Mangla, yang dikenal dekat dengan Raghavan, kemungkinan akan bergabung dengannya di Citi.

    Dengan pengalaman global yang luas, Achintya bergabung dengan Citi setelah lebih dari 22 tahun berkarir di J.P. Morgan sebagai Kepala Global ECM. Selama dua dekade tersebut, ia telah beroperasi di Asia, EMEA, dan Amerika Serikat, memegang berbagai posisi dan tanggung jawab penting di beragam kelas aset.

    Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun pada kuartal II 2024, tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Laba Bersih Citi

    Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh efisiensi biaya operasional, yang berhasil menurunkan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 39,5 persen dari 59,5 persen di tahun sebelumnya.

    Kinerja ini turut mendorong peningkatan Return on Assets (ROA) menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen pada kuartal yang sama di tahun 2023. Sedangkan Return on Equity (ROE) juga naik tipis menjadi 13,8 persen dari 13,6 persen pada kuartal II 2024. Dalam hal likuiditas, rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap berada pada level yang kuat, masing-masing di 291 persen dan 164 persen, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan.

    Citi Indonesia juga mempertahankan posisi modal yang solid dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencapai 36,2 persen, meningkat dari 28,7 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti kekuatan dan ketangguhan tim Citi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi domestik dan global. "Hasil ini adalah refleksi dari dedikasi kami untuk mendukung stabilitas sektor perbankan di Indonesia serta pertumbuhan finansial para klien kami," ujar Batara dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.

    Ia juga menambahkan bahwa Citi Indonesia menerima sejumlah penghargaan prestisius, seperti Indonesia's Best International Bank oleh Euromoney dan Best International Bank in Indonesia 2024 dari FinanceAsia. The Asset turut mengganjar Citi Indonesia dengan enam penghargaan tambahan di awal tahun ini.

    Pada lini bisnis Corporate and Investment Banking, Citi terus menyediakan solusi strategis bagi klien korporat lokal, multinasional, serta lembaga keuangan dan sektor publik. Selama kuartal kedua 2024, Citi Indonesia berhasil bertindak sebagai Bank Koordinator Tunggal dalam penyelesaian fasilitas kredit sindikasi senilai USD200 juta dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

    Global Network Banking Citi Indonesia juga terus menunjukkan kinerja yang kuat di tengah tantangan eksternal. Pertumbuhan ini dicapai melalui berbagai inisiatif, termasuk optimalisasi koridor Asia-ke-Asia yang melayani klien dari Asia yang berinvestasi di Indonesia.

    Di sektor Commercial Bank, Citi mencatat pendapatan signifikan pada paruh pertama tahun 2024, terutama didorong oleh klien multinasional dan solusi manajemen kas. Batara menyatakan bahwa hal ini membuktikan kekuatan kerangka bisnis yang telah dibangun secara konsisten selama bertahun-tahun.

    Treasury and Trade Solutions (TTS) Citi Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang solid selama semester pertama tahun ini. Volume transaksi dalam mata uang lokal maupun asing mengalami peningkatan yang signifikan, didorong oleh peningkatan pembayaran instan domestik dan lintas negara, yang masing-masing tumbuh 23 persen dan 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Di sisi lain, bisnis Securities Services Citi Indonesia terus berkontribusi pada perkembangan pasar modal Indonesia, termasuk melalui peran pentingnya dalam peluncuran Layanan Administrasi KYC dan Sub Rekening Efek sebagai Rekening Kas Alternatif oleh regulator.

    Citi Indonesia juga ditunjuk sebagai Bank Kustodian Percontohan untuk inisiatif Cash Management System (CMS) Indonesia, bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

    Pada kuartal kedua 2024, Citi turut terlibat dalam sejumlah transaksi besar, termasuk bertindak sebagai Joint Bookrunner dalam penerbitan Sukuk Global USD2 miliar untuk Republik Indonesia dengan pilihan tenor 5, 10, dan 30 tahun, termasuk Green Sukuk.

    Menurut Batara, dana dari penerbitan Sukuk ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan umum pemerintah, di mana Green Sukuk yang berjangka waktu 30 tahun akan dialokasikan secara khusus untuk mendanai atau membiayai kembali pengeluaran yang berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait lingkungan hijau dan biru, sebagaimana tercantum dalam Kerangka SDGs Republik Indonesia. (*)

     

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi