KABARBURSA.COM – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menuntaskan langkah strategis pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) melalui pengalihan hak dan kewajiban kepada PT Bank Syariah Nasional (BSN).
Rancangan pemisahan ini resmi diumumkan manajemen pada 25 September 2025 dan dijadwalkan efektif berlaku pertengahan Desember 2025.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menegaskan pemisahan dilakukan sesuai amanat Undang-Undang Perbankan Syariah dan Peraturan OJK No. 12/2023.
“Dengan nilai aset UUS BTN yang telah menembus Rp54,3 triliun per akhir 2023, maka BTN wajib melakukan pemisahan sebagaimana ketentuan yang berlaku,” ujarnya dalam laporan keterbukaan informasi.
Langkah tersebut akan menempatkan BSN sebagai Bank Umum Syariah (BUS) baru di Indonesia, dengan proyeksi modal inti mencapai Rp6,37 triliun pasca pemisahan.
BTN tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi hampir 100 persen.
Dari sisi kinerja, UUS BTN menunjukkan pertumbuhan positif. Total aset naik menjadi Rp60,56 triliun per akhir 2024, dengan laba bersih Rp872,40 miliar, melonjak dari Rp702,33 miliar pada 2023 dan Rp333,57 miliar pada 2022.
Kontribusi UUS terhadap kinerja konsolidasi BTN juga meningkat signifikan, terutama dari pembiayaan berbasis piutang dan dana pihak ketiga.
Manajemen menjelaskan, seluruh jaringan UUS BTN yang terdiri dari 1 kantor pusat syariah, 35 kantor cabang syariah, 76 kantor cabang pembantu syariah, 589 layanan syariah, dan 7 mobil kas keliling akan dialihkan sepenuhnya ke BSN pada tanggal efektif pemisahan.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN dan BSN dijadwalkan berlangsung 18 November 2025 untuk mengesahkan akta pemisahan.
Persetujuan OJK diperkirakan keluar pada 9 Desember 2025, dengan target operasi BSN dimulai 15 Desember 2025.
“Transformasi ini akan menjadikan strategi bisnis syariah lebih fokus dan memperkuat posisi BTN di ekosistem perbankan nasional,” ujar Nixon.
Ia menambahkan, BTN akan tetap menjalankan sinergi perbankan dengan BSN, termasuk pemanfaatan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.